Terapkan Pembelajaran Berdiferensiasi, SMKN 2 Kabupaten Tangerang Siapkan Siswa menjadi Pelajar yang Merdeka
Tangerang, Ditjen Vokasi – Sebagai upaya mendukung kebijakan Merdeka Belajar dan menyiapkan siswa memasuki dunia usaha dan dunia industri (DUDI), SMKN 2 Kabupaten Tangerang, Banten menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi yang dilaksanakan di SMKN 2 Kabupaten Tangerang merupakan implementasi Kurikulum Merdeka yang digaungkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pendekatan ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan siswa yang beragam dan membantu mereka mengembangkan keterampilan yang relevan dengan permintaan pasar, khususnya dalam menyiapkan siswa untuk berkecimpung di dunia wirausaha.
Pendekatan ini adalah metode yang dirancang untuk menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan, kemampuan, minat, dan gaya belajar masing-masing siswa. Dengan menerapkan pendekatan ini, SMKN 2 Kabupaten Tangerang berharap dapat menghadirkan suasana belajar yang lebih inklusif.
Guru SMKN 2 Kabupaten Tangerang, Ade Ferdiansyah, menuturkan bahwa untuk mengaplikasikan metode ini, para siswa akan mengisi kuesioner terkait minat bakat dan pembelajaran seperti apa yang diinginkan. Melalui pendekatan ini, guru bertindak sebagai fasilitator yang membantu setiap siswa menemukan potensi terbaiknya.
“Setiap siswa memiliki bakat dan keunikan yang berbeda. Harapannya mereka tidak hanya unggul dalam akademis, tetapi juga mampu menjadi pelajar yang merdeka,” ucap Ade.
Ade menerangkan bahwa salah satu fokus pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan di SMKN 2 Kabupaten Tangerang adalah pada pendidikan kewirausahaan. Siswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga diberikan pengalaman praktis dalam mengelola minat bakatnya.
Dengan pembelajaran tersebut, M. Faqih Dziran, siswa Konsentrasi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik, SMKN 2 Kabupaten Tangerang, mengaku bahwa ia menjadi memiliki banyak ruang untuk mengeksplorasi kemampuannya yang bermanfaat mendalami konsentrasi keahlian yang ia pelajari. Selain itu, Faqih juga mendapatkan banyak ilmu terkait peluang wirausaha yang mungkin ia lakukan dari konsentrasi keahlian yang ia tekuni.
“Sangat membantu saya mengenali kemampuan yang saya miliki. Wawasan saya juga semakin terbuka karena peluang karier saya tidak hanya bekerja, tetapi juga bisa menjadi wirausaha dari ilmu yang saya pelajari di SMK,” ucap Faqih.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Kabupaten Tangerang, Kamsono, menuturkan bahwa dengan pembelajaran berdiferensiasi, SMKN 2 Kabupaten Tangerang ingin memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat yang mereka miliki. Pendekatan ini menyiapkan siswa untuk berpikir kritis dan inovatif, serta membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan dalam dunia wirausaha.
“Penguasaan soft skills seperti kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen waktu juga diberikan perhatian khusus, karena hal tersebut adalah kunci sukses menjadi pelajar yang merdeka,” ucap Kamsono. (SMKN 2 Kabupaten Tangerang/Aya/Cecep)