Intip Pelatihan Teknisi Handphone untuk Instruktur Kursus di BBPPMPV BOE

Intip Pelatihan Teknisi Handphone untuk Instruktur Kursus di BBPPMPV BOE

Malang, Ditjen Vokasi - Penggunaan gawai atau handphone (HP) yang terus meningkat membuat keberadaan tenaga profesional untuk reparasi HP juga semakin juga semakin diperlukan. Tak heran, lembaga kursus dan pelatihan (LKP) bidang servis HP pun semakin dicari.


Melihat kondisi tersebut, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) membuka kelas Teknisi Handphone. Kelas pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Instruktur/Pengelola Kursus dan Pelatihan berbasis Dunia Kerja (Industri).


Program ini sangat membantu 15 peserta yang merupakan instruktur kursus dari berbagai daerah untuk memahami perawatan dan perbaikan HP. Salah satunya adalah Dewangga Denny Nugraha atau biasa disapa Dewa. Berasal dari LKP Deka Komputer, Kediri, ia antusias mengikuti pelatihan ini.


“Saya tau ada info ini dari kepala LKP. Di sini fasilitas pembelajarannya lengkap, sehingga bisa belajar tentang servis HP secara lebih detail,” tutur Dewa.


Belajar Langsung di Industri


Program pelatihan instruktur ini berbasis industri untuk menghadirkan instruktur yang memiliki kompetensi industri. Dengan begitu, ini akan mampu mempersiapkan peserta didik kursus yang siap kerja di industri. Setelah pelatihan di balai, Dewa bersama peserta lainnya pun berkesempatan untuk magang Samsung Service Center Sun City, Madiun.


Pengalaman magang tersebut pun sangat berkesan menurut Dewa karena memperdalami lebih dalam tentang SOP Perbaikan HP Samsung.


Dewa menjelaskan, “Mulai dari yang perbaikan software sampai dengan pergantian sparepart. Banyak pengalaman baru yang bisa didapat dan bisa ditularkan ke para peserta kursus nantinya.”


Rencana Implementasi


Tujuan program pelatihan ini pun tidak lain untuk  memperkaya keterampilan instruktur dalam melakukan perbaikan dan pemeliharaan HP, serta mempersiapkan tenaga pengajar yang lebih siap menghadapi kebutuhan industri digital.


Sebagai unit pelaksana teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), BBPPMPV BOE mendorong agar pelatihan instruktur ini berdampak besar kepada perkembangan pembelajaran di LKP.


Dewa pun menyampaikan bahwa pelatihan instruktur ini menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan pembelajaran di LKP Deka Komputer. Sebagai LKP yang bergerak di bidang teknologi, pelatihan ini memberikannya banyak pengalaman. 


“Saya sudah berunding dengan pemilik LKP mengenai pembuatan modul ajar yang perlu di-update dengan teknologi HP terbaru. Insyaallah mulai tahun depan sudah bisa diterapkan di LKP,” ujar Dewa.


Di sisi lain, BBPPMPV BOE terus berkomitmen untuk melanjutkan program pelatihan serupa secara berkala guna menjawab kebutuhan yang terus berkembang di industri teknologi. Menurut Kepala BBPPMPV BOE, I Made Ardana, dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan di awal September lalu, program pelatihan ini pun sebagai bentuk revitalisasi pendidikan vokasi di BBPPMPV BOE.


“ini adalah bagian dari inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, terutama di sektor vokasi. Instruktur kursus nantinya diharapkan mampu mengaplikasikan pembelajaran di LKP masing-masing,” pesan Made Artana. (Zia/Cecep)