Adu kompetensi dan Inovasi Vokasi di Bidang Agrikultur, Polinela Gelar AITeC ke-6
Lampung, Ditjen Vokasi - Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menjadi tuan rumah Agricultural Innovation Technology Competition (AITeC) ke-6. Selain melibatkan inovasi teknologi bidang agrikultur dari perguruan tinggi vokasi di Indonesia, kompetisi kali ini juga melibatkan peserta dari luar negeri yang menunjukkan bahwa mahasiswa politeknik di Indonesia mampu bersaing di tingkat global.
Dibuka dengan prosesi yang khidmat pada Kamis (24-10-2024) di Gedung Serba Guna, Kampus Polinela, AITeC 2024 ini diikuti oleh 24 politeknik dari seluruh Indonesia dan dua perguruan tinggi luar negeri dengan total peserta mencapai 407 peserta. Para peserta ini akan bersaing dalam 16 kategori lomba.
Ketua Bakorma Lingkup Vokasi se-Indonesia, Wahyu Kurnia Dewanto, dalam sambutannya mengatakan pentingnya acara tahunan ini sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa vokasi. Menurut Wahyu, sebagai agenda tahunan yang rutin dilaksanakan, AITeC bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa serta mengukur sejauh mana ilmu yang telah diperoleh para mahasiswa vokasi.
“AITeC berperan dalam konsep asih, asah, asuh, yaitu memupuk, mengasah, dan mendidik karakter mahasiswa menjadi lebih unggul," ujar Wahyu.
AITeC ke-6 memiliki perbedaan signifikan dengan kompetisi yang biasa digelar oleh universitas umum. Kompetisi ini lebih menitikberatkan pada keterampilan vokasional, khususnya di bidang pertanian. Wahyu menjelaskan bahwa kategori lomba tahun ini sangat beragam, mencakup kegiatan praktis yang menuntut keahlian teknis mahasiswa, seperti filet ikan, sortasi biji kopi, handling ternak, survei pemetaan, hingga keterampilan berbasis teknologi informasi.
"Kami ingin menampilkan keterampilan nyata mahasiswa di bidang pertanian, sehingga mereka dapat membuktikan bahwa pendidikan vokasi memiliki daya saing yang tinggi dalam aspek keterampilan praktis," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Wahyu juga mengatakan bahwa ajang AITeC kali ini juga menarik perhatian politeknik dari Timor Leste dan China yang turut ambil bagian dalam perlombaan ini.
"Kami bersyukur AITeC VI bisa menarik partisipasi internasional, di antaranya Instituto Politecnico De Betano dari Timor Leste dan Jiangsu Agri Animal Husbandry Vocational College dari China. Ini menunjukkan bahwa ajang ini semakin dikenal dan diminati di tingkat global," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Lampung, Prof. Sarono, berharap agar para peserta dapat menunjukkan keterampilan terbaiknya. Menurutnya, kompetisi ini juga menjadi ajang untuk memperkuat kerja sama antara politeknik di Indonesia, baik dalam bidang akademis maupun keterampilan vokasi.
Masih di acara yang sama, Wakil Direktur Polinela Bidang Kemahasiswaan, Agung Adi Candra, menambahkan bahwa AITeC akan terus berlanjut setiap tahunnya dengan pola rotasi tuan rumah di berbagai politeknik di Indonesia.
"Alhamdulillah, Polinela dipercaya menjadi tuan rumah untuk AITeC ke-6 ini. Kami berharap acara ini bisa menjadi ajang pembuktian kualitas pendidikan vokasi, tidak hanya di bidang pertanian, tetapi juga keterampilan lain yang relevan dengan kebutuhan industri," kata Agung.
Keberhasilan AITeC tahun ini yang melibatkan peserta dari luar negeri, menurut Agung, menunjukkan bahwa mahasiswa politeknik di Indonesia mampu bersaing di tingkat global.
"Kami bangga bahwa acara AITeC VI ini bukan hanya berskala nasional, tetapi juga mulai diakui di kancah internasional. Ini membuktikan bahwa mahasiswa politeknik kita memiliki kemampuan yang tidak kalah dibandingkan dengan politeknik dari luar negeri," tambah Agung.
Pada kesempatan tersebut, Agung juga mengonfirmasi bahwa AITeC ke-VII tahun depan akan digelar di Politeknik Negeri Jember, Jawa Timur, sesuai dengan hasil kesepakatan bersama para peserta. (Polinela/Nan/Cecep)