Angkat Wastra Nusantara, SMKN 1 Kendal Kembangkan Busana Sistem Zero Waste
Kendal, Ditjen Vokasi – Saat ini penggunaan barang-barang sekali pakai seolah tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat. Masyarakat terbiasa melihat iklan-iklan yang bersifat konsumtif sehingga mempengaruhi konsumen untuk terus memperbaharui barang yang dimiliki agar tidak ketinggalan zaman. Hal ini turut mempengaruhi bertambahnya jumlah sampah yang beredar di lingkungan.
Guna menanggulangi hal tersebut dalam beberapa tahun terakhir telah disuarakan gerakan Zero Waste. Zero waste merupakan gerakan bebas sampah yang mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan penggunaan barang-barang kita untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Tujuan dari gerakan ini ialah supaya sampah tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) sehingga kelestarian alam dapat terjaga.
SMKN 1 Kendal, Kendal, Jawa Tengah merupakan salah satu SMK Pusat Keunggulan (PK) dengan konsentrasi di Jurusan Tata Busana. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, teaching factory SMKN 1 Kendal mengembangkan pembuatan busana dengan mengangkat tema Semangat Muda Mengangkat Wastra Nusantara. Bagian Kesiswaan SMKN 1 Kendal, Muhammad Iqbal Reza Majid, mengungkapkan bahwa pengangkatan wastra nusantara ini sebagai salah satu identitas mode Indonesia pada koleksi busana.
“SMKN 1 Kendal merupakan salah satu penerima program SMK PK dengan kompetensi keahlian di bidang Tata Busana. Melalui program ini SMKN 1 Kendal mengangkat wastra nusantara,” ucap Iqbal.
Dalam pembuatan busana, SMKN 1 Kendal menerapkan quotes From Zero to Hero, di mana SMKN 1 Kendal mencoba ikut beraksi untuk melestarikan alam dengan memproduksi busana zero waste yang minim limbah. Tidak hanya minim limbah, bahan dan motif shibori yang dibuat oleh SMKN 1 Kendal juga tidak berdampak buruk untuk lingkungan karena penggunaan bahan rayon dengan motif shibori yang menggunakan tanaman indigo sebagai pewarna alam.
“Kami peduli dengan kondisi alam maka dari itu SMKN 1 Kendal berupaya menciptakan produk yang bagus tapi juga ramah lingkungan,” ucap Iqbal.
Masih menurut Iqbal, ia mengungkapkan bahwa proses pembuatan batik cap wastra nusantara ini melibatkan praktisi dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI), guru, dan siswa SMKN 1 Kendal. Proses pengerjaannya dilakukan saat pembelajaran praktik menjahit dan produk kreatif dan kewirausahaan (PKK). Khusus PKK siswa diarahkan untuk mengolah kain menjadi kain dengan motif baru seperti menjadi kain batik, ecoprint, dan shibori. Setelah kain motif selesai dibuat kemudian diolah menjadi produk busana untuk menaikkan nilai ekonomi.
“Siswa mengolah kain menjadi kain dengan motif baru. Kemudian dilanjut untuk diolah menjadi barang seperti blus, tunik, atau lenan rumah tangga untuk menaikkan nilai ekonominya,” ucap Iqbal.
Saat ini, SMKN 1 Kendal tidak hanya memproduksi kain shibori, ecoprint, dan batik saja, tetapi telah memproduksi berbagai produk busana yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan ramah lingkungan seperti blus, gamis, tunik, mukena, baju batik, outer, lenan rumah tangga. Tingginya kualitas busana yang dihasilkan oleh SMKN 1 Kendal membawa produk-produk tampil di berbagai pagelaran busana seperti Jakarta Fashion Week (JFW) dan Jogja Muslim Fashion Parade (JMFP).
Produk-produk ini ada yang dijual dan ada juga yang disewa. Harga produk yang dijual dimulai dari 45 ribu sampai 300 ribu. Adapun harga untuk penyewaan baju dimulai dari harga 50 ribu hingga 350 ribu. Buat kalian yang penasaran produk ini bisa dibeli secara offline via toko sekolah, bazar, door to door, dan pameran di lingkungan Kendal. Selain offline, produk SMKN 1 Kendal juga bisa dibeli secara online dengan mengakses Instagram, YouTube, dan Facebook dengan nama kenjiesemkaji.kreatif.
Pengembangan produk ini tentunya memberikan dampak yang baik bagi semua pihak, baik untuk siswa, masyarakat, dan lingkungan. Siswa bisa meningkatkan kompetensi dan skill-nya dalam membuat produk dan berwirausaha. Masyarakat juga bisa mendapatkan produk busana berkualitas yang ramah lingkungan dengan harga terjangkau. (Aya/Cecep Somantri)