Dari Program PKK ke Dubai dan Labuan Bajo: Kisah Inspiratif Yeldi, Chef Muda Berprestasi

Dari Program PKK ke Dubai dan Labuan Bajo: Kisah Inspiratif Yeldi, Chef Muda Berprestasi

Manggarai Barat, Ditjen Vokasi - Yeldi Alifandro, seorang pemuda sederhana dari Kabupaten Malang, Jawa Timur berhasil meraih kesuksesan di dunia perhotelan dan kuliner internasional. Bahkan, ia sudah meniti karier untuk menjadi chef di usia muda.


Pria yang lahir pada tahun 1999 ini tumbuh di keluarga dengan latar belakang ekonomi yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai buruh lepas, sementara ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Meski kondisi keluarga terbatas, Yeldi tidak pernah kehilangan semangat untuk mengejar mimpinya. 


Yeldi bergabung dengan program bantuan pemerintah Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Duta Persada pada tahun 2021. Melalui program ini, Yeldi mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengasah keterampilan di bidang kuliner, yang akhirnya membuka jalan baginya untuk bekerja di luar negeri. 


“Setelah OJT saya berhasil mendapatkan pekerjaan di JW Marriott Marquis Hotel Dubai, salah satu hotel bintang lima ternama di dunia, dan kini bekerja di Ta’aktana Luxury Collection Resort & Spa di Labuan Bajo,” terang Yeldi.


Program PKK yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini adalah inisiatif untuk meningkatkan keterampilan kerja masyarakat, khususnya mereka yang belum memiliki keahlian atau yang ingin meningkatkan kompetensi kerja. 


Awal Perjalanan


Perjalanan Yeldi menuju karier internasional tidaklah instan. Setelah menyelesaikan pelatihan di Duta Persada, ia mendapatkan informasi mengenai lowongan pekerjaan di hotel-hotel internasional melalui jaringan yang dimilikinya. 


“Ada relasi yang menyarankan saya untuk mengirimkan CV ke Marriott Career,” ujar Yeldi ketika menceritakan bagaimana ia memulai perjalanan kariernya di JW Marriott Marquis Dubai.


Dengan bekal keterampilan dan pengetahuan yang ia peroleh dari Duta Persada, Yeldi memberanikan diri melamar posisi sebagai commis 2, sebuah posisi yang bertanggung jawab atas berbagai tugas kuliner di dapur hotel. Berkat persiapan yang matang, ia berhasil lolos seleksi dan berangkat ke Dubai untuk bekerja di hotel mewah tersebut.


Tantangan dan Peluang Bekerja di Dubai


Meski diterima bekerja di salah satu hotel terbaik di dunia, Yeldi menghadapi tantangan besar ketika pertama kali tiba di Dubai. Menurutnya, tantangan terbesar yang ia hadapi terjadi di bulan pertama. Perbedaan waktu, suhu yang ekstrem, serta perbedaan budaya membuat Yeldi harus beradaptasi cepat. Selain itu, ia juga sering mengalami kesalahpahaman dalam komunikasi dengan rekan kerja dari berbagai negara.


“Di Dubai, kultur dan lingkungannya sangat berbeda dengan Indonesia. Pada awalnya saya kesulitan menyesuaikan diri, tapi dengan waktu, saya mulai terbiasa dan memahami cara kerja yang sangat sistematis dan prosedural di hotel ini,” jelas Yeldi.


Dengan kegigihan dan dedikasi yang tinggi, Yeldi berhasil mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Ia mulai memahami bagaimana menghadapi perbedaan budaya dan menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja dari berbagai negara.


“Tanggung jawab utama saya adalah mengelola pekerjaan memasak, menjaga dapur utama, dan membantu menyiapkan makanan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam,” ungkap Yeldi. 


Pengalaman berharga saat di hotel bintang lima tersebut pun beragam. Ia juga terlibat dalam kegiatan live cooking di restoran hotel, khususnya di egg station dan wok station.


“Saya merasa seru bekerja dengan teman-teman dari berbagai negara. Kami saling bertukar informasi dan berbagi pengalaman, baik dalam bidang kuliner maupun budaya. Selain itu, saya juga belajar banyak tentang destinasi wisata dunia dan bagaimana cara bekerja di industri perhotelan skala global,” jelasnya.


Selain pengalaman kerja yang berharga, Yeldi juga menikmati berbagai fasilitas dan benefit yang ia dapatkan selama bekerja di JW Marriott Marquis Dubai. Hotel tersebut menyediakan transportasi, akomodasi untuk staf, serta fasilitas olahraga yang lengkap. Hal ini membuat Yeldi merasa nyaman bekerja di luar negeri.


Saat di Dubai, Yeldi mendapatkan gaji sekitar 1.900 Dirham per bulan di luar lembur dan bonus tahunan, sebuah jumlah yang memadai untuk menunjang kehidupannya di Dubai dan membantu ekonomi keluarganya di Malang.


Karier Cemerlang di Tanah Air


Setelah bekerja di JW Marriott Marquis Dubai selama dua tahun, Yeldi kini melanjutkan kariernya di Indonesia. Ia bekerja di Ta’aktana Luxury Collection Resort & Spa di Labuan Bajo, salah satu destinasi wisata premium di Indonesia yang ada di Manggarai Barat.


Meski kembali ke tanah air, Yeldi merasa bahwa pengalaman bekerja di luar negeri telah membentuknya menjadi profesional yang lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan baru.


“Bekerja di Dubai telah membuka pandangan saya tentang standar kerja internasional. Sekarang, saya siap menerapkan apa yang saya pelajari di Labuan Bajo,” ujar Yeldi dengan penuh semangat.


Di tanah air ia terus membangun karier untuk menjadi Chef. Dengan bekal selama di Dubai, ia menerapkannya di hotel bintang lima di Labuan Bajo. Menurutnya, karier cemerlang yang ia dapati tidak terlepas dari pendidikan vokasi yang ia tempuh saat mengikuti program PKK.


“Akhirnya bisa membangun karier di tanah air sendiri dalam waktu yang tidak terlalu lama,” tutur Yeldi.