Bantu Nelayan di Bengkalis, Polbeng kembangkan Inovasi Cool Box Portable

Bantu Nelayan di Bengkalis, Polbeng kembangkan Inovasi Cool Box Portable

Bengkalis, Ditjen vokasi - Tidak hanya menjadi cara mentransfer pengetahuan, pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi juga bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

Salah satunya adalah seperti yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng). Melalui program pengabdian kepada masyarakat (PKM), dosen dan mahasiswa Polbeng mengembangkan cool box portable untuk kapal tradisional nelayan. Keberadaan cool box portable tersebut dapat memperpanjang umur simpan ikan lomek yang banyak digunakan sebagai bahan baku olahan produk makanan oleh-oleh khas Bengkalis.

Ketua Tim PKM Polbeng, Edy Haryanto, mengatakan bahwa pengembangan cool box portable untuk kapal tradisional nelayan atas permintaan dari Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Kuala Alam. Desa Kuala Alam sendiri berada di sebelah timur pulau Bengkalis. Pendirian BUMDesa dimaksudkan untuk mewadahi usaha perekonomian masyarakat, mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat, serta menggerakkan perekonomian desa dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan desa.

“Kegiatan ini diusulkan atas permintaan Direktur BUMDesa Kuala Alam yang disampaikan melalui diskusi bersama dengan pihak Pengusul Pengabdian Politeknik Negeri Bengkalis,” kata Edy Haryanto.

Menurut Edy, salah satu kendala yang dihadapi oleh nelayan dalam pengolahan ikan lomek adalah kurangnya sarana dan prasarana pendukung seperti pendingin yang memadai untuk menyimpan ikan lomek dalam kapal selama perjalanan. Penanganan ikan-ikan hasil tangkapan nelayan Desa Kuala Alam masih sangat terbatas.

“Karena rata-rata nelayan menggunakan kapal kecil dan pelayaran yang tidak terlalu lama (hanya satu hari waktu penangkapan atau one day trip), nelayan Desa Kuala Alam hanya menyediakan media pendingin untuk mengawetkan ikan dalam bentuk kotak (styrofoam) yang berisi es batu dan diletakkan di dek kapal. Hal ini terjadi karena biaya alat pendingin seperti cool box cenderung tinggi,” Edy menambahkan.




Cool box sendiri merupakan alat yang sangat penting dalam menjaga kualitas ikan agar tetap segar selama perjalanan. Namun, biaya yang tinggi membuat nelayan kesulitan membeli cool box yang efektif dan efisien

“Kendala biaya cool box ini dapat berdampak buruk pada hasil tangkapan ikan nelayan. Ikan lomek akan mudah membusuk sehingga mempengaruhi kualitas dan daya jual ikan tersebut. Kesegaran ikan hasil tangkapan sangat penting untuk menjaga kualitas ikan dan produk olahan turunannya,” tambah Edy.


Oleh karena itu, pembuatan cool box portable yang efisien oleh Polbeng diharapkan menjadi solusi yang tepat dalam menangani kendala tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan para nelayan. 


Selain itu, alat ini memiliki keuntungan di antaranya dapat diperoleh dengan harga yang bersaing, memperpanjang umur simpan ikan, memperbaiki kualitas ikan, meningkatkan higienitas dan keamanan ikan untuk dikonsumsi yang pada akhir akan meningkatkan nilai jual ikan. Karena sifatnya yang portabel, alat ini memudahkan proses penanganan ikan untuk didistribusikan ke tempat yang lebih jauh. Dengan demikian, nelayan dapat memiliki alat yang efektif dalam menjaga kualitas ikan selama perjalanan tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi.


“Melalui kegiatan tersebut, diharapkan dapat membantu kelompok mitra yaitu Bumdes Kuala Alam untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi masyarakat desa dalam pengolahan ikan lomek dan meningkatkan kualitas produk serta perekonomian masyarakat desa secara keseluruhan,” Edy menambahkan. (Polbeng/Nan/Cecep)