Kursus F&B Semakin Diminati, LSK Perhotelan Gencar Lakukan Uji Kompetensi
Yogyakarta, Ditjen Vokasi - Tren kuliner yang terus berkembang pesat mendorong masyarakat untuk mengikuti kursus perhotelan, khususnya di bidang keterampilan food and beverage (F&B) product. Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Perhotelan pun kini gencar melakukan uji kompetensi sebagai upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja di sektor kuliner dan perhotelan.
Salah satu lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang menyelenggarakan kursus perhotelan tersebut adalah LKP Budi Mulia Dua (BMD) Culinary School, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. LSK Perhotelan dan Kapal Pesiar pun melakukan pengujian program profesi chef di LKP BMD pada 15 Oktober 2024.
Aji Samsurizal selaku Ketua LSK Perhotelan dan Kapal Pesiar menerangkan bahwa kursus sebagai pendidikan nonformal saat ini diminati para pemuda. Tak heran, terdapat 85 peserta didik kursus di LKP BMD yang mengikuti uji kompetensi pada Oktober ini.
“Terlebih di negara-negara maju, pendidikan nonformal atau kursus justru banyak diminati lantaran kurikulumnya sangat fleksibel menyesuaikan kebutuhan industri," tutur Aji dalam sambutannya pada kegiatan Uji Kompetensi Bidang Perhotelan dan Kapal Pesiar.
Hal itu pun sejalan dengan tren industri perhotelan atau industri F&B lainnya yang membutuhkan profesional di bidang tersebut. Dengan kursus dan pelatihan dalam waktu singkat, peserta mampu mencapai kompetensi, terutama setelah melakukan sertifikasi melalui uji kompetensi.
Kursus yang ditawarkan oleh berbagai lembaga pelatihan meliputi beragam keterampilan, mulai dari teknik pengolahan makanan, pengemasan, hingga standar keamanan pangan yang sesuai dengan regulasi. Bagi lulusan kursus, LSK Perhotelan memberikan kesempatan untuk menguji kompetensinya melalui skema yang diakui secara nasional.
Pimpinan LKP Budi Mulia Dua Culinary School, Ani Syafaatun, mengatakan bahwa sudah banyak hotel berbintang membutuhkan tenaga di bidang kuliner perhotelan.
“Kami fokus melatih dan menyiapkan siswa di bidang food and beverage product untuk memenuhi kebutuhan tenaga kitchen hotel,” kata Ani.
Program profesi chef di LKP BMD ini berlangsung selama dua semester, semester satu meliputi pelajaran teori dan praktik dan satu semester berikutnya dilanjutkan program magang di industri perhotelan. Peserta yang sudah terlatih keahlian dan keterampilannya diuji dan dinilai kompetensinya serta dikukuhkan dalam sertifikasi yang telah diterbitkan oleh LSK.
“Para peserta sangat antusias mengikuti kursus karena jenjang karir dan peluang kerja dengan salary menarik tersedia banyak, seiring bermunculan hotel-hotel baru di Yogyakarta dan daerah sekitarnya,” jelas Ani. (Ditsuslat/Zia/Cecep)