Bukti Keberhasilan Tefa, SMK Perikanan dan Kelautan Puger Panen dan Ekspor Udang Vaname Kualitas Premium

Bukti Keberhasilan Tefa, SMK Perikanan dan Kelautan Puger Panen dan Ekspor Udang Vaname Kualitas Premium

Jember, Ditjen Vokasi - Model pembelajaran teaching factory (Tefa) menjadi upaya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk menyelaraskan pendidikan vokasi dengan industri. Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan keberhasilan Tefa Agribisnis Perikanan Payau Laut (APPL) SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Jember, Jawa Timur yang sudah berhasil melakukan panen perdana udang vaname premium berkualitas ekspor.


“Alhamdulillah, mulai desain, kurikulum, pembelajaran, proses, produksi, dan sampai dengan panen perdana kemarin hasilnya adalah udang vaname premium berkualitas ekspor. Ini menunjukkan bahwa keberhasilan Tefa kami dan kompetensi dari para siswa dalam budi daya udang vaname,” kata Kepala SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Kuntjoro Basuki, menanggapi panen perdana tambak udang vaname.


Menurut Kuntjoro, panen perdana tersebut merupakan panen parsial untuk udang berusia 77 hari dan 80 hari. Kegiatan panen dilakukan pada Minggu dan Senin (19 dan 20 Maret 2023) oleh tim panen parsial  yang terdiri atas 8 taruna, 5 guru, serta 18 orang pegawai dari PT Istana Cipta Sembada sebagai mitra industri. 


“Alhamdulillah juga, seluruh hasil panen parsial udang vaname kami tersebut langsung dibawa ke industri mitra untuk diekspor ke luar negeri,” kata Kuntjoro.


Lebih lanjut Kuntjoro menjelaskan bahwa panen parsial udang vaname bertujuan untuk mengurangi kepadatan udang dalam kolam mengingat pertumbuhan udang semakin besar. 


“Cara ini merupakan strategi budi daya untuk menghindari terlalu padat udang di dalam kolam karena kalau padat sekali, itu nanti udaranya tidak cukup dan perkembangan udang akan lambat besar atau mereka bisa menjadi kanibal,” katanya. 


Ada tiga kolam yang dilakukan panen parsial dengan total udang yang dipanen sekitar 4 ton atau 400 kilogram (kg) udang atau sekitar 20 persen dari kapasitas tambak. Ukuran udang vaname yang dipanen masing-masing 85 dan 65 dengan harga jual mencapai Rp62.000,00 per kilogramnya. 




Sebagai informasi, ukuran udang 85 itu berarti bahwa setiap satu kg udang vaname akan berisi 85 ekor udang. Begitu juga sebaliknya untuk ukuran 65. Ukuran udang ini menjadi indikator keberhasilan dalam proses budidaya udang sekaligus merupakan variabel penentu harga udang di pasaran. Semakin besar ukuran udang maka harga udang akan semakin mahal.


“Lazimnya panen parsial pertama memang itu kan umur 70-an hari dan kita sudah mendapatkan ukuran 86 sampai 65. Itu artinya pertumbuhan udang kami sudah cukup bagus. Kami berharap saat panen raya nanti hasilnya akan lebih bagus lagi,” kata Kuntjoro. 


Menurut Kuntjoro, kegiatan panen raya sendiri rencananya akan dilakukan awal April mendatang berbarengan dengan kegiatan pelatihan bagi guru-guru agribisnis budi daya perikanan dari seluruh Indonesia. 


Sebagai informasi, teaching factory tambak udang vaname yang dikelola SMK Perikanan dan Kelautan Puger ini merupakan hasil salah satu praktik baik program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan tahun 2022. Tambak udang vaname berskala industri yang memiliki 3 kolam produktif dengan luas ketiga kolam 4.823 m2 tersebut merupakan hasil kolaborasi antara SMK Perikanan dan Kelautan Puger dengan mitra industri mereka. Penaburan benih udang sendiri telah dilakukan pada 22 Desember 2022 lalu oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati. (Nan/Cecep Somantri)