Dari Matching Fund, Poltera Ciptakan Teknologi Hemat Energi untuk Kapal

Dari Matching Fund, Poltera Ciptakan Teknologi Hemat Energi untuk Kapal

Sampang, Ditjen Vokasi - Inovasi insan vokasi menghadirkan solusi. Berkolaborasi dengan pemerintah daerah, tim peneliti dari Politeknik Negeri Madura (Poltera) berhasil menciptakan Air Lubrication System (ALS) sebuah metode energy saving technology di bidang perkapalan.  

ALS merupakan salah satu cara yang potensial untuk mengurangi  konsumsi bahan bakar dengan cara mengurangi tahanan gesek  (frictional  resistance). Produk ini merupakan salah satu dari praktik baik hasil inovasi program Matching Fund Jurusan Teknik Bangunan Kapal (TBK) Poltera dengan menggandeng mitra kolaborasi, Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang, Jawa Timur. 


Saat ini, ALS sudah diaplikasikan pada kapal milik Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang yang memiliki ukuran panjang 12 m. Berdasarkan  penelitian sebelumnya terdapat dua manfaat pada implementasi Air  Lubrication System antara lain efisiensi tahanan (resistance) hingga 11  persen dan penambahan kecepatan sebesar 4 persen (Afif, 2016). Efisiensi tahanan akan berpengaruh pada efisiensi bahan bakar dan tentunya akan menurunkan biaya operasional. 


Cara kerja ALS cukup sederhana, yakni dengan cara menginjeksikan gelembung udara menggunakan kompresor ke bagian bawah lambung  kapal dengan tujuan melapisi lambung kapal dengan  gelembung-gelembung tersebut. Dengan demikian bisa mengurangi tahanan gesek atau resistance ketika kapal tersebut bergerak.  




Ketua tim Matching Fund ALS, Taufan Prasetyo, mengatakan bahwa  implementasi ALS merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Inovasi ini mampu mendukung tercapainya komitmen pembangunan berkelanjutan. 


“Salah satunya untuk sarana transportasi Pulau Mandangin di Kabupaten Sampang,” kata Taufan.


Menurut Taufan, Poltera dan Dishub Sampang selama ini telah menjalin kerjasama khususnya dalam hal perbaikan dan perawatan kapal. Pihak Poltera juga mendukung inisiatif dishub untuk menjadikan kapal ini sebagai kapal percontohan kepada para nelayan atau pelaku usaha kapal penumpang di Sampang untuk beralih dari kapal kayu tradisional ke kapal fiber di mana kapal fiber relatif lebih murah dan secara proses pembangunannya lebih sederhana dan lebih cepat.


Lebih lanjut, Taufan mengatakan bahwa langkah pertama penerapan ALS pada kapal Dishub milik Pemda Sampang ini dilakukan dengan memperbaiki dan memodifikasi lambung kapal terlebih dahulu. Modifikasi bagian lambung kapal diperlukan karena penerapan ALS membutuhkan desain lambung tertentu agar lebih optimal. Hal-hal yang dibutuhkan pada proses pekerjaan instalasi ALS pada kapal ini antara lain desain lambung kapal hasil modifikasi, perhitungan kapasitas kompresor, dan desain instalasi ALS pada kapal. 


Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dishub Sampang menyampaikan bahwa sebagai fasilitator dan tim, pihaknya akan senantiasa mendukung para peneliti politeknik Negeri Madura pada program Matching Fund atau Dana Padanan agar bisa menghasilkan berbagai inovasi yang luar biasa. (Poltera/Nan/Cecep)