Kolaborasi Dosen Polinema Hadirkan Solusi Inovatif untuk Penguatan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal di Kabupaten Malang
Malang, Ditjen Vokasi - Politeknik Negeri Malang (Polinema) berinovasi mengembangkan sistem produksi semi otomatis untuk membantu meningkatkan produksi Industri Rumah Tangga (IRT) Sari Buah Mulyasariargosuko di Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sistem produksi semi otomatis ini dapat meningkatkan kapasitas produksi sari buah hingga 125%.
Industri Rumah Tangga Sari Buah Mulyasariargosuko ini sudah berdiri sejak 2007 lalu. Industri ini awalnya bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah hasil kebun keluarga pemilik, yakni Muliani, seperti belimbing, salak, jambu biji, dan sirsak. Selain dijual segar, buah-buahan tersebut diolah menjadi minuman sari buah yang terus berkembang hingga tersebar ke berbagai daerah. Dengan produk olahan ini, mereka mampu memberdayakan pekerja dari masyarakat sekitar.
Namun, selama ini proses produksi sari buah tersebut masih dilakukan dengan cara manual yang berdampak pada produktivitas sari buah yang dihasilkan. Oleh karena itu, tim Polinema yang merupakan kolaborasi dari berbagai jurusan mengembangkan teknologi tepat guna berupa sistem produksi sari buah semi otomatis untuk meningkatkan produksi sari buah.
Dosen Administrasi Bisnis sekaligus ketua tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Polinema, Pudji Herijanto, mengatakan bahwa penggunaan sistem produksi sari buah semi otomatis ini bisa menyingkat waktu produksi sehingga produktivitas bisa meningkat. Jika awalnya proses produksi membutuhkan waktu sekitar 40 menit per siklus, dengan teknologi baru, waktu produksi hanya memakan 12 menit.
“Dengan sistem produksi semi otomatis ini kapasitas juga meningkat dari 61 dus per hari menjadi 142 dus per hari dari dua unit produksi,” ujar Pudji Herijanto.
Tidak hanya produktivitas yang meningkat, penggunaan sistem produksi semi otomatis ini juga membuat kualitas produk menjadi lebih higienis dan aman karena bisa meminimalisasi kecelakaan kerja saat proses produksi.
“Sistem semi otomatis ini lebih efektif, efisien, dan juga aman. Karyawan tidak perlu lagi berulang kali memindahkan sari buah panas sehingga risiko kecelakaan dapat diminimalisir,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pudji mengatakan bahwa peningkatan produktivitas ini adalah bagian dari program Pengabdian Masyarakat yang diinisiasi oleh Politeknik Negeri Malang 2024. Selain bantuan, tim dari Polinema juga memberikan pelatihan berkelanjutan kepada para pekerja untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi baru ini.
“Dengan adanya dua sistem produksi yang lebih modern, kami berharap IRT Sari Buah Mulyasari dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat," ujar Pudji Herijanto.
Pudji berharap, kerja sama dengan IRT Mulyasari ini dapat memperkuat sinergi antara dunia usaha dan akademisi. Menurutnya, kolaborasi lintas bidang di Polinema tersebut telah berhasil menciptakan solusi inovatif untuk meningkatkan produktivitas, sekaligus mendukung ekonomi lokal dengan memberdayakan para petani buah setempat.
Selain Pudji, Nilawati, dan Maskur, tim Polinema yang terlibat dalam program ini juga mencakup Zakiyah Irfin dari Jurusan Teknik Mesin, Widjarnako dari Jurusan Teknik Kimia, serta Imam Saukani dari Jurusan Teknik Listrik.
IRT Sari Buah Mulyasari sendiri saat ini telah merencanakan untuk mengajukan sertifikasi BPOM agar produk mereka dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ekonomi desa yang berkelanjutan. (Polinema/Nan/Cecep)