Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Siapkan Kompetensi Lulusan di Bidang Manufaktur dengan Pelatihan Dosen PTV
Malang, Ditjen Vokasi - Perguruan tinggi vokasi (PTV) menjadi jawaban untuk menyambut tantangan perkembangan teknologi di dunia industri dengan menghadirkan tenaga kerja yang unggul dan kompeten, begitupun di industri manufaktur. Salah satu faktor pendorong untuk terwujudnya PTV yang berkualitas adalah dengan peningkatan kompetensi dosen.
Dosen yang memiliki keterampilan dan penguasaan ilmu yang relevan dengan kebutuhan industri dan dunia kerja akan mampu menghadirkan lulusan vokasi yang kompeten pula. Dalam rangka peningkatan kualitas kompetensi dosen, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) menyelenggarakan program diklat “Sistem Robotik Industri Manufaktur” pada Senin (29-01-2023).
Kepala BBPPMPV BOE, I Gusti Made Ardana membuka secara resmi kegiatan ini. Dalam sambutannya ia menyatakan bahwa sebagai unit pelaksana tugas (UPT) Direktorat jenderal Pendidikan Vokasi, BBPPMPV BOE akan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas guru maupun dosen vokasi.
“Kegiatan diklat ini juga mendukung program Kampus Merdeka dalam peningkatan kompetensi Dosen PTV. Sesuai dengan kebijakannya, dosen PTV juga perlu difasilitasi pendidikan kembali,” ungkap Made.
Dalam sambutannya, Made juga menekankan bahwa peningkatan kompetensi ini tidak hanya para dosen, tetapi juga teknisi dan direktur politeknik serta ketua akademi. Hal itu sesuai dengan target capaian dalam revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi melalui pengembangan SDM.
Proses Pendidikan yang Selaras dengan Iduka
Dalam peningkatan kualitas dosen, maka pembelajaran pun perlu selaras dengan industri, itulah langkah yang diambil oleh BBPPMPV BOE. Peningkatan kompetensi yang dimaksud ini merupakan pemberian pelatihan kompetensi yang berstandar industri pada 4 bidang prioritas seperti manufaktur dan konstruksi, ekonomi kreatif, pelayanan keramahan (hospitality), dan pelayanan social (care services).
Diklat Sistem Robotik Industri Manufaktur untuk dosen PTV ini pun berkolaborasi dengan industri CV Abdi Karya sebagai promotor dalam peningkatan kualitas kompetensi dosen PTV. Melalui program bermitra dengan Iduka maka diharapkan proses pendidikan semakin selaras dengan Iduka.
Pelaksanaan kegiatan diklat ini selama 50 jam pelajaran (jp) atau setara dengan 1 (satu) minggu dilakukan secara tatap muka telah memberikan banyak manfaat untuk dosen. Wahyu Tri Wahono salah satu peserta diklat dosen dari Politeknik Negeri Malang mengungkapkan, bahwa kelebihan diklat di BBPPMPV BOE ini adalah pembelajarannya terstruktur.
Lebih lanjut ia menjelaskan, “Para dosen PTV mendapat kompetensi dalam mengoperasikan peralatan pneumatik, mengoperasikan sistem kontrol elektro pneumatik berbasis elektromekanikal dan PLC. Ditambah juga denhan merancang, mengoperasikan, memprogram dan melakukan komisioning modular production system (MPS) pada distribution system station sesuai prosedur.”
Melalui kegiatan ini ia pun merasa mendapatkan ilmu-ilmu baru yang lebih dalam mengenai manufaktur. Tentunya kedepan setelah diklat ini, ia dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat sebagai bahan ajar di departemen tempatnya bekerja dan sharing ilmu ke sesama rekan kerja.
Sebagai informasi tambahan, pada evaluasi diklat, 11 dosen PTV sepakat memberikan penilaiannya sangat baik pada topik aktual, relevan, dan tema diklat telah memenuhi kebutuhan peserta diklat dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Tentunya para dosen setelah mengikuti diklat ini mendapat manfaat dalam peningkatan kompetensi yang utuh, terstandar, dan termutakhir sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri. Para dosen pun memperoleh sertifikat pelatihan dan/atau kompetensi yang dapat digunakan pada pengembangan profesi guru. Dengan diklat ini pula, dosen PTV terbiasa dengan iklim dan budaya kerja di industri dan dapat mengimplementasikannya pada peserta didik sebagai bagian dari pengembangan karakter. (BBPPMPV BOE/Zia/Cecep)