5 Skills Penting yang Harus Dimiliki Insan Vokasi Menurut Industri dan Delegasi ASEAN
Batam, Ditjen Vokasi - Untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045, pendidikan turut mengambil bagian untuk menghadirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satunya ialah dengan pendidikan dan pelatihan vokasi atau technical and vocational education and training (TVET).
Dalam kegiatan Konferensi Internasional ASEAN TVET 2023, para delegasi dari berbagai negara ASEAN merumuskan beberapa keterampilan yang penting untuk menghadirkan lulusan TVET/lulusan vokasi yang unggul dan berdaya saing global sesuai industri.
Secara umum delegasi 7 negara yang bergabung dalam konferensi tersebut mengungkapkan bahwa insan vokasi harus memiliki soft skills dan juga technical skills. Secara lebih dalam, akan dijelaskan melalui artikel berikut. Jadi, simak sampai habis, ya!
Kemampuan digital
Mike Wiluan selaku perwakilan dari Nongsa Digital Park mengungkapkan, skills penting di era saat ini adalah kemampuan digital. Hal itu dikarenakan dari kacamata industri, seseorang yang memiliki kemampuan digital yang baik akan lebih cepat mendapatkan pekerjaan.
Kemampuan digital ini meliputi penggunaan dan pemahaman teknologi, perangkat lunak, aplikasi, dan alat digital lainnya untuk mencapai tujuan dan memecahkan masalah. Dengan demikian, kemampuan digital pun menjadi faktor penting untuk menunjang pengembangan produk atau proyek ketika kelas sudah masuk di dunia kerja/industri.
Problem solving
Kemampuan problem solving adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang efektif dan efisien. Pemimpin delegasi dari Brunei Darussalam yaitu Chin Wei Keh menekankan bahwa peserta didik pendidikan vokasi harus memiliki kemampuan problem solving.
Cara melatihnya ialah dengan menerapkan pembelajaran yang efektif sehingga mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Contohnya adalah melalui pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL) menjadi kunci utama dalam melatih kemampuan tersebut. Dengan mengerjakan proyek, peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dengan jelas lalu berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Teamwork
Serupa yang dikatakan Chin Wei Keh, pemimpin delegasi dari Singapura yaitu Pratima Majal mengungkapkan bahwa PBL dapat melatih kemampuan peserta didik. Tidak hanya problem solving, tetapi juga teamwork.
Di Politeknik Temasek, Singapura, hampir semua mata pelajaran sudah berbasis PBL. Melalui PBL-lah siswa dapat bekerja sama dengan tim. Dengan teamwork, Pratima juga mengatakan bahwa dapat membentuk nilai kepemimpinan karena siswa dapat belajar untuk berkolaborasi dengan tim.
Bahasa
Dalam industri yang semakin terhubung secara global, keterampilan bahasa asing menjadi semakin penting. Mampu berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda membuka pintu untuk peluang kerja yang lebih luas, dan kolaborasi yang efektif. Oleh karena itu, mengembangkan keterampilan bahasa asing dapat memberikan keuntungan yang signifikan ketika lulusan pendidikan vokasi bekerja di industri.
Hal itulah yang dipaparkan oleh pemimpin delegasi dari Laos yaitu Thongsa Inthavong dan delegasi dari Vietnam yaitu Nguyen Nhan Tuan. Kedua negara tersebut pun memberikan praktik baik pendidikan vokasi dengan memberikan pendidikan bahasa Mandarin dan bahasa Inggris di SMK dan politeknik.
Kemampuan teknis
Tak dipungkiri, industri pun membutuhkan SDM yang siap kerja. Pendidikan vokasi memberikan peran penting dalam menghadirkan SDM tersebut sebagai kebutuhan industri.
Untuk itulah, para delegasi Konferensi ASEAN TVET 2023 sepakat bahwa kemampuan teknis yang sesuai industri menjadi poin utama. Untuk itulah, kolaborasi dengan industri sangat diperlukan sehingga siswa pendidikan vokasi dapat memiliki kemampuan yang sesuai dengan industri. Kolaborasi tersebut bisa meliputi pemagangan, pelatihan, maupun penyelarasan kurikulum.
Itulah beberapa skills penting harus harus dimiliki oleh insan vokasi, apalagi bagi kamu yang ingin bekerja di industri internasional. Jadi, persiapkan diri untuk membentuk dan meningkatkan kemampuan tersebut ya. (Zia/Cecep)