Belajar Gamelan Lebih Mudah dengan Aplikasi Gamelan Balai Hasil Karya Inovasi BBPPMPV Seni dan Budaya

Belajar Gamelan Lebih Mudah dengan Aplikasi Gamelan Balai Hasil Karya Inovasi BBPPMPV Seni dan Budaya

Sleman, Ditjen Vokasi - Belajar gamelan tanpa menggunakan gamelan? Bisa, berkat inovasi aplikasi Gamelan karya Urip Wahyono dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, D.I. Yogyakarta, maka belajar gamelan  menjadi lebih mudah tanpa menggunakan instrumen gamelan konvensional. 


Urip Wahyono merupakan Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) di Pokja Pengembangan dan Inovasi, BBPPMPV Seni dan Budaya. Inovasi aplikasi Gamelan yang diberi nama “Gamelan Balai” ini dapat diunduh di PlayStore. Sebagai alternatif pembelajaran, aplikasi Gamelan ini tidak hanya bisa digunakan sebagai media pembelajaran saja, akan tetapi juga bisa untuk “konser mini” karena bisa dimainkan secara bersama-sama.


“Tujuan dari pengembangan desain produk ini adalah terwujudnya aplikasi gamelan virtual yang dapat digunakan para pendidik maupun peserta didik sebagai alternatif belajar karawitan dengan menggunakan media handphone yang berbasis android,” kata Urip terkait dengan inovasinya.


Tanpa bermaksud untuk mengesampingkan instrumen gamelan konvensional, keberadaan aplikasi gamelan virtual ini, menurut Urip, diharapkan dapat memudahkan pengguna aplikasi untuk belajar gamelan tanpa harus menggunakan instrumen gamelan konvensional. 

Menurut Urip, pengembangan aplikasi Gamelan Balai tidak lepas dari rencana pengembangan produk dan inovasi teknologi pembelajaran yang berbasis seni dan budaya oleh BBPPMPV Seni dan Budaya. 


Sebagai lembaga yang fokus pada pengembangan dan pemberdayaan pendidik, BBPPMPV Seni dan Budaya, menurut Urip, tentu saja diharapkan dapat membuat terobosan dan inovasi dalam bidang teknologi pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi para pendidik pada jenjang SMK.


“Saat ini permintaan untuk belajar gamelan juga meningkat di satuan pendidikan baik dari jenjang SD, SMP, SMA maupun jenjang SMK di wilayah D.I Yogyakarta khususnya. Akan tetapi, banyak yang mengalami kesulitan dalam pengadaan gamelan karena mahalnya instrumen gamelan yang harganya mencapai ratusan juta,” kata Urip.


Hal tersebut, lanjut Urip, menjadi satu permasalahan sendiri untuk beberapa kalangan yang tidak dapat membeli instrumen gamelan, tetapi berkeinginan untuk tetap memainkan instrumen gamelan.


Melalui media gawai atau handphone yang berbasis Android, keberadaan aplikasi Gamelan Balai memudahkan pengguna aplikasi untuk belajar gamelan tanpa harus menggunakan instrumen gamelan konvensional. Produk ini diharapkan dapat mewujudkan terciptanya aplikasi media pembelajaran alternatif yang dapat membantu para pendidik untuk mengajar seni karawitan pada satuan pendidikan. 


“Dengan aplikasi gamelan virtual ini, selain bisa belajar karawitan peserta didik juga dapat belajar gamelan secara virtual cukup dengan memakai ponsel,” kata Urip. 


Sebagai informasi, BBPPMPV Seni dan Budaya merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). (Nan/Cecep)