5 Jenis Tumbuhan untuk Pewarna Alami Batik menurut SMKN 4 Surakarta

5 Jenis Tumbuhan untuk Pewarna Alami Batik menurut SMKN 4 Surakarta

Surakarta, Ditjen Vokasi – Perkembangan kain batik di industri tekstil kini sedang mengalami peningkatan. Terlebih lagi setelah ada gerakan Indonesia Berkain beberapa tahun terakhir ini.


Batik menjadi salah satu kebudayaan Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan nonbendawi. Motifnya yang beraneka ragam dan warnanya yang sangat menggoda menjadikan batik memiliki daya tarik yang cukup tinggi. Seperti yang diketahui, batik terbuat dari lilin malam yang dilelehkan. Warna yang dihasilkan dari kain batik diperoleh dari pewarna buatan yang dilarutkan ke kain batik. 


Pewarna kain batik diperoleh dari bahan kimia dan bahan alami. Buat kalian yang belum mengetahui pewarna kain alami itu apa. Kali ini Ellya Cristina, siswa Jurusan Tata Busana, SMKN 4 Surakarta, Jawa Tengah akan memberikan informasi terkait lima jenis tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai pewarna batik.


  1. Kunyit

Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan rimpang yang satu ini. Kunyit yang biasa dijadikan sebagai bahan pembuatan jamu ataupun bumbu masakan nusantara ini ternyata bisa untuk pewarna alami batik. Bagian tanaman yang diambil adalah rimpang dan umbi akarnya yang dapat menghasilkan warna kuning.


  1. Daun Jati

Jati merupakan salah satu tanaman keras yang kayunya bisa menjadi bahan terbaik pembuatan mebel ataupun bahan bangunan. Selain kayunya, daun pohon jati pun bisa dimanfaatkan menjadi pewarna alami batik. Daun Jati yang masih muda biasanya memiliki warna hijau kecoklatan, daun muda inilah yang dapat digunakan sebagai pewarna alami batik yang menghasilkan warna merah kecoklatan.


  1. Daun Indigo

Warna biru indigo, salah satu tren warna kain yang sedang banyak dicari oleh konsumen. Warna biru muda yang dihasilkan dari daun Indigofera. Di pedesaan, daun ini biasa dijadikan sebagai pakan hewan ternak. Dengan pewarnaan alami yang berasal dari daun indigo ini, jadilah batik yang berwarna emas biru, yang ia sebut dengan "Colour of The King".


  1. Secang

Pernahkah kalian menyeduh wedang uwuh? Warna merah yang dihasilkan dalam wedang uwuh ini berasal dari kulit kayu pohon secang. Sama seperti kunyit, selain bisa dimanfaatkan untuk minuman herbal, kulit kayu secang juga bisa digunakan untuk pewarna batik alami. Warna yang dihasilkan dari proses oksidasi ialah warna merah.


  1. Putri Malu

Tanaman selanjutnya yang bisa dijadikan sebagai pewarna alami kain batik ialah tanaman putri malu. Tanaman ini mudah dijumpai di tanah lapang, mulai dari jalan hingga semak-semak. Bunga dan daun putri malu dapat menghasilkan warna kuning kehijauan jika diaplikasikan ke dalam kain. 


Itu dia kelima jenis tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami kain batik. Tentunya masih banyak jenis tumbuhan lain yang dapat diserap warnanya untuk kain batik. Kain batik dengan pewarna sintetis dan pewarna alami tentunya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. (Aya/Cecep)