Dukung Program Daerah, Poltera Kembangkan Aplikasi JKL V.23

Dukung Program Daerah, Poltera Kembangkan Aplikasi JKL V.23

Sampang, Ditjen Vokasi - Kiprah perguruan tinggi vokasi kian nyata dalam menjawab tantangan dan persoalan yang dihadapi masyarakat termasuk mendukung program daerah. Melalui program Dana Padanan atau Matching Fund Vokasi 2023, Politeknik Negeri Madura (Poltera) berhasil mengembangkan aplikasi Jari Kaki Lima (JKL V.23) untuk membantu pendataan kesehatan masyarakat dan mendukung program Jari Kaki Lima atau jaring risiko tinggi ibu hamil melalui deteksi dini yang digagas oleh pemerintah Kabupaten Sampang, Madura.


Aplikasi JKL V.23 merupakan inovasi yang dikembangkan bersama sekaligus hasil kolaborasi yang dilakukan antara Poltera dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Pengembangan aplikasi tersebut ditujukan untuk meningkatkan cakupan keluarga sehat dengan 12 indikator keluarga sehat. 


Aplikasi JKL V.23 tersebut sekaligus menjadi upaya dalam rangka optimalisasi program Jari Kaki Lima yang digagas Pemerintah Kabupaten Sampang sebagai salah satu program pendataan kesehatan masyarakat secara komprehensif.


Ketua Tim Matching Fund Jari Kaki Lima, Nadia Dian Rosanti, mengatakan bahwa Aplikasi JKL V.23 merupakan hasil pengembangan terhadap aplikasi serupa yang dilakukan pada tahun 2019 lalu. 


“Perbedaan Aplikasi Jari Kaki Lima di tahun 2019 dan 2023 yaitu adanya peng-update-an dan terdapat 12 indikator keluarga sehat di aplikasi jari kaki lima V.23 yang baru ini,” kata Nadia.


Menurut Nadia, aplikasi JKL V.23 dapat digunakan oleh para bidan yang bertugas sebagai koordinator untuk menginput data yang dilakukan oleh kader di program JKL di desa-desa. Selain menginput data, selama ini tugas bidan lainnya dalam program tersebut adalah memantau pendataan kesehatan masyarakat di desa, memastikan kader melakukan pendataan yang tepat, memonitor hasil pendataan pada Aplikasi JKL V.23, dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait instrumen kesehatan masyarakat (IKS). 


“Semua akan bisa dilakukan lebih mudah dengan adanya aplikasi ini,” tambah Nadia. 


Oleh karena itu, Nadia berharap kehadiran aplikasi JKL V.23 ini dapat memudahkan tugas bidan sekaligus mensukseskan program Jari Kaki Lima yang digagas Pemerintah Kabupaten Sampang. 


Beberapa waktu lalu, pihak Poltera juga telah melakukan sosialisasi sekaligus pendampingan penggunaan aplikasi JKL V.23 kepada bidan-bidan yang terlibat dalam program Jari Kaki Lima tersebut. Sosialisasi dan pendampingan penggunaan aplikasi dilakukan terhadap 186 bidan dari seluruh desa yang ada di Kabupaten Sampang.




Sosialisasi aplikasi JKL V.23 secara resmi juga diikuti dengan pemberian tutorial penggunaan Aplikasi Jari Kaki Lima yang dipandu oleh tim IT yang membantu mengembangkan aplikasi tersebut.

Tidak hanya terhadap bidan, sosialisasi dan pendampingan tutorial penggunaan aplikasi JKL V.23 juga diberikan terhadap kader kesehatan dari seluruh desa di Kabupaten Sampang. Tidak jauh berbeda dengan tugas bidan, tugas kader dalam program Jari Kaki Lima juga adalah menginput data masyarakat yang mengalami masalah dalam kehamilan, risiko ibu melahirkan, memantau pendataan kesehatan masyarakat di desa, dan memberikan edukasi kepada masyarakat dengan dipantau oleh bidan dengan menggunakan aplikasi JKL V.23 tersebut. 


Secara umum, para kader yang terlibat dalam program ini mengatakan bahwa dengan adanya aplikasi JKL V.23 ini, tugas mereka menjadi lebih mudah. Mereka bisa mengetahui cara mendata dengan menggunakan HP Android serta memudahkan pendataan dengan menggunakan indikator keluarga sehat yang ada pada aplikasi. (Poltera/Nan/Cecep)