Dukung Pengembangan Teknologi Kendaraan Listrik, Polban Gelar Kompetisi Mobil Listrik Indonesia

Dukung Pengembangan Teknologi Kendaraan Listrik, Polban Gelar Kompetisi Mobil Listrik Indonesia

Bandung, Ditjen Vokasi - Politeknik Negeri Bandung (Polban) menyelenggarakan Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI). Selain mengasah kompetensi, kompetisi ini menjadi salah satu bentuk dukungan perguruan tinggi vokasi (Polban) terhadap pengembangan teknologi kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.


Melalui ajang tahunan yang sudah digelar sejak 2009 lalu ini, Polban juga ingin menyosialisasikan penggunaan mobil listrik dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Hal tersebut dilakukan mengingat isu lingkungan hidup sedang menjadi perhatian dunia. Berbagai usaha juga telah dilakukan untuk mencari sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan dapat menggantikan bahan bakar minyak yang semakin menipis cadangannya. Salah satunya adalah dengan penggunaan kendaraan berbasis listrik yang dinilai lebih ramah lingkungan. 


Ketua Pelaksana KMLI XII, Albert Daniel Saragih, mengatakan bahwa setelah sempat vakum karena pandemi, Covid-19, KMLI kembali digelar dengan mengangkat tema “Mobil Listrik sebagai Kendaraan Masa Depan yang Aman dan Ramah Lingkungan”. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini ada penambahan kategori yang dikompetisikan yakni kategori desain mobil. 




“Selain kategori lomba, kami juga membuat kategori desain mobil. Kalau di kategori lomba yang dipertandingkan adalah mobil balap, di kategori desain mobil kami ajak mahasiswa untuk merancang mobil penumpang atau city car. Karena mobil balap biasanya hanya bisa dipakai saat perlombaan atau pameran saja, tetapi city car bisa digunakan dalam keseharian,” ujar Albert.  


Dalam kategori desain mobil ada 4 (empat) faktor yang dinilai oleh dewan juri, yakni faktor desain teknologi, rancangan konstruksi, inovasi, dan rancangan bisnis. Kategori ini diikuti oleh 8 perguruan tinggi. 

 

 

Sementara untuk kategori lomba, ada empat subkategori yang dikompetisikan, yaitu subkategori percepatan dan pengereman, subkategori slalom (gerakan zig-zag), subkategori tanjakan, dan subkategori endurance (ketahanan). Kategori ini diikuti oleh 24 tim dari 23 perguruan tinggi. 


Para peserta yang merupakan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai kampus tersebut bahu membahu mempersiapkan mobil listrik mereka agar menjadi yang terbaik dalam pertandingan di setiap kategori tersebut.


Koordinator Kategori Desain Mobil KMLI XII, Muhammad Yazidus Syukri, mengatakan Polban berusaha menjaga objektivitas penilaian KMLI XII kategori desain mobil dengan mengundang pakar dari luar Polban. 




“Untuk konsep desain ini kami mengundang para ahli dari PT Pindad, pakar kelistrikan dari ITB, juga dosen-dosen dari Politeknik Negeri Malang dan Politeknik Manufaktur Bandung,” ungkap dosen yang akrab disapa Yazid tersebut. 


Sementara itu, dosen pendamping dari Politeknik Negeri Subang, Masri Bin Ardin, mengatakan selain untuk berkompetisi, ada hal yang lebih penting dalam keikutsertaan para mahasiswa dalam kompetisi ini yang terutama adalah untuk belajar. 


“Saya bawa anak-anak mahasiswa ke sini lebih untuk memacu mental. Karena mental berkompetisi itu tidak diajarkan di kampus. Kita harus terjun ke dalam kompetisi seperti ini. Target kami bukan menang. Kemenangan itu hanya bonus,” ujar dosen Program Studi Teknik Pemeliharaan Mesin tersebut. 


Pada kesempatan tersebut, Politeknik Negeri Subang membawa produk mobil listrik yang diberi nama Sula Evolution. Mobil tersebut sempat dua kali mengalami kendala. Yang pertama saat pertandingan subkategori slalom dan yang kedua pada subkategori enduranceSula Evolution mengalami patah as pada velg depan bagian kanan dan kiri. Para mahasiswa pun berjuang memperbaiki kerusakan tersebut. 

