Checklist Ini Sebelum Membuka Coffee Shop!
Jakarta, Ditjen Vokasi - Bagi sebagian orang, minum kopi sudah menjadi ritual wajib, no coffee, no workee. Akan tetapi, dari gaya hidup inilah beragam peluang usaha lahir. Salah satu peluangnya adalah kedai kopi atau coffee shop yang menjual aneka kopi kekinian. Bisnis ini kian menjamur, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga mengekor hingga ke daerah-daerah.
Bahkan, survei yang dilakukan Toffin Indonesia dan Majalah MIX MarComm SWA Media Group beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa total keuntungan coffee shop di Indonesia diperkirakan mencapai Rp4,8 triliun. Dengan angka yang cukup fantastis tersebut, wajar jika coffee shop dengan aneka kopi kekiniannya menjadi salah satu bisnis yang cukup menjanjikan.
Akan tetapi, untuk berhasil di bisnis coffee shop juga tidak mudah, perlu perencanaan matang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah kiat-kiat yang dibagikan oleh Sugeng Pujiono, pemilik Critoe Coffee, saat webinar “Ngobrol di Kedai: Menangkap Tren Usaha Kopi Kekinian melalui Program PKW” beberapa waktu lalu.
1. Tentukan Tujuan
Pikirkan baik-baik apa yang akan dikejar, target-target apa yang ingin dicapai sebelum memulai bisnis ini! Dengan target yang jelas maka kita akan mudah menyusun langkah untuk mencapai tujuan atau target tersebut.
2. Cari Cara
Berpikirlah tentang jalan atau cara terbaik untuk mewujudkan tujuan yang sudah disusun tersebut. Buang energi negatif.
3. Eksekusi
Jika semua sudah siap, paksa diri untuk segera eksekusi seluruh rencana, ide, dan cara yang sudah disusun tersebut.
4. Perhatikan Produk
Karena produk kopi kekinian sudah banyak di pasaran, pastikan produk harus inovatif dengan tetap harus memenuhi selera konsumen, ya!
5. Perhatikan Harga
Bukan soal lebih murah atau lebih mahal, tetapi upayakan harga yang ditawarkan memiliki nilai tambah yang lebih dan tetap kompetitif.
6. Perhatikan Lokasi
Selain memilih lokasi strategis, tempat yang nyaman dan bersih juga sangat penting.
7. Perhatikan Promosi
Pemasaran yang baik dan promosi yang inovatif adalah sesuatu penting. Namun, hal itu harus kembali ke produk. Produk yang baik sejatinya telah mempromosikan dirinya sendiri. (Diksi/Nan/AP)