Politeknik Pangkep Siapkan SDM Pertanian Unggul Masa Depan

Jakarta, Ditjen Diksi - Tahun Ajaran baru membawa semangat dan harapan tersendiri bagi setiap lembaga pendidikan. Layaknya menyiapkan input yang baik, masa penyambutan mahasiswa baru merupakan peluang terbaik dalam memberikan semangat bagi mahasiswa agar lembaga pendidikan mampu melahirkan ouput yang unggul dan kompeten. Begitupun yang dilakukan dalam acara pengukuhan mahasiswa baru, “Pembukaan PKKMB dan Bela Negara 2020”, yang dilaksanakan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep pada Selasa (21/07).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto yang berkesempatan hadir via acara yang dilaksanakan secara daring tersebut menekankan pentingnya dua aspek, yaitu kompetensi dan passion, yang akan membantu generasi muda untuk bertahan di masa depan.  Menurutnya, passion diibaratkan sebagai sebuah bentuk cinta terhadap apa yang dikerjakan. Jika diumpamakan dalam sebuah pernikahan, menempuh pendidikan tanpa passion sama saja dengan pernikahan yang dilakukan tanpa cinta.

“Kehadiran passion itu sebagai bentuk cinta. Hal-hal berat akan terasa ringan, hal sulit pun akan terasa mudah,” ungkap Wikan.

Keberadaan passion ini jugalah, yang kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda. Karena pada kenyataannya, banyak anak muda di Indonesia yang masih belum mampu menemukan passion mereka. Padahal, passion sangat dibutuhkan untuk memilih bidang yang ingin ditekuni oleh siswa dan mahasiswa.

Tak heran dalam sambutannya, Wikan berkali-kali menekankan kehadiran passion dalam proses belajar mengajar. “Tolong, ini benar-benar menjadi kecintaan untuk kehidupan di masa depan. Karena, di masa depan adik-adik (mahasiswa, red) tidak akan memenangkan masa depan dengan ijazah, tapi dengan kompetensi,” tegasnya. Adapun kompetensi yang dimaksud meliputi tiga hal, yaitu hard skill, soft skill, dan integritas.

Melihat Politeknik Pertanian Negeri Pangkep yang berada di daerah terpencil, namun mampu terus berkembang dan membuktikan kualitasnya, Wikan pun memiliki harapan besar agar mahasiswanya dapat terus mencintai bidang yang sekarang ditekuni. Sehingga, mampu membantu Indonesia, khususnya dalam bidang pertanian, di masa depan.

“Tolong jangan hanya berpikir untuk kerja di kantor, tapi pimpinlah petani-petani ini. Adik-adik (mahasiswa, red) ini memiliki lahan pertanian, kembangkan teknologi dengan passion untuk menjadikan Indonesia negara adidaya dalam dunia pertanian,” pesan Wikan.

Sementara itu Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Darmawan mengungkapkan mimpinya untuk terus membangun politeknik ini menjadi lembaga pendidikan yang lebih besar. “Politeknik Pangkep juga memiliki mimpi yang begitu besar.  Pada tahun nanti, insya Allah 2030, kami berharap Politeknik Pangkep dapat berkembang menjadi perguruan tinggi vokasi yang sejajar dengan perguruan tinggi di Indonesia maupun dunia,” ungkapnya.

Meski berada di daerah terpencil, semangat para staf pengajar dan mahasiswa politeknik ini untuk terus memberikan yang terbaik bagi Indonesia tak pernah surut. Usai melakukan program “pernikahan” dengan perusahaan Kapal Api, Politeknik Pangkep segera melakukan tahapan-tahapan program “link and match” lainnya, termasuk merancang kurikulum dan komitmen untuk menyediakan tempat magang.

“Saya berharap kehadiran Pak Dirjen kali ini menjadi harapan bagi kami, penyemangat kami, untuk kemudian mewujudkan mimpi-mimpi kami,” pungkas Darmawan.

Berlokasi di Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep nyatanya mampu terus eksis sebagai salah satu politeknik dengan menyandang nama “pertanian” di Indonesia sejak dirintis pada 1984 lalu.  Politeknik ini memiliki ragam jurusan, yakni budidaya perairan, teknologi kemaritiman, teknologi dan pengolahan hasil perikanan, budidaya pertanian, agribisnis, dan peternakan dengan jenjang mulai D2, D3, D4 (S1 Terapan), hingga S2 Terapan (program studi ketahanan pangan).
(Diksi/TM/AP/AS)