ETU: Strategi Polinema Wujudkan Kampus Kewirausahaan 

ETU: Strategi Polinema Wujudkan Kampus Kewirausahaan 

Malang, Ditjen Diksi - Sejak beroperasi pertama pada tahun 2009, Entrepreneurship Training Unit (ETU) Politeknik Negeri Malang (Polinema) telah menjadi inkubator bagi pengembangan bisnis dan kewirausahaan mahasiswa Polinema. Puluhan wirausahawan telah dihasilkan ETU dengan produk-produk yang unik berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. 

 

Salah satu produk yang cukup fenomenal adalah O’peel Tea. Teh berbahan dasar limbah kulit jeruk peras ini berhasil menembus pasar internasional, ke Italia. Produk yang dikembangkan oleh Tim Herbaraga, yang tidak lain merupakan binaan ETU ini, juga sukses berkompetisi di ajang Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) tahun 2020 lalu dan meraih banyak penghargaan. 

 

Keberhasilan O’peel Tea memang tidak lepas dari peran serta ETU, mulai dari pendampingan bisnis hingga pemberian bantuan usaha untuk mengembangkan produk tersebut. 

 

Kepala ETU Polinema, Anik Kusmintarti mengatakan, sebagai unit pengelola kewirausahaan, ETU memang bertugas memfasilitasi semua kegiatan kewirausahaan mahasiswa. Program yang dijalankan cukup beragam, mulai dari pendidikan dan pelatihan bisnis, seminar, konsultasi bisnis, pendampingan usaha, hingga pemberian modal.

 

"Di ETU kami melibatkan banyak pihak, termasuk Forum Bisnis (Forbis) yang tidak lain merupakan para alumni program mahasiswa wirausaha (PMW) dari ETU. Akan tetapi, mereka sudah memiliki bisnis yang cukup besar,” kata Anik. 

 

Tidak hanya melibatkan alumni, ETU juga terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk memberikan pelatihan kewirausahaan dan sebagainya. Berbagai upaya untuk mendukung mahasiswa dalam berwirausaha tersebut sudah dilakukan secara serius oleh Polinema sejak dibentuknya ETU.

 

“Jadi, sejak mulai aktif di tahun 2009, ETU terus melaksanakan PMW yang secara konsisten melahirkan wirausaha muda dari Polinema. Setiap tahunnya kita juga menyelenggarakan acara festival kewirausahaan,” ujar Anik.

 

Keberadaan ETU kemudian diperkuat dengan Surat Keputusan Direktur Politeknik Negeri Malang Nomor 307 Tahun 2019 yang memutuskan ETU Polinema sebagai inkubator bisnis dari Polinema. “Dengan begitu, maka ETU adalah inkubator bisnis Polinema sebagai unit pengelola kewirausahaan untuk merealisasikan ide bisnis mahasiswa menjadi nyata, kemudian untuk penguatan ekosistem kewirausahaan,” terang Anik.

 

Selain adanya ETU, Polinema juga mewajibkan seluruh mahasiswa mengikuti mata kuliah kewirausahaan di masing-masing program studi. Besarnya bobot mata kuliah kewirausahaan berbeda, yakni antara dua hingga empat SKS.

 

Dengan berbagai strategi yang sudah dilakukan, tak mengherankan jika Polinema menjadi salah satu gudangnya wirausahawan muda. Kalian tertarik? (Diksi/Nan/AP/NA)