 

Sementara itu, sebagai tuan rumah, Polban menurunkan tim Polban EV (Polban Electric Vehicle) dengan mobil yang diberi nama P-ELCAR. Manajer tim Polban EV, Nizar Farhannurwafi Abdullah, menjelaskan bahwa pembuatan P-ELCAR merupakan hasil kolaborasi mahasiswa lintas jurusan yang terbagi atas tim teknis dan non teknis. Tim teknis berasal dari Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro, sementara tim nonteknis berasal dari Jurusan Akuntansi dan Administrasi Bisnis. 


“KMLI ini menurut saya memacu adrenalin karena kami bersaing dengan kampus-kampus lain dan kami tidak tahu kondisi mobil mereka itu bagaimana. Jadi, kami mempersiapkan mobil kami sesiap mungkin dengan track dan kategori-kategori yang ada,” ujar mahasiswa Program Studi D-4 Teknik Perancangan dan Konstruksi Mesin tersebut. 


Direktur Politeknik Negeri Bandung, Marwansyah, berharap agar KMLI XII dapat membangkitkan sisi kompetisi mahasiswa dalam semangat yang konstruktif. Selain dapat bersilaturahmi dan berkolaborasi dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain, para peserta juga diharapkan dapat mewujudkan ekspresi kebebasan mereka dalam rancangan mobil listrik yang dipertandingkan. 




“Kompetisi Mobil Listrik Indonesia sangat sejalan dengan tujuan besar Merdeka Belajar Kampus Merdeka karena mahasiswa diberikan keleluasaan dan peluang-peluang untuk mengembangkan kreativitas dan potensi. Tidak hanya dari apa yang mereka dapatkan dalam kuliah formal di kelas, tetapi juga dari praktik mereka mempersiapkan mobil-mobil listrik dengan semangat yang tinggi,” ujar Marwansyah. 


Penutupan KMLI XII Tahun 2023 telah dilangsungkan pada 8 November 2023 di Pendopo Tonny Soewondito, Politeknik Negeri Bandung.  (Yes/Cecep)

 



DAFTAR PEMENANG KOMPETISI MOBIL LISTRIK INDONESIA (KMLI) XII TAHUN 2023

 

KATEGORI  LOMBA

 

JUARA UMUM 

• Super Sekip EV 3 Evolution (Universitas Gadjah Mada)

 

PERCEPATAN 

• Super Sekip EV 3 Evolution (Universitas Gadjah Mada) 

• P-Elcar V3 (Politeknik Negeri Bandung) 

• Adev 1 Monalisa (Universitas Ahmad Dahlan)

 

PENGEREMAN 

• Kaliurang Unisi 4.0 (Universitas Islam Indonesia) 

• P-Elcar V2 (Politeknik Negeri Bandung) 

• Bharata (Universitas Muhammadiyah Jember)

 

SLALOM 

• P-Elcar V3 (Politeknik Negeri Bandung) 

• Ramirez (Institut Teknologi Nasional Yogyakarta) 

• Kaliurang Unisi 4.0 (Universitas Islam Indonesia)

 

DAYA TANJAK 

• Super Sekip EV 3 Evolution (Universitas Gadjah Mada) 

• Adev 1 Monalisa (Universitas Ahmad Dahlan) 

• P-Elcar V3 (Politeknik Negeri Bandung)

  

ENDURANCE 

• Gajah Oling EV 3 (Politeknik Negeri Banyuwangi) 

• Bharata (Universitas Muhammadiyah Jember) 

• Blue Warrior (Politeknik Negeri Jakarta)

 

KATEGORI KONSEP DESAIN

 

JUARA UMUM  

• Green Peanut Peanut (Politeknik Negeri Semarang) 

 

KATEGORI DESAIN TEKNOLOGI 

• Yacaranda (Universitas Gadjah Mada) 

• Green Peanut (Politeknik Negeri Semarang)

• Polban EV (Politeknik Negeri Bandung) 

  

KATEGORI RANCANG KONSTRUKSI 

• Green Peanut (Politeknik Negeri Semarang)

• Polban EV (Politeknik Negeri Bandung)

• Yacaranda (Universitas Gadjah Mada)

 

KATEGORI BUSINESS PLAN 

• Yacaranda (Universitas Gadjah Mada)

• Polban EV (Politeknik Negeri Bandung)

• Green Peanut (Politeknik Negeri Semarang)

 

KATEGORI INOVASI 

• Green Peanut (Politeknik Negeri Semarang)  

• Yacaranda (Universitas Gadjah Mada) 

• Polban EV (Politeknik Negeri Bandung)