1.653 Siswa SMK di Jawa Timur Adu Kompetensi melalui Lomba Kompetensi Siswa
Jember, Ditjen Vokasi – Dalam rangka meningkatkan mutu dan semangat kompetisi siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan lomba kompetensi siswa (LKS) se-Jawa Timur.
Acara yang rutin digelar setiap tahun ini bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan produktif, menunjukkan kepada publik bahwa sistem belajar mengajar di SMK sudah sesuai dengan kebutuhan industri, melatih siswa SMK agar memiliki jiwa yang kreatif, inovatif, dan bermental petarung, serta melakukan pemetaan kompetensi keahlian di masing-masing satuan pendidikan.
Tak hanya itu, tujuan dari penyelenggaraan LKS ini ialah untuk menyeleksi peserta LKS terbaik yang nantinya akan mewakili Provinsi Jawa Timur untuk berkompetisi di LKS tingkat nasional dan internasional dalam ajang World Skill Competition 2024.
Tercatat sebanyak 1.653 siswa SMK di Jawa Timur mengikuti LKS yang terbagi dalam 54 bidang lomba yang jenisnya adalah Teknologi Rekayasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pariwisata, Bisnis dan Manajemen, Agribisnis dan Agroteknologi, Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Seni dan Industri Kreatif, serta Kemaritiman.
Acara yang digelar selama 4 hari di Jember, Bondowoso, Lumajang, Kota Blitar, dan Kabupaten Pasuruan ini dibuka secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa pada hari Senin (23-05-2023) di GOR Politeknik Negeri Jember.
Khofifah menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung berlangsungnya acara ini. Ia menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas siswa SMK. Peningkatan kualitas siswa SMK di Jawa Timur ini dibuktikan dari terserapnya 48% lulusan SMK di dunia industri dan dunia kerja, 31% lulusan SMK yang wirausaha, dan sisanya melanjutkan ke pendidikan tinggi di tahun 2022.
Melalui LKS se-Jawa Timur, diharapkan siswa SMK dapat menunjukkan segala kreativitasnya sehingga suasana kompetitif akan lebih produktif. Khofifah juga mengingatkan pada siswa SMK di Jawa Timur untuk memiliki mental juara dan mental pengusaha sehingga nantinya dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat luas.
“Anak-anak SMK harus memiliki mental juragan jangan hanya memiliki mental karyawan. Para siswa harus fokus mengejar cita-citanya, jangan lupa menjaga ahlak dan minta doa kepada orang tua. Berkompetisilah secara sportif, jadikan LKS ini sebagai wadah kalian untuk melatih mental juara.” ucap Khofifah.
Sementara itu, Direktur SMK, Wardani Sugiyanto menyampaikan bahwa pelaksanaan LKS merupakan upaya untuk memberikan apreasiasi atas potensi yang dimiliki oleh siswa SMK. Pelaksanaan LKS yang telah memasukkan roh Merdeka Belajar ini merupakan wadah bagi siswa SMK untuk mengekspresikan dirinya.
Pelaksanaan LKS harus merepresentasikan seluruh kondisi sekolah supaya tidak terjadi ketimpangan. Tujuan dari LKS adalah untuk membandingkan representasi dari siswa SMK yang mereka didik.
“Jangan sampai ada satu siswa yang dibimbing sampai ke puncak tetapi yang lainnya masih di bawah. Harapannya dengan pelaksanaan LKS ini, mereka akan melakukan refleksi diri bersama sekolah sehingga akan diketahui perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan sebagaimana diamanatkan dalam Kurikulum Merdeka di mana refleksi menjadi pilar utama untuk perbaikan diri,” ucap Wardani.
Wardani juga mendukung gerakan dari Gubernur Jawa Timur terkait jargon mental juragan. Ia menuturkan bahwa siswa SMK juga didorong untuk mengembangkan bidang kewirausahaan.
“Persaingan yang semakin ketat membuat kita semua untuk mencari cara-cara baru supaya bisa menerobos potensi atau peluang yang ada. Kita perlu lakukan perubahan-perubahan terkait lomba supaya lebih bervariasi dan mengapresiasi semua potensi seperti kewirausahaan, penampilan dalam bentuk bersama ataupun single dan lainnya. Ini adalah sebuah proses yang harus kita lewati bersama untuk mencetak generasi-generasi hebat di masa depan,” ucap Wardani. (Aya/Cecep)