Bukan IRT Biasa, Helmiwati Buka Salon Tambah Cuan

Bukan IRT Biasa, Helmiwati Buka Salon Tambah Cuan

Lombok Tengah, Ditjen Vokasi - Dalam mengisi kekosongan hidup, diperlukanlah sebuah hobi yang dapat mengisi kepuasan batin. Untuk itulah, Helmiwati mengikuti kursus reguler di bidang tata rias pengantin lalu dilanjutkan dengan tata kecantikan rambut di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Caroline, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kini, berbekal pengalamannya ia membuka salon kecantikan yang sudah melakukan berbagai macam perawatan.


Selama dua bulan ia menempuh perjalanan dari rumah ke tempat kursus sejauh 75 kilometer. Helmiwati harus naik turun angkot untuk belajar tata kecantikan, bidang yang sangat digemari. Terkadang ia harus menyisakan uang jajannya untuk biaya angkot dibandingkan membeli makanan. 


“Dari dulu saya sudah tertarik di bidang kecantikan dan merasa berbakat di bidang ini,” tegas Helmiwati.


Helmiwati juga bercerita bahwa dahulu ia hanya ibu rumah tangga (IRT) biasa yang tak punya penghasilan selain menerima dari suami. Akan tetapi, dengan membuka salon ia sudah mendapatkan penghasilan.


“Setelah menikah muda, saya tidak diperkenankan untuk bekerja sehingga saya merasa bosan. Untungnya suami mendukung buat kursus kecantikan dan membuka salon,” ungkap Helmiwati.




Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa ia memberanikan diri membuka salon dengan modal seadanya. Salon yang ia namai Ratu Salon dan Rias Pengantin menerima berbagai macam perawatan, mulai dari smoothing, rebonding, eyelash, pewarnaan, rias akad, dan masih banyak lagi. 


Helmiwati menjelaskan “Di salon saya best seller-nya adalah smoothing dan pewarnaan rambut.” 


Dengan mengikuti tren dan menguasai teknik yang sesuai, tak heran Hemiwati mendapatkan 4—7 pelanggan setiap harinya. Kepercayaan pelanggan pun semakin kuat dengan sertifikat kompetensi yang dimilikinya ketika ia mengikuti tes uji kompetensi. Dalam sebulan Helmiwati bisa mendapatkan omzet sekitar Rp12 juta. 


Dari hasil kegigihannya tersebut, ia pun sudah bisa meningkatkan ekonomi keluarganya. Ia bisa merenovasi rumah dan juga mempunyai tabungan untuk anak-anaknya. Bahkan, ia juga bisa menambah alat-alat salon. 


“Saya juga menyediakan penyewaan baju kebaya. Hal itu sangat laris manis ketika lagi musim lamaran atau acara perpisahan sekolah,” ungkap Helmiwati. 


Helmiwati menjadi bukti bahwa IRT pun bisa mandiri dan berpenghasilan dengan mengambangkan minat dan bakatnya melalui kursus. Ia merasa bahwa semua yang ia dapat hari ini tidak mungkin terjadi jika ia tidak memilih langkah untuk kursus kecantikan di LKP Caroline.


Di sisi lain, LKP Caroline turut menghadirkan ratusan lulusan yang kompeten di bidang salon dan spa. LKP yang berdiri pada tahun 2014 itu pun rutin dipercaya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk menyelenggarakan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) ataupun Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).


“LKP Caroline akan terus mendukung peningkatan kualitas SDM di bidang salon dan spa karena potensi terbesar di Lombok adalah bidang tersebut,” tutur Caroline selaku Direktur LKP Caroline. (Zia/Cecep)