Kepala Sekolah Harus Miliki Mindset CEO

Jakarta, Ditjen Diksi – Bantuan pemerintah terkait teaching factory (tefa) pada tahun 2021 yang diselenggarakan guna memberikan dukungan terhadap pengembangan berkelanjutan produk garapan SMK perlu disiapkan secara matang, termasuk kesiapan sumber daya manusianya. “Ada dua hal yang sangat penting, pertama leadership yang jelas dan enterpreneurship, leadership dari kepala sekolahnya. Karena, leadership akan menjadi katalis dari sekolahnya,” tutur Darmawan Aji selaku CEO PT Dinatra Asia (18/5).

Menurut Darmawan, apabila kepala sekolah memiliki leadership yang baik, maka akan dapat membawa sekolahnya menjadi lebih baik dalam mengeksekusi ide. Dengan begitu, kreativitas ide yang lahir dapat dengan baik tereksekusi menjadi sebuah produk yang membanggakan.

Selain itu, jiwa enterpreneurship juga perlu tertanam dalam diri seorang kepala sekolah. Jadi, untuk mengoptimalisasikan tefa, leadership dan entrepreneurship harus menjadi kombinasi yang seimbang yang harus  dimiliki oleh kepala sekolah.

Adapun hal penting lainnya adalah apa yang menjadi irisan dari keduanya, yakni mindset CEO. Dengan tumbuhnya mindset CEO, kepala sekolah dapat dengan bijak dan tepat menentukan problem solving dari permasalahan yang ada. Bahkan, bukan hal yang tidak mungkin jika ide kreatif yang lahir dari muridnya dapat dieksekusi dengan baik melalui tefa ini.

“Seorang CEO seharusnya memiliki dua kualitas ini, leader dan enterpreneur. Ketika kita menjadi kepala sekolah, kita perlu menumbuhkan CEO mindset,” lanjut Darmawan.

Menurut Darmawan, ada empat hal yang menjadi poin penting dalam mengembangkan mindset CEO. Pertama, fokus pada solusi, yakni bagaimana seseorang dapat mengolah mindset ketika terjadi suatu masalah. Jadi, fokus pada penyelesaian masalahnya, bukan pada apa sumber masalah dan yang menjadi masalah. Selain itu, fokus pada solusi sekaligus melatih mindset agar fokus pada kekuatan yang dimiliki oleh sekolah, bukan pada kelemahan-kelemahan yang dimiliki. 

Kedua, perlu berpikir long-term bukan short-term. Fokusnya adalah sustainability atau keberlanjutan. Sehingga, pemikiran akan mengatur bagaimana dampak atau segala hal yang akan terjadi pada masa mendatang. Kepala sekolah perlu mengolah pemikiran jangka panjang sebagai salah satu dari kunci keberhasilan sekolah dalam membimbing para peserta didik.

Ketiga, start with who, bukan start with what. Satu hal penting yang juga perlu dimiliki dalam mengembangkan mindset CEO adalah tentang siapa yang bisa membantu, siapa yang dapat diberdayakan, serta siapa memiliki kemampuan apa. Sehingga, dengan melakukan start with who, sekolah dapat fokus pada minat orang per orang dan bukan hanya bicara membangun sarana dan prasarana.

Keempat, perlu memiliki effective eksekutor. Mereka yang memiliki mindset CEO ini adalah orang yang memiliki eksekutif level 5. Hal itu dimaksudkan pada jiwa pemimpin yang melampaui leader yang kompeten, serta pemimpin yang mampu memetakan masalah dan mencari penyelesaiannya.

Dalam mencapai keberhasilan tefa, penerapan serta pengembangan mindset CEO ini perlu dilatih dan dimiliki oleh kepala sekolah. Sehingga, tujuan dalam mengembangkan kompetensi peserta didik dapat lebih fokus dengan memperhatikan potensi masing-masing. (Diksi/Tan/AP)