Dosen Politani Samarinda Berbagi Info: Cara Merawat Cabai Organik Agar Hasilnya Lebih Rimbun
Samarinda, Ditjen Vokasi – Pernahkah kalian sadari bahwa harga cabai di pasar dari hari ke hari semakin naik? Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari cuaca yang tidak menentu, kondisi tanah, dan penggunaan pupuk kimia.
Ketergantungan kita dengan penggunaan pupuk kimia rasanya harus segera disudahi, mengingat efek jangka panjangnya yang kurang bagus untuk tubuh ataupun lingkungan. Salah satu cara yang bisa kita tempuh ialah dengan kembali ke pertanian organik.
Mungkin kita sudah sering mendengar istilah ini. Pola pertanian yang menekankan pada teknik budidaya pertanian yang berorientasi pada pemanfaatan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis seperti pupuk dan pestisida. Pada kenyataannya sistem pertanian organik ini membawa keuntungan yang lebih terutama untuk hasil pertaniannya.
Dosen Program Studi Budi Daya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda, Daryono, menjadi salah satu aktor yang gencar menyuarakan terkait pertanian organik. Ia kerap mempraktikkan sistem pertanian organik. Salah satu produk pertanian organik yang dihasilkannya ialah cabai. Bahkan, hasil budi daya cabai yang dilakukannya cukup menyita perhatian masyarakat Kalimantan.
“Biasanya dalam pohon cabai yang lebih rimbun itu daunnya, kalau ini yang lebih rimbun adalah hasil cabainya. Dengan penerapan pertanian organik sekali panen per pohon ini dapat menghasilkan 2 kg cabai,” ucap Daryono.
Buat kalian yang tertarik ingin mencoba budi daya cabai dengan sistem organik tidak usah khawatir, kali ini Daryono akan berbagi tip membudidayakan cabai organik agar hasilnya melimpah ruah.
Penyiapan Bibit Unggul
Salah satu kunci keberhasilan dari pertanian yang berkualitas ialah penggunaan bibit unggul. Kita perlu memilih bibit cabai yang unggul. Benih cabai yang baik adalah yang sudah tua, berwarna merah menyala, masih segar, tidak keriput, dan tangkainya berwarna hijau segar.
Penyiapan Media Tanam
Langkah pertama sebelum melakukan penanaman ialah penyiapan media tanam terlebih dahulu. Pastikan media tanam telah bersih dari gulma dan sejenisnya. Sebelum melakukan penanaman, berikan pupuk organik sebanyak mungkin.
“Penggunaan pupuk organik ini akan membantu tumbuhan berkembang lebih maksimal. Kita bisa menggunakan pupuk kandang atau sejenisnya. Kemudian jangan lupa lakukan penyiraman rutin” ucap Daryono.
Pengelolaan Gulma dan Jamur
Gulma menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian besar para pelaku pertanian. Agar hasil budi daya tanaman cabai bisa maksimal kita perlu membersihkan gulma secara berkala. Tumbuhnya gulma disekitar tumbuhan dapat menyerap nutrisi yang seharusnya masuk ke tanaman kita. Selain gulma, pertumbuhan jamur di sekitar tanaman juga perlu diperhatikan, apalagi jika jamur menempel di tanaman cabai. Apabila terdapat pohon cabai yang terserang jamur, sebaiknya segera disingkirkan agar tidak menulari tanaman cabai lainnya.
Itu dia 3 (tiga) tip merawat tanaman cabai secara organik agar hasilnya melimpah ruah. Sudah saatnya kita beralih ke pertanian organik untuk hidup yang lebih sehat. (Aya/Cecep)