Afian Tingkatkan Penghasilan dengan Program Pendidikan Kecakapan Kerja

Afian Tingkatkan Penghasilan dengan Program Pendidikan Kecakapan Kerja

Surakarta, Ditjen Vokasi - Telah banyak praktik baik pendidikan vokasi yang turut menghadirkan lulusan yang siap kerja, begitu pun melalui lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Salah satunya adalah Afian Bayuaji Mulyawan, alumni program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) LKP Independent Cruise Ships & Hotel School (ICSH). Kini, ia pun sudah bekerja di hotel ternama di Solo yaitu The Sunan Hotel.


Program PKK merupakan program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan. Program ini bertujuan untuk mendidik dan melatih peserta didik dengan keterampilan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (Dudika). Selain itu, program ini pun mempersiapkan peserta didik untuk memiliki sertifikat kompetensi sehingga memiliki nilai lebih untuk terserap kerja di Dudika.


Berdasarkan data Direktorat Kursus dan Pelatihan, terdapat 21.899 peserta didik program PKK yang sudah bekerja di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Afian. Pemuda 19 tahun tersebut mengikuti program PKK karena mendapatkan pelatihan secara gratis dan tersalurkan kerja.


“Saya juga ingin meningkatkan kompetensi di bidang perhotelan. Sebelumnya saya sudah bekerja tetapi memutuskan untuk keluar untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik,” ungkap Afian mengawali cerita.


Pada awalnya, ia sudah bekerja sebagai waiters di sebuah restoran. Namun, pendapatan yang diraihnya sebulan sangatlah kecil. Maka dari itu, untuk mendapatkan penghasilan yang lebih, ia pun meningkatkan kompetensi terlebih dahulu. Berasal dari keluarga yang kurang berada, ia pun ingin meningkatkan ekonomi. 


“Orang tua saya kerjanya hanya sales obat-obatan saja, tetapi saya tidak malu. Untungnya saya tahu program PKK di LKP ICSH yang bisa jadi jalan mengubah hidup. Saya mendapatkan banyak praktik tentang dunia hospitality,” ujar Afian.


Dalam pelatihan selama kurang lebih dua bulan, ia memperdalam ilmu tentang front office, housekeeping, sampai dengan F&B. Hingga, ia pun menjatuhkan hati di bidang F&B service. Afian pun berhasil lulus uji kompetensi dengan nilai sempurna.


Ubah Hidup dan Sikap Berkat Program PKK

Program PKK tidak hanya memberikan dampak kepada peserta terkait penghasilan, tetapi juga sikap siap kerja. Afian bercerita bahwa ia adalah sosok yang pemalu dan tak berani untuk bertemu orang baru. Namun, karena ia mendapatkan bimbingan, sikapnya yang pemalu pun dapat berubah.


“Dunia perhotelan kan industri yang berhubungan dengan banyak orang. Mulai saat itu, saya mulai mengubah sikap saya agar bisa lebih lancar berkomunikasi dengan tamu,” tutur Afian


Selama pelatihan, Afian pun dapat meningkatkan soft skills-nya karena mendapatkan pelatihan public speaking dan bahasa Inggris. Setelah mengikuti program PKK lah ia mendapatkan pekerjaan di The Sunan Hotel sebagai F&B service. Kini, Afian mampu mengurus tamu saat memesan makanan hingga selesai.


Dari pekerjaan barunya itulah ia bisa mendapatkan penghasilan yang layak dan ditambah dengan bonus. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, kini ia pun bisa membantu ekonomi keluarganya. 


“Keputusan saya untuk ikut kursus perhotelan tepat dan bisa memiliki jenjang karier yang cukup bagus,” ujar Afian.


LKP ICHS pun berkomitmen untuk menyukseskan program PKK dan menghadirkan lulusan kompeten di bidang hospitality. Yayak Ferry Wijayanto selaku pemimpin LKP ICHS mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk menyukseskan program PKK ialah dengan kerja sama bersama industri. Dengan begitu, lulusan dapat terserap kerja sesuai dengan kebutuhan Dudika.


Yayak mengungkapkan, “PKK 2023 ini kami bekerja sama dengan 12 Dudika, diantaranya adalah Solia Zigna Kampung Batik Solo, The Sunan Hotel Solo, dan Lorin Hotel Solo.” (Zia/Cecep)