80% Tembus Pasar Kerja Internasional, SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban Siapkan SDM Bidang Maritim Profesional
Tuban, Ditjen Vokasi PKPLK – Berkarier di sektor maritim adalah impian sebagian dari kita. Selain bisa menjelajahi berbagai lautan dunia dan negara yang sebelumnya tidak pernah ditapaki, berkarier di bidang ini juga dianggap lebih menjanjikan dalam hal penghasilan.
Tentunya untuk menjadi tenaga profesional di bidang maritim diperlukan pengetahuan dan kompetensi yang mumpuni agar bisa mencapai karier yang maksimal. SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban, Jawa Timur kian menunjukkan keseriusannya dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) profesional di bidang kemaritiman.
Sekolah ini berhasil menyiapkan lulusan andal yang mampu bersaing di pasar kerja internasional sebagai pelaut andal dan pengolah hasil kelautan. Sebagai sekolah penerima program SMK Pusat Keunggulan (PK) di bidang Nautika Kapal Penangkap Ikan, SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban menjadi salah satu satuan pendidikan yang berperan penting dalam menyiapkan SDM unggul di sektor kemaritiman.
Kepala SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban, Suyanto, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi para siswa dengan menggandeng berbagai pihak. Pelibatan pihak lain seperti industri mitra ini ditujukan agar siswa bisa belajar dari pengalaman langsung yang didapatkan.
“Kami selalu menyesuaikan kurikulum dengan standar internasional serta menggandeng berbagai pihak untuk memastikan lulusan kami siap berkompetisi di dunia kerja global,” ujarnya.
Suyanto juga menekankan pentingnya pengasahan soft skills pada siswa. Untuk hal ini, sekolah melakukan pembiasaan disiplin, tanggung jawab, jujur, dan saling menghormati. Selain itu, terdapat juga program unggulan SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban, yakni adanya kelas industri bahasa Jepang yang diberikan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Kelas industri bahasa ini diadakan untuk membekali kemampuan berbahasa para siswa sehingga siswa bisa siap lebih dini dan berhasil berkarier di negeri tujuan.
“Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing menjadi hal yang sangat penting bagi lulusan SMK Pelayaran Muhammadiyah agar bisa bersaing di pasar kerja global. Kami juga menjalin kerja sama dengan LPK terverifikasi untuk memperdalam bekal para siswa,” ucap Suyanto.
Tidak hanya Jepang yang menjadi negara tujuan, ada beberapa negara lain yang menjadi tujuan para siswa, seperti Spanyol, Afrika Selatan, Hawai, Kanada, dan Taiwan.
Setiap tahunnya, sekitar 70–80% lulusan dari SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban berhasil berkarier di negara tujuan. Ada yang terjun di bidang pelayaran dan ada juga yang berkecimpung di bidang pengolahan hasil perikanan. Pendapatan sebesar 18 juta hingga 22 juta pe rbulan membuat pilihan berkarier di luar negeri menjadi pilihan yang menjanjikan.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Feri, alumnus SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban. Feri menuturkan bahwa ketertarikannya berkarier di Jepang adalah karena dia memiliki minat tentang Jepang. Feri telah bekerja di Jepang sejak tahun 2017. Pembelajaran di sekolah sangat membantunya dalam menghadapi dunia kerja.
“Apa yang saya pelajari di sekolah sangat relevan dengan pekerjaan saya sekarang. Saya sangat bersyukur mendapatkan pendidikan di SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban,” ungkapnya.
Tidak hanya bekerja di sektor maritim, Feri juga menjadi pengajar bahasa Jepang untuk membantu teman-teman dari Indonesia dalam memperdalam kemampuan bahasa Jepang.
SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban terus berkomitmen untuk menyiapkan lulusan berkualitas dan mampu bersaing di pasar kerja internasional. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya di bidang kemaritiman, memiliki potensi besar dalam menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global. (Aya/Arifin/Dani)