Dapat Penghasilan Tetap, Elyza Ikuti Program Pendidikan Kecakapan Kerja
Yogyakarta, Ditjen Vokasi - Kursus memberikan kesempatan seseorang untuk meningkatkan kecakapan dan keterampilan hidup. Dengan memiliki kecakapan tersebut, seseorang dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Itulah yang dialami oleh Elyza Ida Puspita. Gadis muda yang dulunya tak memiliki penghasilan tetap, kini sudah bisa mandiri dan membantu perekonomian keluarga berkat mengikuti program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) tahun 2023.
Elyza mengikuti program PKK di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Komojoyo Komoratih, Yogyakarta bidang tata rias pengantin (TRP) Jogja Putri. Belajar rias dari nol, tak membuat semangat Elyza pun pudar. Ia tetap mengejar ketertinggalan dari teman-teman lain yang sudah bisa.
“Saya dulu kerja freelance, kadang uangnya ada kadang nggak. Makanya, saya ingin meningkatkan keterampilan di program PKK yang gratis,” ungkap Elyza menuturkan alasannya mengikuti kursus rias.
Sesuai dengan tujuannya, program PKK dapat melatih masyarakat dengan berbagai keterampilan sehingga mendapatkan sertifikat kompetensi dan tersalurkan kerja ke dunia usaha, industri, dan dunia kerja (Dudika). Menurut Elyza, ia adalah salah satu orang yang beruntung karena berhasil mengikuti kursus dan bekerja di Dudika mitra LKP.
Elyza memaparkan, “Saya sudah dapat sertifikat kompeten dan kini bekerja sebagai perias di Pinaya Makeup Artist (MUA).”
Belajar Budaya Jogja dari Rias Pengantin
Mengikuti kursus TRP jogja putri tak membuat Elyza mengetahui tata cara rias yang benar dan flawless, tetapi juga belajar budaya. Sebagai orang yang awam dengan budaya, khususnya rias pengantin daerah, kursus tersebut membuka wawasan baru bagi dirinya.
“Diajarkan bikin paes yang mana itu pun ada perhitungannya dan gak sembarang. Instruktur di LKP juga profesional dan sabar mengajarnya bagi saya yang awam,” jelas Elyza
keterampilan Elyza semakin meningkat ketika ia magang dan bekerja langsung di Pinaya MUA. Ia diberikan tanggung jawab untuk membantu merias pengantin serta mengikuti berbagai proyek rias pengantin di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Ia pun sudah mendapatkan penghasilan bulanan yang bisa membantu keluarganya.
Elyza memaparkan, “Sebagai asisten MUA, saya bantu merapikan riasan dan juga memasangkan busana pengantin serta aksesorisnya. Itu ada pakemnya, kecuali yang modifikasi.”
Dari pengalamannya tersebut, Elyza pun bermimpi ingin memiliki sanggar rias sendiri. Di luar pekerjaannya, ia pun membuka jasa makeup wisuda ataupun bridesmaid sebagai menambah portofolionya.
“Saat ini masih cari pengalaman dan mungkin nanti ingin membuka studio rias juga. Kursus TRP lewat program PKK ini memberikan bekal yang berharga bagi saya,” pungkas Elyza.
Kusmiati, selaku pemimpin LKP Komojoyo Komoratih juga menyampaikan bahwa lembaganya ingin menjadi lembaga yang mampu mempersiapkan MUA profesional. Di PKK 2023, LKP Komojoyo Komoratih bekerja sama dengan 16 Dudika untuk penyerapan lulusan dan membantu menyukseskan program tersebut.
“Di November 2023 lalu, alhamdulillah 35 peserta lulus uji kompetensi semua dan sudah tersalurkan magang serta kerja,” ujar Kusmiati. (Zia/Cecep)