Lawan Keterbatasan, Rani Si Gadis Istimewa yang Kerja di Hotel Bintang Lima

Lawan Keterbatasan, Rani Si Gadis Istimewa yang Kerja di Hotel Bintang Lima

Ciawi, Ditjen Vokasi - Mempunyai keterbatasan pada indra pendengaran dan kesulitan berbicara, Maharani atau biasa disapa Rani memiliki semangat yang luar biasa. Ia adalah alumnus program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) tahun 2022. Kini, ia sudah menjadi pegawai tetap di Pullman Ciawi Vimala Hills Resort Spa & Convention.


Sebagai lembaga penyelenggara program PKK, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sangkuriang Maritim Hotel Institute, Bogor, jawa Barat terus mendukung penuh peserta program PKK, termasuk Rani. Bagi Rani, kesempatannya mengikuti program PKK adalah langkah terbaiknya mengubah jalan hidup.


“Dulu saya pengangguran dan bingung mau kerja apa. Gak pernah diterima. Tapi, lewat program PKK, saya mempunyai titik awal baru,” ujar Rani mengawali cerita. 


Bagai gayung bersambut, setelah mengetahui informasi program PKK, Rani pun segera mendaftarkan diri ke LKP Sangkuriang. Karena kesungguhannya, ia pun berhasil diterima dan mengikuti pelatihan selama kurang lebih tiga bulan. Dari pelatihan tersebutlah, Rani yang awalnya awam di dunia hospitality menjadi tahu banyak hal. 


Pembelajaran yang lebih banyak praktik dan dijelaskan dengan sabar oleh para instruktur tak membuat Rani kesulitan. Meskipun ia memiliki keterbatasan, ia tetap bisa mengikuti pelatihan. Dari semua bidang dunia perhotelan yang ia pelajari, ia pun menekuni bidang housekeeping. 


“Keluarga juga sangat mendukung saya ikut program PKK dan bekerja di hotel. Mereka juga lah semangat saya,” ungkap Rani tulus.


Pendidikan Vokasi Junjung Kesetaraan

Program PKK merupakan program prioritas Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Melalui program tersebut, Kemendikbudristek memberikan upaya untuk menekan angka pengangguran dengan memberikan pelatihan kecakapan berbagai bidang di lembaga pendidikan nonformal. Dengan begitu peserta didik dapat siap kerja dan memiliki kompetenso susai industri.


Program tersebut pun bermanfaat besar bagi Rani. Baru pertama kali terjun di pendidikan vokasi melalui kursus, Rani merasa mendapatkan kesempatan yang sama, khususnya dalam mendapatkan pekerjaan.


“Lewat pelatihan ini saya jadi punya bekal untuk bekerja di industri perhotelan,” tutur Rani.


Rani pun semakin semangat mengikuti pelatihan karena ia sangat didukung penuh oleh pihak LKP untuk meningkatkan kualitas diri. Theo Gill selaku Direktur LKP Sangkuriang turut memberikan kesan positif terhadap perkembangan pembelajaran Rani selama mengikuti program PKK.


"Maharani adalah siswa yang selalu ceria dan selalu mau belajar suatu hal yang baru setiap saat, tidak pernah mengeluh dan memiliki sikap untuk mau diperbaiki. Saya bangga punya peserta didik seperti Maharani walaupun memiliki keunikan khusus, tapi semangatnya membuat dia menjadi pemenang," tutur Theo.


Setelah mendapatkan sertifikat kompetensi dengan nilai sempurna, ia pun sempat magang di Hotel Ibis Pajajaran Bogor. Tak menunggu waktu lama, ia pun mendapatkan panggilan kerja di Pullman Ciawi Vimala Hills Resort Spa & Convention sejak pertengahan 2023 di departemen Housekeeping.


Rani menjelaskan, “Saya sangat senang karena dapat bekerja di hotel bintang lima dekat dengan rumah saya di Ciawi. Yang saya senangi juga, pihak hotel tidak membeda-bedakan meskipun saya memiliki kekurangan dan penyandang disabilitas.”


Sudah setahun Rani mengubah nasib, gadis ceria berusia 26 tahun itu pun sudah bisa membantu keluarganya. Setiap bulan, ia pun menyisihkan uang honornya untuk membantu keperluan orang tua dan kedua adiknya. Ia pun sudah berhasil mandiri dan tak merepotkan orang tuanya lagi. (Zia/Cecep)