Dari Pegang Mikroskop ke Kuas Makeup, Alumnus Kursus Sukses Merintis Usaha di Dunia Rias

Dari Pegang Mikroskop ke Kuas Makeup, Alumnus Kursus Sukses Merintis Usaha di Dunia Rias

Yogyakarta, Ditjen Vokasi - Perpindahan karier bisa jadi membuka peluang baru. Itulah yang dialami oleh Fadiya Salwa Zaizafun. Setelah memutuskan untuk berhenti kerja menjadi asisten laboratorium di salah satu universitas, Fadiya terjun menekuni dunia kecantikan dengan mengembangkan diri di lembaga kursus dan pelatihan (LKP) bidang tata rias. Kini, ia pun sudah membuka usaha rias di Yogyakarta.


Belajar rias di LKP Komojoyo Komoratih, Yogyakarta, membuat Fadiya memulai mimpi baru. Menyukai makeup sebagai hobi, tak menyulitkan Fadiya untuk mengikuti pelatihan tata rias pengantin gaun panjang. Dalam waktu kurang lebih satu bulan dalam program reguler LKP, Fadiya mengasah kemampuan rias yang sebelumnya ia pelajari secara autodidak.


“Dulu saya kuliah Teknik Kimia, tetapi sebenarnya hati saya di dunia rias. Maka dari itu, saya ingin mengejar mimpi saya, caranya dengan kursus,” ungkap Fadiya.


Bagi Fadiya, memasuki dunia pendidikan vokasi di kursus adalah hal baru. Menurutnya, langkah mengikuti kursus sangat relevan dengan dirinya yang menyukai praktik dan berkreasi. Terlebih, di LKP terdapat uji kompetensi dari lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) yang itu sangat membantunya mendapat kepercayaan dari masyarakat ataupun klien.


“Sempat nyesel kenapa gak dari dulu ikut kursus dan terjun ke pendidikan vokasi karena di dunia rias ini prospek ke depannya bagus,” ujar Fadiya.


Belajar Budaya untuk Buka Usaha


Kursus rias pengantin sangatlah tidak sembarang, terlebih untuk rias pengantin daerah. Fadia pun mempelajari rias pengantin jogja putri yang kaya akan budaya. Selama pelatihan tersebut ia mempelajari budaya Yogyakarta, seperti makeup pakem, sanggul, payes, penggunaan aksesoris, dan busana. 


“Saya juga semakin terlatih dengan diberikan kesempatan magang di Dhemillia Wedding Galery. Di situ saya ikut jadi asisten dan nambah banyak pengalaman,” ujarnya.


Dari situlah Fadiya memiliki bekal yang sangat banyak untuk membuka usaha. Kini ia sudah membuka jasa sendiri mulai dari September 2023. Meskipun baru merintis, ia pun sudah mendapatkan banyak klien karena ciri khas riasannya.


Makeup saya lebih soft dan di bagian mata lebih tajam jadi klien akan tampil cantik,” tutur Fadiya mengungkapkan keunikan riasannya.


Rintisan usahanya tersebut pun sudah mendapatkan lebih dari UMK Yogyakarta, yaitu sekitar Rp4 juta. Setiap minggu terutama di musim pernikahan ataupun wisuda ia bisa mendapatkan klien lebih dari empat.


“Saya memang masih merintis dan masih banyak belajar. Rencananya lagi bangun studio sendiri atau nanti wedding organizer,” harap Fadiya. (Zia/Cecep)