100% Alumni PKK 2022 LKP Belva Terserap Kerja, Yuk Intip Kisah Keberhasilan dan Persiapannya Menyambut PKK 2023
Demak, Ditjen Vokasi - Bentuk keberhasilan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) di lembaga penyelenggara seperti lembaga kursus dan pelatihan (LKP) adalah terserapnya alumni untuk bekerja di industri. LKP bukan hanya menjadi tempat pembelajaran tetapi juga tempat penyalur kerja bagi peserta didiknya. Contoh nyata LKP yang telah membuktikan itu adalah LKP Belva yang berasal dari Demak, Jawa Tengah.
LKP yang berdiri sejak tahun 2000 tersebut bergerak di bidang garmen serta tata busana dan sudah menghadirkan ratusan lulusan yang kompeten di bidang tersebut. LKP Belva pun rutin dipercaya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk menyelenggarakan program PKK sejak tahun 2016. Bahkan, di tahun 2022 yang lalu 100% alumninya sudah terserap kerja di industri.
“Kami menyelenggarakan program PKK dua tahap dengan jumlah total 140 peserta. Alhamdulillah, 140 peserta tersebut sudah diterima kerja di perusahaan garmen,” tutur Sulikah selaku Pendiri dan Pengelola LKP Belva.
Sulikah juga menjelaskan terkait kedua tahap PKK yang diselenggarakan di LKP Belva. Di tahap pertama terdapat 100 peserta didik, yang mana sudah bekerja di PT Holi Karya Sakti dan PT Glory Industrial. Setelah itu, LKP Belva pun dipercaya kembali mengadakan PKK untuk tahap kedua dengan tambahan 40 peserta. Dari 40 orang tersebut pun terserap kerja di PT Holi Karya Sakti dan PT Melady Garment International. Rata-rata para peserta PKK 2022 sudah bekerja di bagian operator jahit, quality control (QC), dan sampel.
Tip Berhasil agar Peserta PKK Terserap Kerja
Beberapa alumni PKK 2022 di PT Glory Industrial
Berdasarkan praktik baik LKP Belva yang sudah dilaksanakan, fokus utama agar peserta PKK dapat terserap kerja secara penuh adalah melalui kerja sama dengan industri. Sebelum program PKK dilaksanakan, LKP Belva sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan beberapa industri garmen.
Sulikah menegaskan, “Kepercayaan masyarakat terhadap LKP adalah bisa melatih keterampilan sekaligus menempatkan kerja. Jadi, bisa dikatakan perusahaan menjadi bagian dari lembaga kursus. Kita gak bisa lepas dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI).”
Dengan kerja sama itulah, LKP Belva dapat menyusun kurikulum bersama industri sehingga peserta didik dapat langsung bekerja. Contoh adalah PT Holi Karya Sakti yang membutuhkan tenaga kerja ahli dalam mengoperasikan tiga mesin jahit, yaitu mesin single need, obras, dan pasang kancing. Maka dari itu, peserta didik pun mempelajari pengoperasian tiga mesin jahit tersebut di LKP. Selain itu dengan tambahan materi soft skill dapat menunjang kecakapan peserta dalam bekerja.
Dono Slamet Nugroho sebagai HR Manager PT Holi Karya Sakti mengatakan bahwa lulusan LKP Belva memenuhi kriteria dalam mengoperasikan mesin jahit karena sebelumnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
"Kami banyak membutuhkan operator jahit dan LKP Belva menyediakan tenaga terampil dengan soft skill yang bagus," tegas Dono.
Perusahaan garmen yang memproduksi sarung tangan golf dan ski itu pun sudah menjadi mitra LKP Belva sejak 2003. Ke depannya, kemitraan ini akan tetap terus berjalan.
Penyerapan kerja di PT Holi Karya Sakti
Selain itu, faktor lingkungan di sekitar LKP pun menentukan keberhasilan terserapnya alumni. Di Demak dan sekitarnya terdapat banyak industri garmen yang dapat menambah peluang untuk bekerja sama.
Sulikah menyatakan, "Tips lainnya adalah penting sekali mengikuti program PKK yang sesuai dengan banyaknya industri di lingkungan sekitar."
Industri tentu saja membutuhkan tenaga kerja yang kompeten. Semakin banyaknya industri di daerah tersebut, artinya kebutuhan akan sumber daya juga akan meningkat dan LKP hadir sebagai penyedia tenaga kerja. Dengan begitu, peluang alumni PKK yang terserap kerja di industri akan semakin besar.
LKP Belva Siap Sukseskan PKK 2023
Proses seleksi peserta didik PKK 2023 dengan industri
Sudah 7 tahun mengadakan program PKK, LKP Belva terus berusaha meningkatkan keberhasilan dalam menghadirkan tenaga tata busana yang kompeten. Di tahun ini LKP Belva pun dipercaya kembali menyelenggarakan program PKK dengan menerima 100 peserta didik untuk tahap pertama.
Ada beberapa hal yang dilakukan LKP Belva untuk turut mensukseskan program PKK tahun ini, baik dari segi kompetensi instruktur sampai dengan sosialisasi ke calon peserta.
Masih dalam bentuk kerja sama dengan industri, instruktur LKP Belva pun diikutkan dalam magang untuk meningkatkan kompetensi instruktur.
“3 orang instruktur kami melakukan magang di PT Formosa Bag Indonesia bagian QC,” ujar Sulikah.
Magang instruktur yang dilakukan pada tahun 2022 tersebut sangat berguna untuk meningkatkan mutu instruktur. Dengan begitu, instruktur dapat mengetahui kebutuhan di DUDI sehingga dapat mengajarkan kembali ke peserta didik. Peserta didik pun tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk penyesuaian diri.
Tak terlewatkan, LKP Belva juga menggandeng industri kembali untuk menjadi mitra dalam penyelenggaraan PKK 2023. Perusahaan garmen seperti PT Holi Karya Sakti dan PT Melady Garment International turut menyusun kurikulum dan siap menjadi instruktur tamu dalam pembelajaran program PKK. Selain itu, rencananya peserta didik akan magang di industri tersebut dan tidak menutup kemungkinan akan mendapatkan kontrak kerja. Bahkan, pihak industri pun turut serta dalam seleksi peserta didik pada bulan Februari lalu.
Selain mempersiapkan hal di atas, untuk menarik peserta didik yang baru, LKP Belva melakukan sosialisasi ke SMA/SMK sejak awal tahun. Siswa kelas XII yang akan lulus diberikan kesempatan untuk mengikuti kursus tata busana gratis di LKP. Sulikah menyebutkan bahwa setelah lulus dari sekolah, siswa yang tertarik dapat mengikuti program PKK di tahap kedua pada bulan Juli/Agustus. (Zia/Cecep Somantri)