Dukungan Ditjen Pendidikan Vokasi pada Talenta World Skill: Langkah Nyata untuk SDM Berkualitas

Dukungan Ditjen Pendidikan Vokasi pada Talenta World Skill: Langkah Nyata untuk SDM Berkualitas

Jakarta, Ditjen Vokasi – Pasca keberhasilan talenta vokasi dalam ajang World Skill Competition (WSC) 2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) semakin mantap memperkuat komitmennya dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif di era global. 


Ajang WSC 2024 ini merupakan ajang bergengsi yang diikuti oleh berbagai negara di dunia. Ajang yang mempertemukan para talenta terbaik dari berbagai negara ini menjadi wadah bagi 15 talenta vokasi Indonesia untuk menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka di kancah dunia. 


Setelah melalui serangkaian kompetisi yang ketat di berbagai bidang keterampilan, talenta vokasi Indonesia berhasil menunjukkan performa terbaiknya. Dalam ajang ini, Indonesia berhasil meraih 1 medali emas untuk bidang IT Network System Administration, 1 medali emas untuk ekshibisi bidang Rail Vehicle Technology, 1 medali silver untuk bidang Electronic, dan 2 Medallion for Excellence untuk bidang Industrial Control serta Autonomous Mobile Robotic. 


Prestasi yang diraih oleh talenta vokasi Indonesia di WSC 2024 ini bukan hanya sekadar menjadi kebanggaan bagi para talenta, tetapi juga menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap berkompetisi di tingkat global. 


Dalam kesempatan ini, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menyampaikan apresiasinya atas perjuangan para talenta dalam membawa nama baik Indonesia di kancah global.


“Prestasi yang diraih oleh talenta vokasi dalam ajang WSC 2024 ini sangat membanggakan dan dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan pendidikan vokasi di masa depan,” ucap Tatang saat menyambut para delegasi tim Indonesia pada WSC 2024 di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa, 17 September 2024.


Selain itu, Tatang juga menegaskan bahwa untuk mencapai tujuan ini, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), dan lembaga pendidikan. Pengalaman ini menjadi pengingat untuk satuan pendidikan vokasi di Indonesia agar pembelajaran yang dilaksanakan semakin disesuaikan dengan standar global. 


“Dari sisi persiapan ke depan, kita perlu lebih lama lagi dalam menyiapkan SDM yang matang dan apabila memungkinkan cabang lomba yang diikuti bisa lebih banyak sehingga peluang mendapatkan medali bisa lebih banyak,” tutur Tatang. (Aya/Cecep)























Pada kesempatan yang sama pula, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan bahwa untuk mendapatkan talenta vokasi yang dikirim berlaga di ajang WSC 2024 telah mengikuti seleksi yang ketat, baik di tingkat nasional, ASEAN, dan ASIA. Selain itu, dalam proses pembinaan, para talenta juga mendapatkan bimbingan dari mitra DUDI dan perguruan tinggi selama kurun waktu tiga bulan. 


“Persiapan yang relatif singkat, namun ke depan kami berkomitmen untuk meningkatkan raihan prestasi serupa dengan cara meningkatkan proses seleksi dan berkolaborasi dengan DUDI untuk melihat potensi cabang yang bisa kita ikuti,” ucap Irene.


Sementara itu, Favian Ahza Putra Sabar, alumnus SMKN 1 Cimahi, sekaligus peraih medali emas di bidang IT Network System Administration, menceritakan bahwa pendidikan SMK yang telah dilaluinya dahulu sangat membantu persiapannya dalam mengikuti ajang WSC 2024.


“Ketika saya duduk di bangku SMK, saya terbiasa diberi materi terkait IT. Materi-materi tersebut selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan global. Inilah yang kemudian menjadi bekal kuat saya dalam mengikuti ajang WSC 2024,” ucap Favian.


Selain itu, Favian juga menceritakan bahwa saat di arena perlombaan, terdapat empat hal yang dikerjakan. Hal-hal tersebut menuntut kesabaran, ketelitian, dan pemecahan masalah yang solutif serta efisien. Favian merasa bahwa prestasi yang ia raih merupakan salah satu kebanggaan dalam membawa nama pendidikan vokasi Indonesia khususnya pendidikan pada jenjang SMK di kancah dunia. Ia berharap bahwa prestasi ini dapat memacu semangat para pelajar SMK untuk semakin mendalami konsentrasi keahlian yang telah ia pilih. 


“Pelajar SMK harus tetap semangat dalam melakukan pembelajaran, untuk kalian yang telah memiliki tujuan dan motivasi dalam meraih sesuatu teruslah dalami dan raih dengan berbagai kesempatan dan peluang yang ada,” ucap Favian. 


Kemudian, Fikhi Akmal, alumnus SMKN 1 Cimahi yang berhasil meraih medali silver di bidang Electronic, menyampaikan bahwa pembelajaran yang berkualitas di SMK dapat memicu semangat dan memacu adrenalinnya untuk bisa berprestasi lebih baik lagi. Selain itu, untuk meraih kesuksesan dalam ajang bergengsi tersebut juga dibutuhkan beberapa strategi seperti berlatih dengan serius, mencari pengalaman yang banyak, dan meminta dukungan dari orang-orang terdekat.


“Proses yang telah kami lalui untuk berlomba di ajang WSC 2024 ini cukup panjang. Semoga prestasi yang kami raih ini bisa menjadi pembelajaran dan motivasi untuk ke depan supaya bisa membawa prestasi lebih banyak lagi,” ucap Fikhi. (Aya/Cecep)