Berkat IISMA, Penerima KIP Kuliah Ini Belajar hingga ke Taipei

Berkat IISMA, Penerima KIP Kuliah Ini Belajar hingga ke Taipei

Bandung, Ditjen Vokasi - Sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Wily Wiryawan sudah menargetkan diri untuk bergabung dengan program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Baginya, melalui IISMA lah, ia bisa mewujudkan impian untuk merasakan pendidikan luar negeri yang diimpikan selama ini. 


“Saya berpikir bagaimana Indonesia bisa memperbaiki dan menjadi negara maju. Salah satunya adalah dengan melihat dan mengobservasi sistem pendidikan di luar negeri,” papar Wily tentang motivasinya mengikuti IISMA. 


Wily sendiri merupakan mahasiswa aktif Jurusan Teknik Manufaktur di Politeknik Manufaktur Bandung. Ia menjadi salah satu awardee IISMA tahun 2023 di National Pingtung University of Science and Technology, Taiwan. 


Bagi Wily, menjadi bagian dari program IISMA berarti menjadi bagian dari global student mobility. Meskipun waktu untuk mengamati dan belajar dari sistem pendidikan di luar negeri hanya satu semester, ilmu yang didapat tetap dapat diadaptasi untuk diterapkan di Indonesia. 


“Saya juga ingin menjelajahi dunia luar dan memahami budaya yang berbeda,” kata pria asal Garut, Jawa Barat tersebut.


Sebelumnya, Wily hanya berpikir untuk bekerja dan berkuliah di dalam negeri. Namun, melalui IISMA, ia menyadari pentingnya pengalaman internasional dalam mengembangkan karier dan masa depannya. 


Tidak Mudah 


Perjalanan menuju IISMA tidaklah mudah. Wily harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari proses persiapan yang membutuhkan biaya hingga persyaratan dan seleksi yang begitu ketat. 


“Awalnya saya ragu apakah saya mampu menyiapkan semua yang dibutuhkan, terutama karena biaya persiapan yang cukup besar,” ungkapnya.


Beruntung, dukungan dari keluarga dan dosen menjadi dorongan besar bagi Wily. 


“Dosen saya selalu mengingatkan bahwa semua sudah ada jalannya, dan keluarga saya sangat mendukung. Itu membuat saya yakin untuk terus maju,” tutur Wily yang mengaku termotivasi oleh sang ayah yang dinilai kritis terhadap dinamika perkembangan yang terjadi di Indonesia. 


Selain itu, Wily pun sudah bertekad untuk meningkatkan citra bangsa, minimal di lingkungan Program Studi Smart Manufacturing and Automation Engineering di kampus tempat ia akan menjalani program IISMA. 


“Tidak ada yang namanya siap, yang ada hanyalah berani. Cobalah untuk mendobrak diri sendiri dan berjuang untuk mendapatkan sesuatu,” pesan Wily yang merupakan Juara Runner Up Novice Debate pada National Polytechnic English Olympics (NPEO) X Tahun 2023.


Ketika ditanya tentang harapan dan rencananya setelah mengikuti IISMA, menurut Wily, IISMA bukan tujuan akhir, melainkan gerbang awal untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi. 


“IISMA membuka wawasan saya, mengubah cara berpikir saya menjadi lebih berorientasi global,” jelasnya


Melalui perjalanan dan pengalaman Wily Wiryawan, dapat dilihat bahwa ketekunan, tekad dan keberanian bisa menjadi kenyataan. Program IISMA tidak hanya membawa Wily menjelajah dunia pendidikan luar negeri, tetapi juga membuka jalan untuk masa depan yang lebih cerah. (Tim Kampus Merdeka/Nan/Cecep)