3 Cara Menduniakan Wastra Nusantara Menurut Fashion Desainer Wastra
Jakarta, Ditjen Vokasi – Wastra nusantara merupakan kain tradisional Indonesia yang sarat dengan nilai sejarah dan budaya. Keberadaan wastra nusantara sendiri semakin menarik perhatian di kancah mode internasional.
Tidak heran jika sekarang banyak desainer fesyen yang kemudian memanfaatkan kain wastra untuk dijadikan sebagai produk unggulan mereka. Dalam perkembangannya, tren berwastra ini tidak selalu digaungi oleh masyarakat Indonesia, terutama untuk generasi muda. Tentunya hal ini menjadi tantangan dalam upaya pelestarian wastra nusantara.
Berikut ini, Ariy Arka, desainer muda yang telah fokus membidangi wastra selama 13 tahun, akan memberikan tiga tip dalam mengangkat wastra nusantara di kancah regional dan internasional.
Menggunakan Wastra di Segala Suasana
Salah satu cara yang paling cepat untuk mengenalkan wastra nusantara dan memengaruhi orang lain agar ikut menggunakan wastra ialah dengan kita menggunakan wastra di segala suasana. Kain wastra dapat dibentuk dan dikolaborasikan menjadi busana sekeren mungkin.
Mengintegrasikan Wastra dengan Desain Modern
Setiap orang memiliki gaya fesyen yang berbeda. Terkait wastra, kita perlu menanamkan terlebih dahulu tentang potensi yang dimiliki oleh negeri. Gabungkan wastra nusantara dengan style yang modern yakni dengan memadukan elemen-elemen lain dengan motif tradisional sehingga tampilan fesyen wastra nusantara akan selalu terlihat segar.
Perkuat Identitas Diri dengan Wastra
Menciptakan sebuah karya jangan hanya berimplementasi pada pikiran kita saja, tetapi juga beriorientasi pada selera pasar. Kita harus punya identitas brand yang kuat dan kekonsistenan yang panjang agar diri kita melekat pada identitas wastra yang kuat. Yakini bahwa setiap orang bisa menghasilkan sesuatu yang memiliki dampak positif untuk diri sendiri dan lingkungan.
Itu dia tiga tip mengangkat wastra nusantara di kancah regional dan global. Setiap langkah kecil yang kita lakukan akan berdampak besar pada perkembangan wastra nusantara di masa depan. (Aya/Cecep)
