Alumnus PKW 2022 Rintis Usaha Frozen Food Khas Arab dan Cinnamon Roll
Pasuruan, Ditjen Vokasi - Keunggulan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) adalah dapat membentuk dan melahirkan wirausaha baru. Pembentukan karakter kewirausahaan tersebut bisa dilatih di lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Salah satu alumni PKW 2022 yang menerima kebermanfaatan dari program tersebut adalah Hana Masyun.
Perempuan yang sudah menyenangi dunia memasak sejak bangku SMA itu pun fokus membuat usaha frozen food dan bakery bernama Haysun Food. Pada mulanya ia tidak tahu harus memulai dari mana. Namun, semenjak ikut program PKW di LKP Smart Center, Pasuruan, Jawa Timur Hana yakin bisa mengembangkan usahanya di bidang kuliner.
“Setelah ikut program PKW, berbisnis jadi lebih terarah. Saya jadi tahu tahap-tahap dalam memulai bisnis dan tekniknya agar bisa mengembangkan bisnis,” tutur Hana.
Salah satu inovasi yang dia buat untuk mengembangkan bisnisnya adalah memodifikasi rasa samosa. Samosa merupakan makanan pasar khas daerah jazirah Arab. Rasa samosa yang pedas dimodifikasi menjadi tidak pedas, tetapi masih menggunakan rempah arab. Dengan begitu, samosa buatannya bisa dinikmati oleh semua kalangan. Makanan khas Arab lainnya yang ia jual adalah kebab dan roti maryam.
Tidak hanya samosa, produk yang paling best seller di Haysun Food adalah cinnamon roll dengan beberapa topping. Cinnamon roll buatannya tidak kalah dengan yang dijual toko roti. Satu kali open order dia bisa membuat puluhan cinnamon. Belum genap satu tahun setelah program PKW selesai, omzet Hana sekitar Rp5 juta dan sudah melebihi UMK Pasuruan.
“Saya baru mulai bisnis 5 bulan, setelah lulus program PKW akhir 2022 lalu. Order terjauh adalah ke Jepara melalui jasa titip,” ungkap Hana.
Hana bercerita bahwa dari promosi mulut ke mulut dan di Instagram, ia seringkali menerima order titipan yang cukup banyak. Ke depannya, ia berencana untuk mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi. Ia pun bersungguh-sungguh terhadap apa yang sudah ia mulai. Menurutnya, hasil yang ia peroleh hari ini perlu ditingkatkan kembali. Ia pun bermimpi mempunyai toko kue dan roti.
Metode Cloud Kitchen/Ghost Kitchen LKP Smart Center Bantu Pembelajaran PKW
Ketekunan dan kemahiran Hana di bidang kuliner tidak serta merta datang begitu saja. Walaupun dari awal sudah tertarik di bidang tersebut, Hana bisa membuka usaha dengan mengikuti program PKW di LKP Smart Center. Metode yang digunakan untuk pengembangan keterampilan peserta didik di LKP Smart Center adalah dengan menggunakan cloud kitchen/ghost kitchen.
Istilah cloud kitchen cukup populer di bisnis kuliner. Istilah ini artinya adalah unit usaha yang membuka usaha yang melayani siap saji secara daring.
“Kami memiliki unit usaha yang bernama Pantry’s Meals n Memories (@pantarys.id),” ujar Latiefah Bachmid.
Menurut Latiefah, model ini ternyata efektif di masa pandemi dan menjadi model belanja yang masih diminati sampai saat ini karena mayoritas orang-orang sudah senang dengan sistem layanan makanan daring. Latiefah juga mengungkapkan bahwa unit usaha ini melibatkan peserta didik kursus tata boga, tak terkecuali peserta didik program PKW.
Hana yang saat itu belajar di LKP Smart Center pun merasa turut terbantu dengan adanya unit usaha tersebut. Ia menjadi tahu bagaimana menyediakan layanan makanan secara daring.
“Waktu itu ada order dari pemerintah kota (Pemkot) dan saya turut membantu dalam membuat street food di cloud kitchen tersebut,” jelas Hana. (Zia/Cecep)