Ditjen Pendidikan Vokasi Gelar Rakor Refleksi 2022
Malang, Ditjen Vokasi – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Rakor Refleksi Implementasi Program Tahun 2022 dan Strategi Implementasi Program Tahun 2023 Ditjen Pendidikan Vokasi di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang, Jawa Timur, Kamis (15/12).
Rakor Refleksi Implementasi Program Tahun 2022 dan Strategi Implementasi Program Tahun 2023 Ditjen Pendidikan Vokasi yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut dihadiri oleh 300 peserta, yang terdiri atas unsur pimpinan direktorat, balai besar/balai vokasi, politeknik dan akademi komunitas negeri, tenaga ahli vokasi, dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ditjen Pendidikan Vokasi.
Kegiatan Rakor diawali sesi pembukaan acara yang berlangsung Kamis malam dan diawali dengan peragaan busana dari SMKN 3 Malang. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala BBPPMPV BOE, I Gusti Made Ardana.
Selaku tuan rumah, I Gusti Made Ardana mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Rakor. Di harapan para peserta, I Gusti Made mengatakan bahwa pihaknya mendapat dukungan penuh dari civitas vokasi yang ada di Jawa Timur dalam penyelenggaraan Rakor ini.
“Kami berkolaborasi. Kami menyelenggarakan Rakor dengan swadaya dari civitas vokasi. Peragaan busana ketika penampilan awal acara tadi berasal dari SMKN 3 Malang, dekorasi dari SMKN 5 Malang, dan orkestra musik dari SMKN 12 Surabaya,” ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan Rakor adalah untuk merefleksi pelaksanaan program 2022, menyepakati strategi pelaksanaan program 2023 yang sejalan dengan program prioritas, menyamakan persepsi peran setiap unit kerja dalam transformasi pendidikan vokasi, memperkuat komunikasi dan kolaborasi antarunit kerja, dan menyusun program kerja DWP Ditjen Pendidikan Vokasi 2023.
“Rakor dirancang untuk menyampaikan informasi capaian pelaksanaan program 2022 dan merancang strategi pelaksanaan 2023. Dari Rakor ini, kami juga ingin memperoleh masukan, kritikan, solusi, dan perbaikan program vokasi untuk tahun 2023,” kata Saryadi.
Lebih lanjut, Saryadi menjelaskan bahwa kegiatan rakor yang akan berlangsung hingga Sabtu (17/12) ini akan terbagi dalam 2 (dua) sesi, yaitu sesi paparan pleno dan sesi diskusi yang terbagi dalam 3 (tiga) kelompok. Paparan pleno akan membahas materi refleksi program 2022, rancangan anggaran 2023, indikator kinerja utama (IKU), dan rekognisi pembelajaran lampau (RPL). Tiga kelompok pada sesi diskusi, yaitu kelompok politeknik dan akademi komunitas negeri, balai besar/balai vokasi, dan direktorat yang akan membahas isu-isu terkait permasalahan masing-masing unit kerja, yang meliputi refleksi program prioritas 2022, strategi implementasi 2023, dan petunjuk teknis (juknis).
“Diskusi ini akan diakhiri dengan paparan oleh perwakilan dari masing-masing kelompok secara pleno yang nantinya diberikan masukan dan arahan dari Bu Dirjen,” Saryadi menambahkan.
Selain Rakor Ditjen Pendidikan Vokasi, acara tersebut juga dibarengi dengan acara Rakor Penyusunan Program Kerja DWP Ditjen Pendidikan Vokasi Tahun 2023. “Acara ini juga dibarengi dengan Rakor DWP. Peran Ibu-Ibu DWP Ditjen Pendidikan Vokasi sangat penting. Ibu-Ibu ini merupakan ujung tombak dalam peningkatan kinerja suami,” ujar Saryadi.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Rakor menjadi momentum untuk bermuhasabah diri, mengidentifikasi di mana kita sudah sukses, di mana kita belum sukses dalam menerjemahkan value vokasi ini ke bahasa program maupun anggaran.
“Dari rakor singkat ini kita berharap terjadi proses identifikasi, refleksi, dan benahi yang akan menjadi bekal dalam merancang program 2023 yang menukik pada visi misi dan target Ditjen Pendidikan Vokasi,” kata Dirjen Kiki
Dirjen Kiki juga mengajak seluruh civitas vokasi untuk melakukan eksplorasi cara-cara baru mengimplementasikan kebijakan melalui pemanfaatan teknologi yang mendorong kemandirian tetapi dengan tidak melenceng dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Acara pembukaan Rakor sendiri berlangsung dengan penuh keakraban. Sejumlah satuan pendidikan vokasi di wilayah Jawa Timur turut memeriahkan acara dengan menggelar pameran produk-produk unggulan mereka. Di akhir acara, siswa-siswi Jurusan Seni Musik, SMKN 12 Surabaya tampil menawan dengan membawakan lagu Profil Pelajar Pancasila dan Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia. (Diksi/Nan/NA)