Dari Nol Bangun Usaha Sablon, Kini Amin Sukses Berkat Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha

Dari Nol Bangun Usaha Sablon, Kini Amin Sukses Berkat Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha

Tabalong, Ditjen Vokasi - Merintis usaha yang berkelanjutan memang merupakan tantangan bagi seorang wirausaha. Namun, melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) peserta didik memiliki bekal dalam melatih jiwa kewirausahaan. Salah satunya adalah Aminudin, alumnus program PKW 2021 dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Pradata, Tabalong, Kalimantan Selatan. Kini, ia mampu mengembangkan usahanya di bidang sablon dan percetakan dengan stabil.


Kisah Amin merintis usaha di bidang tersebut pun tergolong naik turun. Sebelumnya, ia tak memiliki keahlian sama sekali di bidang desain grafis. Akan tetapi, berkat kesungguhannya mengikuti program PKW, ia bisa meningkatkan keterampilan desain.


“Saya cuma bisa komputer dasar. Selebihnya di bidang desain saya belajar dari nol,” ungkap Amin mengawali cerita.


Bagi Amin, mengikuti program PKW adalah jalan terbaik yang ia tempuh. Melalui program gratis ini, ia bisa mengetahui dunia visual dan juga menumbuhkan jiwa kewirausahaannya. Selama pelatihan kurang lebih dua bulan, ia pun diajarkan bagaimana membuat desain melalui aplikasi Adobe dan Photoshop. Selain itu, terdapat juga penjelasan mengenai sablon dan ilmu bisnis percetakan. 


Amin menambahkan, “Yang saya suka dari program PKW kan benar-benar diarahkan untuk menjadi wirausaha. Jadi, bekalnya gak cuma kemampuan teknis, tapi juga materi-materi kewirausahaan.”


Melalui PKW pula lah, Amin menemukan bakat terpendam yang selama ini belum ia ketahui, yaitu berwirausaha. Program PKW merupakan program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan. Program ini bertujuan untuk menghadirkan wirausahawan muda yang mampu mengembangkan rintisan usaha berkelanjutan. 


Modal Nekat Sampai Omzet Dua Digit


Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, tentu saja Amin ingin pun ingin membahagiakan keluarganya. Salah satu caranya ialah dengan ia menjadi wirausaha. Dengan modal yang diberikan oleh program PKW berupa alat-alat sablon dan percetakan, Amin berusaha mengembangkan usahanya.


“Selain barang dari program PKW, saya juga modal nekat. Tabungan saya waktu itu belum seberapa untuk bikin usaha yang langsung besar. Jadi ya saya buka orderan seadanya dulu,” cerita Amin.


Menurut Amin, dalam berwirausaha yang penting adalah menjalaninya. Ia yakin, berkat bekal dari PKW akan membuat usahanya tidak sia-sia. Walaupun di bagian satu tahun pertama masih naik turun, tetapi berkat kegigihan dan kerja keras ia berhasil menstabilkan usaha sablonnya.


Amin memaparkan, “Alhamdulillah, sekarang omzetnya sudah bisa menyentuh angka Rp10—15 juta. Orderan sablon kaos pun sekarang sudah ribuan.”


Dalam menjadi wirausaha, Amin menerapkan prinsip untuk selalu mengutamakan kualitas. Dengan mengutamakan kualitas, beberapa pelanggan pun akan percaya dan justru bisa menawarkan ke orang lain sehingga hal tersebut pun menjadi cara pemasaran dari mulut ke mulut. Tak hanya pemasaran tradisional seperti itu, Amin pun menggunakan Instagram @sablon_tabalong sebagai bentuk branding dari usaha sablonnya. 


Bermanfaat untuk Sesama


Tak hanya untuk bermanfaat untuk dirinya sendiri, usaha sablonnya tersebut pun menebarkan manfaat untuk orang-orang di sekitarnya. Ia sudah bisa membantu keluarganya dari hasil usaha. Hal ini sejalan dengan nilai pendidikan vokasi, yang mana alumni pendidikan vokasi, khususnya melalui kursus dan pelatihan dapat bermanfaat secara sosial dan juga meningkatkan ekonomi keluarganya.


“Alhamdulillah, sudah bisa bantu keuangan orang tua dan juga sekolah adik. Program PKW dan pelatihan di LKP Pradata memberikan jalan saya untuk meningkatkan perekonomian keluarga,” tutur Amin.


Selain itu, Amin percaya ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dibagikan. Tak jarang ia pun menjadi pemateri atau narasumber di berbagai acara kewirausahaan. Bahkan, ia mendapatkan penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan dalam kategori Kelompok Usaha Pemuda Produktif. (Zia/Cecep)