Dari Doctor Detection hingga Smart Farming Perikanan, Kemendikdasmen Pamerkan Panen Karya Inovasi Guru SMK dan Instruktur LKP

Dari Doctor Detection hingga Smart Farming Perikanan, Kemendikdasmen Pamerkan Panen Karya Inovasi Guru SMK dan Instruktur LKP



Depok, 22 April 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (Ditjen Diksi PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan kegiatan Panen Hasil Inovasi Guru SMK dan Instruktur LKP di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata, Depok, pada 22 April 2025. Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan pembukaan Program Peningkatan Kompetensi (Upskilling dan Reskilling) bagi Guru SMK dan Instruktur LKP. 


Dirjen Diksi PKPLK, Tatang Muttaqin, menyampaikan bahwa program ini mendukung peningkatan dan pemerataan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan vokasi. Ia mengatakan bahwa guru sekolah menengah kejuruan (SMK) dan instruktur lembaga kursus dan pelatihan (LKP) perlu merespons perkembangan teknologi yang sangat dinamis dan terus mengupayakan agar kompetensi profesionalnya dapat mengimbangi perkembangan teknologi dan siap diimplementasikan oleh calon lulusannya di dunia kerja.


“Pada era industri dan digital sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, mengubah kondisi sosial budaya masyarakat, termasuk mengubah pola dunia kerja. Guru SMK dan instruktur LKP harus dapat mengimbangi perkembangan itu agar pendidikan yang dikelolanya akan tetap relevan dan memenuhi kebutuhan masyarakat,” terang Tatang.




Dirjen Tatang menambahkan, program peningkatan kompetensi yang dilakukan beberapa tahun sebelumnya sangat berdampak nyata bagi para peserta, hal tersebut dibuktikan dengan panen karya yang telah dipamerkan. Kebermanfaatan program tersebut, menurut Tatang adalah mulai dari meningkatkan kompetensi profesional guru dan instruktur, khususnya dalam aspek teknis kejuruan yang sesuai dengan bidang keahlian, berstandar industri, dan relevan dengan perkembangan kebutuhan dunia kerja.


“Panen karya ini merupakan dampak nyata program Upskilling dan Reskilling. Kegiatan ini memungkinkan guru SMK dan instruktur LKP terus menyesuaikan diri dengan iklim serta budaya kerja dunia industri. Mereka juga dapat langsung menghadirkan produk-produk sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Apa yang mereka dapat dari program ini juga akan ditularkan kepada rekan sejawat maupun peserta didik di tempat masing-masing dan bermuara pada peningkatan kompetensi peserta didik,” ungkap Tatang.


Ragam Inovasi Karya Vokasi


Ragam karya dan inovasi yang turut dihadirkan adalah sebuah apresiasi atas dampak nyata dari hasil program Peningkatan Kompetensi sebelumnya. Dalam panen karya tahun ini memamerkan puluhan karya inovatif, di antaranya Doctor Detection (Deteksi Gejala Penyakit) karya peserta pelatihan dari SMKN 9 Malang, Face Detection untuk Absensi karya SMKN 1 Depok, Game Barda dan Rumble Academia karya  SMKN 1 Ciomas, Smart Farming Perikanan karya SMKN 1 Maros dan SMKN 1 Cijambe, Control System Peralatan Rumah Tangga Menggunakan IoT karya SMKN 1 Percut Sei Tuan, dan karya-karya lainnya.




Cecep Haetapi, guru SMK Negeri 1 Sumedang, yang memamerkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Hibrida), mengungkapkan bahwa karya yang dihadirkannya merupakan hasil program Peningkatan Kompetensi pada masa pandemi bersama BBPPMPV Bidang Mesin dan Teknik Industri (BMTI), Cimahi, Jawa Barat. Program Peningkatan Kompetensi membawa manfaat besar bagi dirinya untuk mendorong kapasitas dan kepercayaan dirinya.


“Saya mendapat pencerahan untuk membuat karya PLTS ini dari hasil pelatihan. Alat-alat ini fungsinya untuk keandalan listrik di rumah dari beberapa sumber. Ada angin dan cahaya matahari yang sumbernya berlimpah di negara kita dan dimanfaatkan dengan baik,” kata guru yang mengajar Pengolahan Produk Kreatif dan Kewirausahaan ini. 


Sementara itu, guru Rekayasa Perangkat Lunak, SMK Negeri 9 Malang, Arif Kurniawan, menceritakan penemuannya tentang aplikasi Doctor Detection hasil program Upskilling dan Reskilling bersama BPPMPV Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTK), Gowa, Sulawesi Selatan pada tahun sebelumnya. Aplikasi yang dihasilkannya tersebut berupa mesin learning yang dipakai untuk memprediksi secara dini penyakit seseorang dari gejala yang timbul. 


“Produk ini hasil Upskilling dan Reskilling, tapi kami mengembangkannya bersama guru-guru lainnya. Di sekolah kami juga punya ada komunitas pengembangan AI, bersama murid. Jadi, kami kembangkan di sana. Nantinya aplikasi ini dapat digunakan oleh masyarakat secara mandiri untuk mendeteksi penyakitnya,” terang Kurniawan tentang aplikasi berbasis AI tersebut.


LKP Hadir dengan Warna Berbeda


Pada area Panen Karya Inovasi, hadir juga alumni program Peningkatan Kompetensi, serta penerima manfaat program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dari beberapa LKP. Hal ini turut memberikan warna berbeda. Sebagai lembaga pendidikan yang fokus memberikan peserta kursus ragam keterampilan dan kompetensi yang praktikal, beberapa keahlian juga turut ditampilkan, di antaranya LKP Kunci Jemari dengan bidang keahlian penyehatan tradisional Akupresur dan Pijat Refleksi berstandar nasional. 




Selain itu, ada LKP Sugeng Sejahtera Bandung yang telah melahirkan barista-barista profesional, ikut hadir dan menyajikan ragam kopi dengan kualitas yang baik bagi peserta panen karya. Kemudian, pada agenda yang sama turut hadir LKP Fourlen Depok yang berfokus pada bidang tata kecantikan. Para alumni dan instruktur kursus kecantikan menampilkan keahlian pada bidang kecantikan, mulai dari tata rias hingga kemampuan hair styling yang mengikuti perkembangan tren. 


Dengan ikut sertanya instruktur LKP pada program peningkatan kompetensi tersebut, ke depan diharapkan terus terjadi peningkatan kompetensi instruktur LKP, agar lebih sesuai dengan kebutuhan industri dan memberikan bekal keterampilan yang lebih relevan pada peserta kursus. 


Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 170/sipers/A6/IV/2025


#PendidikanBermutuuntukSemua

#KemendikdasmenRamah