5 Jenis Sanggul Nusantara Menurut LKP Nindya Putri
Tanah Laut, Ditjen Vokasi – Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan tradisi, salah satunya ialah sanggul. Sanggul merupakan penataan rambut dengan gaya dan bentuk-bentuk tertentu yang memberikan ciri khusus pada pemakainya.
Pemakaian sanggul diidentikkan dengan pemakaian busana adat khususnya kebaya. Di balik bentuknya yang indah, ternyata sanggul memiliki sejarah panjang dan makna filosofis yang dalam. Sanggul merupakan penggambaran untuk perempuan yang pandai menyimpan rahasia. Perempuan yang memakai sanggul di kepalanya dimaknai sebagai seseorang yang harus menyimpan rahasia, entah milik sendiri ataupun keluarga.
Di Indonesia ada berbagai macam jenis sanggul. Masing-masing jenis tersebut memiliki keunikan yang menggambarkan daerah pemilik sanggul tersebut. Kali ini, pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Nindya Putri, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Umi Kalsum Winarta, akan membagikan informasi terkait lima jenis sanggul nusantara yang biasa digunakan oleh perempuan Indonesia.
Sanggul Timpus
Sanggul timpus berasal dari Sumatra Utara. Sanggul ini biasa digunakan oleh masyarakat Batak di Sumatra Utara di acara-acara besar, seperti pernikahan dan acara adat lainnya. Sanggul timpus dalam bahasa batak memiliki arti membungkus. Sesuai dengan namanya, sanggul ini tak hanya untuk merapikan rambut, tetapi juga sebagai penyimpanan alat-alat yang sangat perlu, misalnya daun sirih. Daun sirih pada sanggul berguna sebagai hiasan dan pengerat.
Sanggul Ukel Konde
Sanggul ukel konde berasal dari daerah Solo, Jawa Tengah. Ukel konde termasuk sanggul yang populer dikenakan saat acara resmi, terutama acara besar di Indonesia. Dalam penggunaannya, sanggul berbentuk bulat menonjol ini diletakkan agak di atas kepala.
Sanggul Ukel Tekuk
Serupa tapi tidak sama dengan sanggul ukel konde, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta berkembang jenis sanggul tekuk. Ukel tekuk melambangkan bahwa gadis tersebut bak bunga baru mekar dengan harum semerbak. Gadis dewasa diharapkan mampu memikul tanggung jawab sehingga layak menjadi seorang ibu rumah tangga. Perbedaan sanggul ukel konde dan ukel tekuk terletak pada penggunaan aksesoris dan pakaian yang digunakan.
Sanggul Pusung Tagel
Sebagaimana kita ketahui bahwa Bali memiliki ciri khas tersendiri pada tata riasnya, begitu pula dengan seni tatanan rambutnya. Salah satu jenis sanggul yang berkembang di Bali ialah pusung tagel. Jenis sanggul ini lazimnya digunakan oleh perempuan Bali yang telah menikah. Pusung tagel identik dengan sisir atau mahkota yang terletak di atas penyawat yang berguna untuk mengikat sanggul.
Sanggul Ciwidey
Sanggul ciwidey merupakan sanggul khas masyarakat Sunda. Nama ciwidey diambil dari nama daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penggunaan sanggul ini tepat di tengah kepala bagian belakang. Bagian depannya terdapat sunggaran atau tatanan rambut menyasak berbentuk bulat yang biasa disebut jabing.
Itu dia kelima jenis sanggul nusantara yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia. Semoga informasi ini bisa menambah kecintaan kita pada keberagaman yang ada di Indonesia. (Aya/Cecep)