Dorong Ekonomi Daerah, SMK Perikanan dan Kelautan Puger Berikan Pendampingan Petambak Tradisional

Dorong Ekonomi Daerah, SMK Perikanan dan Kelautan Puger Berikan Pendampingan Petambak Tradisional

Jember, Ditjen Vokasi - Tujuan penguatan sekolah menengah kejuruan (SMK) tidak hanya untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja, tetapi juga guna mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Jember, Jawa Timur dengan mendorong potensi-potensi ekonomi di daerah melalui pendampingan terhadap petambak udang tradisional di Jember. 


Sebagai langkah nyata, SMK Perikanan dan Kelautan Puger telah menyusun rencana aksi untuk pilot project pendampingan budi daya udang tradisional. Pendampingan budi daya udang ini akan dilakukan untuk membantu mendorong peningkatan produksi para petambak udang tradisional, khususnya di Kabupaten Jember.


Kepala SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Kuntjoro Basuki,  mengatakan bahwa sekolah kelautan dan perikanan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berbasis maritim.  


“Kami tidak hanya menyiapkan sumber daya manusia bidang maritim yang andal, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis maritim dengan memberikan pendampingan kepada para petambak udang,” terang Kuntjoro. 


Menurut Kuntjoro, sekolahnya melihat potensi tambak udang vaname yang berkembang di sekitar sekolah dan wilayah lain di Jawa Timur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sehingga dapat membuka lapangan kerja. Namun, pengembangan usaha tambak udang vaname masyarakat masih dilakukan secara tradisional. Adapun para siswa SMK program keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut (APPL) disiapkan untuk mendukung tambak berskala industri yang juga menerapkan teknologi. 

 

“Untuk pilot project pertama, kami akan melakukan pendampingan untuk tiga petambak tradisional di Jember. Jika berhasil nanti untuk seluruh petambak di Jember dengan total sekitar 50 hektare,” Kuntjoro menambahkan. 


Dalam proyek pendampingan tersebut, selain akan melibatkan para siswa, SMK Perikanan dan Kelautan Puger juga akan menggandeng serta sejumlah pihak, termasuk dari Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) dan sejumlah pihak lain, termasuk pakar dari sejumlah universitas.


Masih menurut Kuntjoro, nantinya kegiatan pendampingan bagi para petambak udang tradisional tersebut diharapkan tidak hanya di wilayah Jember, tetapi juga meluas ke seluruh Indonesia. Utamanya adalah yang menjadi daerah-daerah penghasil udang untuk menggerakkan potensi ekonomi daerah. 


“Kami berharap bisa melakukan pendampingan untuk seluruh wilayah di Indonesia,” ujar Kuntjoro.


Sebagai informasi, SMK yang menjadi salah satu rujukan sekolah kelautan dan perikanan di Indonesia ini mendapatkan dukungan pemerintah lewat program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan. Sekolah ini mengembangkan teaching factory budi daya udang vaname berkualitas ekspor berkolaborasi dengan PT Istana Cipta Sembada. Omzet dari teaching factory budi daya udang vaname dari sekolah ini bahkan mencapai miliaran rupiah. (Nan/Cecep)