Baru Lulus PKW 2024, MUA Muda Ini Sudah Punya Banyak Klien dan Raup Omzet Puluhan Juta
Jakarta, Ditjen Vokasi - Gelar Hasil Karya Kursus dan Pelatihan 2024 menghadirkan banyak lulusan unggul yang sukses berkarier maupun merintis usaha. Salah satunya adalah Moch. Ichsan, alumnus program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2024 dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Mey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ichsan mendemonstrasikan riasan pengantin Sunda siger di stan Salon Kecantikan #BaiknyaKursus di acara Gelar Hasil Karya Kursus dan Pelatihan 2024 pada Selasa (17-12-2024) di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta. Kegiatan tersebut merupakan upaya Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam mengapresiasi peserta didik dan lulusan kursus dan pelatihan.
Pemuda asal Bandung tersebut sukses meningkatkan keterampilan di dunia rias dan kini memiliki galeri sendiri bernama ‘Sans Bridal’. Bagi Ichsan, program PKW merupakan langkah awalnya untuk belajar dari nol tentang dunia rias.
“Sebelumnya belum pernah pegang alat-alat makeup sama sekali dan baru belajar di LKP Mey,” ujar Ichsan memulai cerita.
Mengikuti pelatihan tata rias selama empat bulan di LKP Mey, membuka peluang dan ilmu baru bagi Ichsan. Foundation, eyeshadow, dan pensil alis menjadi makanan sehari-hari Ichsan agar mahir merias. Tak hanya itu, ia pun mendapatkan pengetahuan mengenai kewirausahaan dan juga pemodalan yang membuatnya memiliki bekal dalam merintis usaha.
“Program PKW benar-benar memberikan bekal keterampilan praktis di bidang rias pengantin serta juga kewirausahaan,” ungkap Ichsan.
Berani Mencoba untuk Tingkatkan Ekonomi
Ichsan percaya kursus tata rias pengantin Sunda siger dapat membuka peluang yang lebih besar untuk menjadi wirausaha. Ia sukses memadukan keahliannya di bidang tata busana yang dimiliki saat SMK dengan kemampuan riasnya.
“Dulu setelah SMK saya kerja di butik, lalu buka jahitan juga. Akan tetapi, karena ga mau stuck di situ saja, saya kursus rias juga sehingga match antara tata busana dan tata rias,” jelas Ichsan.
Berkat perpaduan keahlian tersebut, Ichsan sukses mengembangkan rintisan usahanya. Setelah lulus program PKW di September 2024, ia sudah mendapatkan 13 klien untuk merias sekaligus penyewaan baju pengantin. Total omzet per bulan menghasilkan Rp25—50 juta dan hal tersebut mampu meningkatkan pendapatannya.
“Ikut kursus rias juga meningkatkan networking sehingga saya punya banyak kenalan dan juga klien,” ujar pemuda 25 tahun tersebut.
Menurut Ichsan, merintis usaha di bidang rias pengantin cukup menantang karena semakin banyaknya MUA-MUA baru. Untuk mengatasi tersebut, Ichsan pun terus menerapkan branding dan juga kualitas pelayanan dalam merias kliennya. Ia pun rajin melakukan branding di Instagram yaitu @Sans_bridal. Dari hasil branding tersebut, ia pun sudah mendapatkan klien dari luar Bandung, seperti Garut, Sukabumi, bahkan Jakarta. (Zia/Cecep)