Lulusan Vokasi Siap Berkiprah ke Luar Negeri

Jember, Ditjen Diksi - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) senantiasa mendorong lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan kampus vokasi di Indonesia menjadi sumber daya manusia kompeten dan unggul. Dukungan tersebut turut diberikan kepada peserta didik yang berkiprah hingga luar negeri. Seperti halnya dengan dua puluh enam alumni SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Jember, yang secara resmi dilepas untuk magang dan kerja ke luar negeri oleh Wikan Sakarinto selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi secara virtual (12/11).

Dalam sambutan acara pelepasan alumni magang atau kerja ke luar negeri dan Pelantikan Santri Taruna Angakatan XX SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Wikan pun menyampaikan rasa bangganya terhadap para alumni tersebut. Wikan meyakini bahwa para santri taruna yang baru saja dilantik akan dapat mengikuti jejak para alumninya untuk memiliki prestasi internasional.

Bagi Wikan, Indonesia berpeluang besar untuk berkiprah ke luar negeri karena negeri ini banyak memiliki SDM usia produktif. Sehingga, akan banyak kesempatan untuk berkiprah di negara-negara maju yang rata-rata usia penduduknya semakin menua, misalnya Jepang, Taiwan, Korea, dan Eropa. “Tidak hanya berkiprah sebagai perawat lansia yang profesional, tetapi  juga di berbagai sektor pekerjaan lainnya, seperti kemaritiman dan kelautan,” ujarnya.

Karenanya, selain hard skill, Wikan juga menekankan kompetensi soft skill, komunikasi, dan karakter yang harus disiapkan pada diri peserta didik. Kemampuan komunikasi aktif dengan bahasa asing juga harus menjadi prioritas dalam sistem pendidikan, khususnya pendidikan vokasi. “Yang tidak boleh hilang dari diri mereka adalah karakter ke-Indonesia-an dan rasa cinta Tanah Air,” imbuhnya.

Di samping itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi sendiri saat ini tengah merilis berbagai paket program penguatan SMK yang memiliki program penyiapan SDM unggul dan kompeten untuk dikirim ke luar negeri. Tercatat, kini sudah ada 138 siswa SMK yang mendapat bantuan SMK Retooling dan 50 siswa yang mendapat bantuan SMK CoE Caregiver.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja turut mendorong penuh para alumni yang akan magang dan bekerja di luar negeri tersebut. Mereka terbagi atas dua alumni magang ke Korea, sembilan alumni program fast track kuliah D2 Akademi Komunitas satu semester magang ke Jepang, serta lima belas alumni kontrak kerja ke Jepang. “Kami mendorong adik-adik magang di Jepang dan Korea karena kalian perlu mendapat pengalaman bekerja di luar negeri, berhubungan intercultural, mendapat pengalaman untuk berinteraksi, dan mengasah jiwa profesioanalisme yang dibangun dari pengalaman di Jepang dan Korea,” jelasnya.

Namun, Sjarief juga menegaskan bahwa pada saatnya nanti para alumni kembali ke Indonesia untuk menjadi motor-motor penggerak perikanan dan kelautan. Ini dikarenakan Indonesia membutuhkan mereka untuk menjadi generasi-generasi penerus perikanan dan kelautan yang maju. 

“Carilah pengalaman seluas-luasnya. Carilah kesempatan berkarier selebar-lebarnya. Tapi, setelah itu kembalilah ke Indonesia dan bangunlah negara kita. Saya yakin masa depan sektor kita akan sangat maju di tangan adik-adik semuanya,” pungkas Sjarief. (Diksi/AP/KR)