5 Materi yang Dipelajari Murid SMK Kompetensi Keahlian Kriya Kulit dan Imitasi
Sleman, Ditjen Vokasi – Industri kriya nusantara kini kian diminati oleh para konsumen, baik lokal maupun global. Bentuknya yang indah dan memiliki nilai budaya menjadi nilai tambah mengapa kriya nusantara semakin dicari.
Ada berbagai macam kriya nusantara yang menjadi incaran para konsumen, salah satunya ialah kriya kulit. Tingginya permintaan hasil kriya kulit menuntut produsen untuk bergerak cepat menghasilkan kriya kulit berkualitas tinggi. Maka dari itu, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidang ini. Sekolah menengah kejuruan (SMK) melalui Kompetensi Keahlian Kriya Kulit dan Imitasi menjadi salah satu wadah yang menyiapkan SDM di bidang kriya kulit.
Kompetensi Keahlian Kriya Kulit dan Imitasi merupakan salah satu kompetensi yang bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang terampil dalam mengolah bahan kulit dan imitasi menjadi produk bernilai jual tinggi.
Berikut ini adalah lima materi utama yang dipelajari oleh murid SMK Kompetensi Keahlian Kriya Kulit dan Imitasi menurut Siti Julaeha, guru Kompetensi Keahlian Kriya Kulit dan Imitasi, SMKN 1 Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pengenalan dan Pemilihan Bahan
Pada tahap awal, para murid akan diperkenalkan dengan berbagai jenis bahan kulit dan imitasi yang sering digunakan dalam industri kerajinan. Materi ini mencakup jenis-jenis kulit, karakteristik bahan, dan pemilihan bahan. Ini menjadi penting karena pemilihan bahan yang tepat akan berpengaruh pada tingkat estetika dan kualitas produk.
Desain Produk Kriya Kulit dan Imitasi
Desain produk adalah materi yang penting karena merupakan tahap awal dari proses pembuatan kerajinan. Murid-murid diajarkan terkait prinsip-prinsip desain seperti proporsi, keseimbangan, harmoni, dan kontras. Kemudian, para murid juga diajarkan teknik menggambar, baik secara manual maupun software desain. Terakhir, para murid juga diajarkan tentang tren dan inspirasi desain.
Teknik Pembuatan Kriya Kulit dan Imitasi
Materi ini mencakup berbagai teknik yang digunakan dalam pembuatan produk dari kulit dan imitasi, antara lain pemotongan dan penjahitan, penyambungan dan finishing, serta penggunaan alat dan mesin.
Tatah Sungging
Para murid yang menekuni bidang ini akan diajarkan tentang tatah sungging. Tatah sungging merupakan teknik yang berkaitan dengan produksi wayang kulit.
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Selain keterampilan teknis, murid juga dibekali dengan pengetahuan manajemen produksi dan pemasaran untuk memastikan produk yang dihasilkan dapat diterima pasar. Materi ini meliputi perencanaan produksi, strategi pemasaran, dan kewirausahaan.
Itu dia lima materi yang dipelajari murid SMK Kompetensi Keahlian Kriya Kulit dan Imitasi. Dengan bekal ini, lulusan diharapkan mampu bersaing di industri kerajinan, baik sebagai pekerja terampil maupun sebagai wirausahawan yang sukses. (Aya/Cecep)