58 Miliar untuk Revitalisasi 16 SMK di Jawa Tengah

58 Miliar untuk Revitalisasi 16 SMK di Jawa Tengah

58 Miliar untuk Revitalisasi 16 SMK di Jawa Tengah

 

Solo, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi yang berkualitas menjadi kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) dan tenaga kerja yang berdaya saing unggul dan bisa menggerakkan potensi ekonomi daerah. Untuk itulah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) serta pemerintah daerah untuk melakukan revitalisasi atau penguatan terhadap SMK-SMK. Salah satu kolaborasi konkret yang dilakukan adalah melalui Program SMK Pusat Keunggulan (PK). 

 

“Dalam mengimplementasikan program revitalisasi SMK, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan program SMK PK sejak tahun 2020,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, saat memberikan sambutan pada Peresmian Revitalisasi 7 SMK oleh Konsorsium Pengusaha RI Peduli Vokasi di SMKN 8 Surakarta, Rabu (01-03-2023). 

 

Menurut Kiki, upaya untuk merevitalisasi SMK tidak pernah berhenti. Di tahun 2022, Mendikbudristek, Nadiem Anawar Makarim, mulai memperkenalkan SMK PK Skema Pemadanan Dukungan, di mana pendanaan dari DUDI dipadankan dengan pendanaan dari Kemendikbudristek.

 

Lebih lanjutDirjen Kiki, menjelaskan bahwa setidaknya ada dua tolok ukur yang dapat digunakan untuk menghasilkan SDM vokasi yang berkualitas dan unggul, yakni kebekerjaan lulusan, di mana para lulusan pendidikan vokasi dapat bekerja, berwirausaha ataupun melanjutkan pendidikan. Tolok ukur berikutnya adalah kemitraan dengan DUDI dan pemerintah daerah. 

 

“Karena pendidikan vokasi diciptakan atau diselenggarakan untuk mendukung pencapaian pendidikan sekaligus mendukung rencana-rencana perkembangan dan pertumbuhan di wilayah,” kata Dirjen Kiki.

 

Oleh karena itu, Dirjen Kiki meyakini bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan DUDI akan menjadi kunci pendidikan vokasi yang berkualitas, yakni pendidikan vokasi yang tidak mampu menjawab kebutuhan DUDI, tetapi juga mampu menumbuhkan dan menggerakkan potensi-potensi ekonomi yang ada di daerah-daerah dan juga di Indonesia. 

 

“Oleh sebab itu, sekali lagi kami mohon dukungan dan bantuan dari Bapak Ibu sekalian. Kami juga mohon arah juga dari para pimpinan daerah, bagaimana kami bisa menyelenggarakan pendidikan vokasi yang relevan bagi pemerintah daerah dan bagi masyarakat dalam rangka mendukung perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di daerah dan di Indonesia,” kata Dirjen Kiki.

 

Dukungan dari pemerintah daerah menjadi sangat penting mengingat pemerintah terus melakukan pengembangan kawasan-kawasan ekonomi baru di berbagai daerah. Kawasan tersebut terus meningkat dalam tujuh tahun terakhir dan membutuhkan banyak tenaga kerja terampil. Mereka diperlukan untuk mengisi peluang-peluang kerja yang lahir dari momentum pertumbuhan infrastruktur dan pengembangan berbagai potensi di daerah tersebut.  

 

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Kiki juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi(Pemprov) Jawa Tengah dan juga Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta atas dukungan selama ini terhadap pelaksanaan pendidikan vokasi. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022 lalu menjadi provinsi dengan jumlah keterlibatan industri yang tinggi pada program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan. Sementara itu, Pemkot Surakarta selama ini telah memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan pendidikan kursus dan pelatihan di berbagai lembaga kursus dan pelatihan (LKP).

 

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berharap dengan adanya bantuan yang diberikan, baik berupa infrastruktur, peralatan, maupun bantuan soft program lainnya menjadi motivasi bagi para siswa dan guru dalam belajar.

 

“Sehingga dengan suasana belajar mengajar lebih menyenangkan maka tujuan untuk meluluskan siswa SMK berdaya saing tinggi di dunia kerja dapat tercapai,” kata Ganjar.

 

Sebagai informasi, Peresmian Revitalisasi 7 SMK oleh Konsorsium Pengusaha RI Peduli Vokasi merupakan tindak lanjut komitmen Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI (Konsorsium Pengusaha RI) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah. Program ini merupakan wujud nyata dukungan pihak swasta (DUDI) terhadap program nasional Revitalisasi Pendidikan Vokasi yang dicanangkan oleh Presiden RI. Selain itu, program itu juga dilaksanakan melalui kerja sama dengan Kemendikbudristek dan pemerintah daerah untuk menyiapkan tenaga kerja yang berdaya saing, terampil, dan bermutu tinggi.

 

Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Konsorsium Pengusaha RI hingga saat ini telah merevitalisasi sebanyak 10 SMK di Jawa Tengah. Pada akhir 2023, akan ada 16 SMK yang direvitalisasi dengan total biaya Rp58 miliar. 7 SMK yang diresmikan hari ini merupakan SMK penerima program SMK PusatKeunggulan dengan Skema Pemadanan Dukungan tahun 2022. Dukungan Konsorsium Pengusaha RI untuk program SMK PK dengan Skema Pemadanan Dukunganmasih akan berlanjut di tahun 2023. 

 

“Kami meyakini bahwa kemajuan suatu bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Tantangan ke depan, dibutuhkan generasi muda yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompeten di bidangnya. Tergerak oleh semangat yang sama, kami membentuk Konsorsium Pengusaha RI yang terdiri atas Indofood, Sinar Mas, Yayasan Bakti Barito, iForte, Wings, Agung Sedayu, Triputra, Garuda Food, Ciliandra, dan Astra untuk mendukung program pemerintah dalam rangka revitalisasi SMK,” ujar Primadi Serad dalam sambutannya. 

 

Kepala Sekolah SMKN 4 Surakarta, Sri Ekowati mengatakan, “Kami bersyukur karena dengan bantuan pelatihan dan peralatan dari Konsorsium. Siswa mendapat keterampilan baru di bidang pastri, hidangan nusantara, hidangan kontinental, dan barista. Dengan peralatan berstandar industri, siswa kami semakin terlatih dan siap untuk diterjunkan ke tempat kerja berstandar tinggi.”

 

Ketujuh SMK hasil revitalisasi yang diresmikan kali ini adalah SMKN 4 Surakarta, SMKN 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Nusantara, SMK Tunas Harapan Pati, SMKN 2 Kendal, SMKN 2 Sukoharjo, dan SMKN 3 Semarang. Peresmian tersebut ditandai dengan pemukulan gong dan Penandatanganan Prasasti Peresmian Renovasi Bangunan dan Pengembangan Program Link & Match 7 SMK Jawa Tengah oleh Gubernur Jawa Tengah yang didampingi oleh Dirjen Pendidikan Vokasi, Wali Kota Surakarta, para kepala sekolah, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya. (Nan/Cecep Somantri)