Dukung UMKM, Polbeng Luncurkan Abee Mart
Bengkalis, Ditjen Vokasi - Program Matching Fund Vokasi di Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) berbuah manis. Menggandeng Pertamina Hulu Rokan (PHR), Polbeng meluncurkan Abee Mart, sebuah gerai yang menjual oleh-oleh khas Melayu.
Gerai yang berada di Jalan Asrama Tribrata, Kota Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis tersebut menjual aneka jajanan dan oleh-oleh khas dari Riau yang disajikan oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merupakan binaan dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PHR. Alhasil, adanya Abee Mart ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan sumber daya manusia.
Ketua Matching Fund Gerai UMKM Abee Mart, Yunelly Asra, mengungkapkan bahwa Abee Mart merupakan kolabarasinya bersama PHR. Dengan adanya kolaborasi dengan industri tersebut, Polbeng meraih pendanaan dari program Matching Fund Kemendikbudristek yangtelah dirasakan manfaatnya bagi pelaku UMKM.
Dengan bantuan pendanaan dari Matching Fund, berbagai kegiatan dilakukan untuk meningkatkan ekonomi pelaku UMKM. Kegiatan tersebut, di antaranya pelatihan manajemen usaha, digital marketing, hingga pengelolaan dan manajemen keuangan. Melalui program Matching Fund Vokasi ini juga, ada revitalisasi mesin dan peralatan UMKM, pendampingan UMKM, dan pembuatan modul pengembangan pembelajaran berbasis project based learning (PBL).
Sementara itu, untuk mempromosikan produk UMKM, Polbeng juga membuat website terpadu, termasuk pendirian gerai sentra oleh-oleh khas Melayu. “Kita berkomitmen untuk memberikan kontribusi lebih baik lagi,” jelas Yunelly.
Wakil Direktur III Politeknik Negeri Bengkalis, Akmal Indra, mengungkapkan bahwa program kerja sama dengan industri dikembangkan Polbeng, salah satunya kerja sama dengan PHR. Kerja sama ini telah memberikan manfaat luas bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM. “Kita ingin mendorong wirausahawan merdeka yang menjadi program pemerintah,” ujar Akmal.
Ke depan, menurut Akmal, kerja sama dengan PHR juga akan terus ditingkatkan pada tahun berikutnya. Target di tahun pertama adalah support dan membantu pelaku UMKM. Selanjutnya, target di tahun kedua adalah melakukan pembinaan dengan PHR dan target tahun ketiga adalah masyarakat bisa mandiri.
Analyst Social Performance PHR, Winda Damelia, menjelaskan bahwa PHR berkomitmen untuk terus menebar manfaat bagi masyarakat. Lewat program TJSL, ada dua hal yang menjadi fokus utamanya, yakni pemberdayaan ekonomi dan pembangunan sumber daya manusianya.
Menurut Winda, pemberdayaan ekonomi dan sumber daya manusia akan membawa manfaat besar kepada masyarakat binaan. “Kami tentunya berharap, program UMKM ini tidak sampai di sini saja, tetapi terus berkelanjutan dan bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Hadirnya Gerai UMKM Abee Mart, menurut Winda, diyakini akan menyusul kesuksesan program binaan PHR lain, di antaranya Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau di Pekanbaru. Winda menjelaskan, di Abee Mart tersebut berbagai produk-produk olahan para wirausahawan binaan PHR dipasarkan, di antaranya produk dari rumah produksi Heny Cake, Bakpia Celsy, Mutiara Sikumbang, Cahaya Ummi, Yuk Angkut, Dendeng Organik, hingga Dapoer Bintan Luff dan Pastry. Di gerai itu juga ada Opak Mama Hadi Silfa, Tiga Saudara, DD Saudara, Rumah Jahit Lestari, dan Azzahra Kemojo Duri. (Diksi/Bam/AP)