Dari Jaga Toko, Hassin jadi Baker di Borneo Bakery Berkat Program Pendidikan Kecakapan Kerja
Jepara, Ditjen Vokasi - Memiliki penghasilan sendiri dan mandiri adalah impian setiap orang, begitu pun dengan Muhammad Hassin Khuluq. Tak mau bergantung dengan orang tua, Hassin pun meningkatkan keterampilan di bidang boga di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Hermin, Jepara, Jawa Tengah. Kini, ia pun sudah bekerja sebagai Baker berkat program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK).
Program PKK merupakan program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan yang mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) kompeten dan siap bekerja. Hassin adalah salah satu peserta yang merasakan dampak dari program tersebut.
“Dulu cuma jaga toko punya orang tua dan masih bergantung sama orang tua. Untungnya, saya dapat info soal program PKK yang gratis di LKP Hermin,” ungkap Hassin mengawali cerita.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada, Hassin pun mengikuti pelatihan boga tersebut selama kurang lebih dua bulan. Sebelumnya, ia hanya memiliki keterampilan memasak dasar dan belum pernah membuat berbagai macam olahan roti maupun masakan lainnya. Namun, di LKP Hermin ia mendapatkan pengetahuan tentang baking secara lebih mendalam dengan berbagai macam praktik.
Hassin mengungkapkan, “Yang cukup menantang saat pelatihan adalah pas praktik bikin croissant karena banyak try and trouble. Akan tetapi, tetap dibantu oleh instruktur profesional dari LKP.”
Walaupun banyak tantangan, ternyata melalui program PKK lah Hassin mengetahui hobby barunya, yaitu membuat berbagai macam roti. Sebelumnya, ia belum mengetahui hal apa yang ingin ia tuju. Namun, berkat mengikuti pelatihan ini, ia ingin menjadi baker profesional dan kelak ingin membuka usaha roti sendiri.
Setelah masa pelatihan selesai, Hassin pun langsung mendapatkan pekerjaan di Borneo Bakery sebagai Baker. Bekal selama program PKK memberikannya pekerjaan pertama sesuai dengan apa yang ia inginkan. Ia pun sudah mendapatkan penghasilan dan tak lagi memberatkan orang tuanya.
“Tugas sehari-hari saya membuat olahan roti manis dan itu sudah benar-benar diajarkan di LKP berkat kerja sama antara industri. Jadi, pas masuk nggak terlalu kaget dan cepat adaptasinya,” jelas Hassin.
Dalam menyukseskan program PKK, lembaga yang mengikuti program tersebut pun harus memiliki kerja sama dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (Dudika). Hal tersebut agar pembelajaran program PKK selaras dengan Dudika sehingga peserta didik memiliki kompetensi berstandar industri. Dengan begitu, ketika program pelatihan selesai, peserta didik dapat bekerja secara langsung di industri tersebut.
LKP Hermin sebagai penyelenggara PKK pun memiliki kerja sama dengan Dudika untuk penyelarasan kurikulum dan keterserapan peserta didik.
“Kami bekerja sama dengan beberapa industri katering, bakeri, dan UMKM untuk penyerapan peserta. Beberapa di antaranya adalah Borneo Bakery, Eat & Meet Resto, Pawon Kartini, Aida Catering, dan lain-lain,” jelas Hermin. (Zia/Cecep)