Demo Day Perempuan Inovasi 2024 Lahirkan Generasi Inovator Muda Vokasi
Jakarta, Ditjen Vokasi - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus berkomitmen mendorong transformasi digital di Indonesia dengan melahirkan inovator-inovator bidang teknologi digital serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam ekosistem digital yang lebih inklusif. Berkolaborasi dengan Markoding atau Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menggelar Perempuan Inovasi Demo Day 2024 sebagai ajang untuk menampilkan karya-karya inovasi perempuan-perempuan vokasi di bidang teknologi digital.
Perempuan Inovasi Demo Day 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (26-11-2024) ini sekaligus menjadi puncak dari rangkaian program Perempuan Inovasi 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berkolaborasi dengan Markoding, Magnifique Indonesia, serta Yayasan Dian Sastrowardoyo. Selain menampilkan inovasi dari para peserta, Perempuan Inovasi Demo Day 2024 juga menjadi selebrasi untuk merayakan para inovator-inovator perempuan vokasi yang telah berhasil mengembangkan berbagai platform atau aplikasi digital sebagai hasil karya dari pelatihan digital yang sudah diselenggarakan sejak Mei lalu.
Sedikitnya ada enam tim yang menampilkan enam inovasi mereka pada Demo Day Perempuan Inovasi 2024 tersebut. Enam inovasi ini terbagi dalam dua kategori bidang, yakni bidang WebDev dan UI/UX Design.
Setiap tim berisi sekitar tiga peraih beasiswa program Perempuan Inovasi dan telah mengikuti serangkaian program pelatihan digital secara intensif secara daring dan mengikuti bootcamp Perempuan Inovasi 2024.
Inovasi-inovasi yang dikembangkan oleh setiap tim ini ditujukan untuk menjawab atau menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi masyarakat selama ini, utamanya yang terkait dengan isu-isu perempuan, gender, pemberdayaan perempuan, dan sebagainya.
Beberapa inovasi yang tampil di antaranya seperti aplikasi WomenRise3T. Aplikasi ini merupakan website yang menyajikan mentorship beasiswa khusus untuk perempuan marjinal 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Selain WomenRise3T, ada juga aplikasi SORA yang dirancang khusus untuk memberdayakan wanita dengan akses belajar inklusif melalui antarmuka yang ramah pengguna dan menciptakan ruang di mana setiap wanita dapat belajar, berbagi, dan tumbuh bersama.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengapresiasi berbagai produk inovasi yang telah dihasilkan melalui program Perempuan Inovasi 2024 tersebut. Menteri Abdul Mu'ti yang menyempatkan diri untuk berkeliling dan beraudiensi langsung dengan para inovator perempuan ini menilai bahwa inovasi yang dikembangkan oleh para peserta yang rata-rata merupakan siswa maupun alumni pendidikan vokasi ini dapat menjadi solusi bagi permasalahan-permasalahan yang dihadapi kaum perempuan selama ini.
“Program ini semakin meyakinkan saya bahwa perempuan punya kontribusi lebih luas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Menteri Mu’ti.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, mengatakan bahwa inovasi menjadi salah satu komponen penting yang menentukan kemajuan sebuah bangsa. Keberadaan program Perempuan Inovasi 2024 telah menjadi kolaborasi yang strategis antara pemerintah dan masyarakat dalam mendorong transformasi generasi muda untuk menjadi inovator.
“Melalui kegiatan ini, kita bisa melihat bagaimana anak-anak muda vokasi berinovasi dan berkontribusi untuk menyelesaikan persoalan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat, utamanya yang terkait dengan perempuan,” kata Tatang.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mengatakan bahwa inovasi-inovasi yang ditampilkan dalam Demo Day Perempuan Inovasi 2024 kali ini menunjukkan besarnya potensi perempuan dalam bidang teknologi. Ia berharap inovasi-inovasi yang dikembangkan oleh para peserta dapat ditangkap oleh industri untuk dikembangkan agar bisa bermanfaat dan membantu menyelesaikan persoalan di masyarakat.
Sementara itu, salah satu peserta Demo Day Perempuan Inovasi 2024, Dinda Natalia, mengatakan bahwa dengan menjadi penerima beasiswa Perempuan Inovasi 2024 ini, ia bisa menambah pengetahuannya terkait dengan coding. Dinda sendiri merupakan alumni SMK Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng Jakarta Barat tahun 2024 ini.
“Kegiatan ini memperkaya pengetahuan yang sudah saya dapat di SMK. Saya bisa belajar tentang coding hingga akhirnya bisa mengembangan aplikasi sendiri untuk membantu pemasaran UMKM di Wonosobo, Jawa Tengah,” kata Dinda, yang aplikasinya berhasil menjadi salah satu aplikasi favorit dalam ajang ini.
Amanda Simandjuntak selaku CEO dan Pendiri Markoding mengatakan bahwa selain telah menghasilkan sejumlah inovasi, program Perempuan Inovasi 2024 ini juga telah memfasilitasi para peserta dengan sertifikasi internasional sebagai modal untuk terjun ke industri teknologi. Ia berharap, kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dapat terus terjalin untuk program serupa tahun 2025 mendatang. Perempuan Inovasi sendiri telah menargetkan jumlah peserta yang lebih besar untuk tahun depan. (Nan/Cecep)