Berawal dari Menganggur, Peserta Didik LKP Haqqi Computer Dapat Kerja Berkat Program PKK
Dumai, Ditjen Vokasi - Keterampilan komputer khususnya terkait aplikasi perkantoran sangat dibutuhkan oleh berbagai dunia industri dan dunia kerja (DUDI). Contohnya adalah di industri percetakan, retail, bahkan sekolah yang membutuhkan tenaga tata usaha.
Dalam menghadirkan lulusan yang kompeten di bidang aplikasi perkantoran, lembaga kursus dan pelatihan (LKP) menyediakan pembelajaran singkat, namun tak mengurangi kualitas lulusan. Salah satunya ialah LKP Haqqi Computer Computer, Dumai, Riau.
Melalui Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), LKP Haqqi Computer Computer pun melahirkan 20 peserta didik kompeten di bidang aplikasi perkantoran.
“Di sini, kebutuhan SDM terkait aplikasi perkantoran masih sangat banyak. Maka dari itu, kami tiap tahun pun dipercaya untuk mengikuti program PKK dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Pendidikan Vokasi sejak 2017,” ungkap Zulkifli selaku Pemimpin LKP Haqqi Computer.
Zulkifli menjelaskan bahwa dari 20 peserta yang mengikuti program PKK, 15 di antaranya sudah bekerja dan 5 orang lainnya masih mengikuti magang. Terdapat 10 DUDI yang bermitra dengan LKP dan membantu dalam penyerapan lulusan. Beberapa di antaranya yang sudah bekerja adalah Rohmad Taufik sebagai admin tata usaha di SDN 008 Kayu Kapur dan Novita Afriyani sebagai admin di peternakan CV Berkat Djaya Abadi.
Rohmad, pemuda asli Riau tersebut mengungkapkan bahwa keputusan terbaiknya tahun ini adalah mengikuti program PKK. Sebelumnya ia pun belum pernah bekerja dan menganggur. Dengan meningkatkan kompetensi di bidang aplikasi komputer, ia pun berhasil memperoleh pekerjaan dan mendapatkan penghasilan sendiri.
“Bekerja di instansi sekolah membuat saya paham bagaimana administrasi di sini, apalagi sebelumnya sudah diajari ketika di LKP. Saya pun mengurusi administrasi siswa dan pengarsipan surat-surat masuk/keluar,” jelas Rohmad.
Rohmad menceritakan bahwa ia benar-benar belajar dari 0 dan hanya mengetahui Microsoft Word saja. Namun, berkat mengikuti pelatihan, ia pun bisa memahami membuat Power Point maupun Excel.
Abdul Munaf selaku perwakilan DUDI dari SDN 008 Kayu Kapur menceritakan bahwa walaupun Rohmad belajar dari nol, tetapi ia sangat cepat belajar dan memiliki perilaku yang baik.
“Kami ikut dalam penyelarasan kurikulum dan menerima penyerapan lulusan. Hal tersebut dikarenakan kami pun membutuhkan tenaga tata usaha yang terampil dan kompeten,” ungkap Abdul.
Berbeda dengan Rohmad yang bekerja di instansi sekolah, Novita berjibaku dengan urusan administrasi di usaha peternakan. Sehari-hari ia menginput data barang dan keuangan.
Novita menjelaskan, “Ilmu Microsoft Office yang saya dapatkan di LKP lewat program PKK membuat saya semakin memperdalami ilmu tersebut.”
Novita bercerita bahwa dulunya ia belum mahir Microsoft Excel, kini ia pun sudah bisa bagaimana menggunakan pivot, filter, dan lain sebagainya. Dengan pelatihan tersebut lah ia bisa mengikuti perkembangan teknologi.
“Hal yang membuat saya bersyukur lainnya adalah program PKK ini gratis dan disalurkan kerja. Saya yang waktu itu menganggur dan dulu belum punya kompetensi merasa sangat terbantu,” ungkap Novita.
Rohmad dan Novita adalah dua contoh penerapan praktik baik PKK dari LKP Haqqi Computer. Keduanya memiliki motivasi untuk terus berkembang dan memiliki ilmu yang lebih dalam tentang bidang administrasi perkantoran. Selain itu, mereka pun sudah mendapatkan penghasilan dengan memenuhi kebutuhan DUDI. (Zia/Cecep)