Jadi Mitra Strategis, Kerja Sama Indonesia-Prancis Dorong Kemajuan Pendidikan Vokasi Indonesia

Jadi Mitra Strategis, Kerja Sama Indonesia-Prancis Dorong Kemajuan Pendidikan Vokasi Indonesia

Yogyakarta, Ditjen Vokasi - Prancis telah menjadi salah satu mitra strategis pemerintah untuk mentransformasikan pendidikan vokasi di Indonesia melalui serangkaian inisiatif kerja sama. Dampak kolaborasi kedua negara tersebut juga telah dirasakan manfaatnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia 


Prancis melakukan kerja sama dalam transformasi pendidikan vokasi, terutama sekolah menengah kejuruan (SMK) bidang kelistrikan, otomasi industri, dan energi terbarukan melalui pembukaan Center of Excellence for Electricity Autonation and Renewable Energy di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI). Kerja sama yang telah berlangsung sejak 2019 tersebut menjadi momentum bagi SMK untuk melakukan transformasi dan menyiapkan talenta di bidang tersebut. 


"Banyak yang sudah dilakukan dalam kerja sama ini. Banyak sekolah yang sudah mendapatkan peralatan yang disiapkan bersama antara Pemerintah Indonesia dan Prancis,” ujar Tenaga Ahli Prancis untuk Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Philippe Grangé, dalam diskusi “Peningkatan Kerja Sama Strategis Indonesia-Prancis”, Kamis (14-11-2024). Diskusi ini menjadi salah satu agenda dalam acara “Refleksi Capaian Pelaksanaan Kerja Sama dan Kehumasan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Tahun 2024” yang berlangsung pada 13—15 November 2024 di Yogyakarta.

 

Menurut Philippe, fasilitas yang sudah disiapkan melalui kerja sama tersebut menjadi peluang bagi SMK untuk bisa mengambil bagian sebagai penyedia tenaga kerja di industri dengan skala internasional.


Masih menurut Philippe, melalui kerja sama ini, terdapat sebanyak 144 SMK Pusat Keunggulan Bidang Kelistrikan, Otomasi Industri, dan Energi Terbarukan yang mendapatkan bantuan peralatan. Kerja sama itu juga telah melatih 277 guru dan 125 tenaga kependidikan. Sebanyak 24.564 siswa SMK juga telah terdampak program ini.


Tidak hanya memberikan dampak pada 144 SMK pelaksana program SMK Pusat Keunggulan Bidang Kelistrikan, Otomasi Industri, dan Energi, program yang dilakukan dengan menggandeng Schneider Electric ini juga telah telah berimbas pada 118 SMK lainnya. 


Selain di bidang Kelistrikan, Otomasi Industri, dan Energi Terbarukan, kerja sama Indonesia Prancis dalam pengembangan pendidikan vokasi juga dilakukan pada Hospitality, Restaurant, and Catering (HORECA) yang dikembangkan bersama dengan BBPPMPV Bisnis Pariwisata (Bispar)  melalui Training of Trainers (ToT) French Cooking for Vocational Culinary Teaching. 


Kegiatan ToT ini ditujukan untuk widyaiswara di BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata Departemen Boga, guru-guru SMK, instruktur lembaga kursus dan pelatihan (LKP), serta dosen perguruan tinggi vokasi.


“Kami memiliki komitmen dalam dunia pendidikan karena sektor pendidikan tidak bisa diabaikan begitu saja karena berkaitan dengan masa depan jutaan siswa dan suatu bangsa,” tambah Philippe. 


Ke depan, pihaknya akan terus mendorong lebih banyak kolaborasi antara dua negara ini dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia. Terlebih saat ini citra Indonesia juga semakin baik, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa Prancis yang ikut magang di Indonesia maupun berbagai kegiatan join riset yang kini sedang dilakukan, salah satunya di Politeknik Manufaktur Bandung. (Nan/Cecep)