Enerflow Engineering Indonesia dan Siskindo Utama Dharma Dukung Pendidikan Vokasi
Jakarta, Ditjen Vokasi -
PT Enerflow Engineering Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma menandatangani
perjanjian kerja sama dengan satuan pendidikan vokasi di Jakarta pada Selasa
(6-02-2024). Kolaborasi strategis tersebut merupakan wujud komitmen kedua
perusahaan dalam mendukung relevansi pendidikan vokasi melalui penguatan teaching
factory serta mempersiapkan tenaga kerja yang andal dan berdaya saing di
bidang lingkungan hidup.
Penandatangan perjanjian kerja sama dilakukan oleh
Direktur PT Enerflow Engineering Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma, Yunita
Fahmi, dan para direktur atau perwakilan dari satuan pendidikan vokasi yang
terlibat. Satuan pendidikan vokasi tersebut, antara lain Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Negeri Manado (Polimdo), Politeknik Negeri
Batam (Polibatam), dan Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP). Selain dengan
satuan pendidikan vokasi tersebut, kerja sama juga melibatkan Institut
Teknologi PLN (ITPLN).
Sebagai tahap awal, melalui kerja sama ini PT Enerflow
Engineering akan bekerja sama dengan keempat politeknik dan ITPLN untuk
mengembangkan dan memproduksi perangkat dalam sistem pengolahan limbah cair dan
padat untuk industri. Pengembangan dan produksi akan dilakukan bersama-sama di
unit-unit teaching factory di masing-masing politeknik dengan melibatkan
IT PLN.
Sementara untuk ruang lingkup kerja sama, kerja sama dengan PT Siskindo Utama Dharma akan ditujukan pada penyediaan jasa service, calibration, maintenance, repair governor, serta pengembangan sparepart yang terkait dengan governor. Governor merupakan alat yang sangat vital sebagai pengendali pengoperasian pada satuan pembangkit (turbine generator ataupun diesel) yang dapat diatur baik secara manual atau secara otomatis.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan
Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek),
Uuf Brajawidagda, dalam sambutannya menyambut baik kerja sama tersebut.
Menurutnya, Kemendikbudristek terus berupaya menurunkan sekat-sekat antara
industri dan satuan pendidikan vokasi melalui serangkaian kebijakan Merdeka
Belajar. Kemendikbudristek juga terus memfasilitasi dan memperkuat kemampuan
satuan-satuan pendidikan vokasi agar memiliki kemampuan untuk “menari” bersama
industri melalui program-program kolaborasi industri, seperti SMK Pusat
Keunggulan dan Matching Fund.
“Semoga kerja sama ini akan menjadi berkah bagi kita
semua dan segera terlaksana sehingga bisa menjadi inspirasi bagi industri-industri
lain untuk bisa berkontribusi kepada satuan pendidikan kita,” kata Uuf.
Menurut Uuf, berdasarkan Future of Jobs Survey 2023,
terdapat 62—64% perusahaan yang akan mengadopsi teknologi di bidang
Bioteknologi dan mitigasi perubahan iklim. Hal tersebut merupakan tantangan
sekaligus peluang bagi pendidikan vokasi sebagai garda terdepan dalam
mempersiapkan tenaga kerja yang handal dan berdaya saing dalam menghadapi
perubahan industri.
“Melalui langkah-langkah ini, kita dapat memastikan
bahwa pendidikan vokasi tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, tetapi
juga menjadi penggerak utama dalam membentuk masa depan tenaga kerja yang
berkelanjutan dan inovatif,” kata Uuf.
Potensial
Senada dengan Uuf, Direktur PT Enerflow Engineering
Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma, Yunita Fahmi, mengatakan bahwa bidang
lingkungan hidup menjadi potensi dari pekerjaan di masa depan. Yunita menilai,
kepakaran ilmu yang dimiliki oleh masing-masing politeknik tidak hanya mampu
menyediakan sumber daya manusia yang yang handal dan kompeten, tetapi juga akan
mampu mengembangkan dan memberikan nilai tambah bagi produk-produk yang selama
ini diproduksinya.
“Potensi kerja sama ini sangat besar sekali untuk bisa
dikembangkan secara lebih luas,” kata Yunita.
Menurutnya, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
pengolahan limbah, khususnya limbah B3, kebutuhan akan alat seperti incinerator
limbah sangat banyak. Alat tersebut tidak hanya digunakan pada industri
pembangkit listrik, tetapi juga industri-industri lain termasuk rumah sakit dan
puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia.
“Kami di Enerflow tidak bisa sendiri untuk memenuhi perangkat-perangkat ini. Karena itulah, kami menggandeng politeknik dan IP PLN karena kami melihat politeknik memiliki potensi yang sangat besar untuk tidak hanya memproduksi tetapi juga melakukan pengembangan alat bersama,” kata Yunita.
Sementara itu, sebagai sebuah kolaborasi yang
strategis, Direktur PPNS, Rachmad Tri Soelistijono, menilai kerja sama antara
PT Enerflow Engineering Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma tidak hanya akan
menambah kompetensi pada mahasiswa, tetapi juga akan memperkuat teaching
factory di PPNS.
“Kerja sama ini tidak hanya benefit profit saja,
tetapi lebih dari itu, mahasiswa akan memiliki kompetensi bidang perawatan governor
untuk meningkatkan kompetensi keilmuan mereka,” kata Rachmat.
Melalui kerja sama ini, lanjut Rachmat, mahasiswa juga
akan belajar untuk memproduksi produk-produk yang memang akan langsung
digunakan di industri melalui aktivitas teaching factory di
kampus.
“Jadi, proyek yang mereka kerjakan adalah proyek yang
real,” tambah Rachmad.
Selain penandatangan kerja sama, pada acara tersebut PT Enerflow Engineering Indonesia juga menyerahkan bantuan secara simbolis berupa sarana dan prasarana yang akan mendukung pembelajaran di bidang service, maintenance, dan governor kepada PPNS. (Nan/Cecep)