Patiseri: yang Berkembang dan Menjanjikan

Patiseri: yang Berkembang dan Menjanjikan

 

Jakarta, Ditjen Diksi -- Ibarat fesyen, dunia pastry menuntut kreativitas yang tinggi, serta passion yang kuat. Akan tetapi, pastry juga menjanjikan prospek karier dan penghasilan yang tinggi.

 

Bicara soal pastry bukanlah sekadar aneka kue yang enak, roti yang empuk, atau seputar dunia panggang-memanggang. Namun, pastry adalah dunia yang cukup kompleks, yakni memadukan seni keindahan, keterampilan, teknik yang tinggi, kreativitas, dan sebagainya. Bahkan bisa dibilang, pastry menjadi salah satu bidang yang paling sulit dalam ranah industri food and beverage.

 

Pastry itu unik,” kata Executive Pastry Chef Martua Sakti.

 

Karenanya, menurut chef yang bekerja di Emerald Palace Kempinski, Dubai, ini, seorang pastry chef harus memiliki “tangan dingin” agar bisa menghasilkan karya atau produk pastry. Pasalnya, sebuah karya pastry tidak cukup sekadar rasa yang enak, tetapi juga sisi dekoratif yang cantik.  

 

Seorang pastry chef, lanjut Sakti, akan bekerja dengan aneka bahan, seperti gula, cokelat, tepung, dan cream untuk menghasilkan produk atau karya dari kreasi bahan-bahan tersebut.  

 

”Jadi, harus paham memilih bahan-bahan terbaik, mengenali strong point setiap jenis bahan, termasuk reaksi antarbahan dengan teknik pengolahannya sehingga bisa berkreasi dengannya,” kata Sakti.

 

Tak hanya harus memperhatikan detail bahan, dalam berkreasi seorang pastry chef juga membutuhkan jiwa seni dan ketelitian tingkat tinggi. Mereka harus memperhatikan takaran dari setiap bahan dengan tepat, suhu, dan teknik saat memanggang. Pasalnya, sangat mungkin kegagalan dalam membuat kue karena turunnya suhu akibat teknik pemanggangan yang salah.

 

Selain itu, pastry chef juga dituntut kreatif dalam bereksperimen dan mengolah bahan-bahan. "Akan tetapi, yang paling penting ada passion yang harus kuat karena biasanya kreativitas akan mengikuti selama kita memiliki passion yang kuat di bidang ini," kata Sakti.

 

Passion diperlukan karena pastry tidak hanya memerlukan kreativitas yang tinggi, tetapi juga kemauan untuk terus mengeksplorasi bahan, teknik, dan skill sehingga terus bisa berkembang atau mengembangkan kemampuan dan keterampilan. "Karena seperti mode/fesyen, pastry juga terus berkembang, tidak pernah ada habisnya. Jadi, perlu passion yang kuat jika ingin terlibat di dalamnya," kata chef lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, atau dahulu dikenal National Hotel Institute (NHI).

 

Untuk penghasilan, seorang pastry chef berbeda-beda, sangat bergantung dengan posisi atau level, mulai dari commis 3/cook helper hingga executive pastry chef. Pendapatan seorang pastry chef juga bergantung pengalaman yang dimiliki. Jika tidak ingin bekerja di hotel-hotel berbintang atau toko-toko kue, seorang pastry chef juga juga bisa berwirausaha dengan membuka toko kue sendiri. Toko tersebut biasanya disebut dengan Patiseri. (Diksi/Nan/AP/NA)