Inilah Pesan Industri untuk Suksesnya Siswa SMK Teknik Konstruksi Kapal dan Teknik Logistik
Jakarta, Ditjen Vokasi – Penguatan kompetensi guru teknik konstruksi kapal dan teknik logistik menjadi salah satu upaya Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE). Hal itulah yang mendasari BBPPMPV BOE dalam menyelenggarakan Workshop Penyelarasan Program Vokasi Teknik Perkapalan dan Logistik.
Kegiatan tersebut terselenggara di Jakarta, pada 9 s.d 11. Oktober 2024 dan dihadiri oleh 118 peserta. Workshop ini bertujuan untuk penyelarasan kompetensi guru dengan kebutuhan industri di bidang perkapalan dan logistik di Indonesia sehingga berdampak pada pembelajaran siswa di kelas.
Dalam sesi diskusi, Junaedi, perwakilan PT Industri Kapal Indonesia, sebagai salah satu narasumber mengungkapkan bahwa kompetensi yang dibutuhkan dari lulusan SMK jurusan perkapalan adalah skill pengelasan yang bersertifikat. Sudah bekerja kurang lebih selama 32 tahun, Junaedi pun mendorong agar SMK menjadi lebih inisiatif.
“Coba untuk bernegosiasi agar mendapatkan kesempatan berkolaborasi, baik dalam penempatan magang siswa maupun penyesuaian kurikulum dengan standar industri,” pesan Junaedi.
Selain itu, narasumber lainnya, yaitu Nofrisel selaku Ketua Asosiasi Logistik Indonesia, mengingatkan bahwa logistik sangat penting diimplementasikan di dunia bisnis. Oleh karena itu, tenaga kerja yang kompeten hal ini di pendidikan vokasi sangatlah dibutuhkan.
Nofrisel menjelaskan, “Di masa depan logistik akan selalu penting karena barang tetap harus didistribusikan secara fisik. Kemajuan teknologi juga berfungsi mempercepat sistem logistik dan saving shipping cost. Penting SMK-SMK di bidang tersebut juga bergerak ke arah sana.”
Menurutnya, Indonesia adalah negara yang besar, otomatis postur kegiatan logistik sangat penting dan complicated karena bisnis logistik sebagian besar terjadi di pusat ekonomi Jawa dan Sumatera. Oleh karena itu, prospek karier siswa SMK jurusan perkapalan dan logistik di masa depan akan terus terbuka di industri manufaktur, perusahaan logistik, transportasi, merchandising.
“Dalam urusan kompetensi, siswa harus dibekali knowledge (what), skill (how) dan attidude (desire),” tambah Nofrisel.
BBPPMPV BOE Persiapkan Guru dengan Pelatihan
Sebagai unit pelaksana (UPT) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), BBPPMPV BOE berkomitmen untuk menjadi tempat terbaik dalam melatih dan menambah pengetahuan guru vokasi.
BBPPMPV BOE juuga berpeluang membekali guru-guru SMK bidang logistik melalui pelatihan dan sertifikasi melalui berkerjasama dengan perusahaan logistik untuk memenuhi permintaan tenaga kerja bidang logistik yang kurang.
Arif Firdausi, Widyaiswara BBPPMPV BOE Malang, sekaligus moderator dalam acara workshop tersebut pun mengungkapkan dengan adanya ruang-ruang diskusi dan program Upskilling dan Reskilling, guru SMK mampu meningkatkan kompetensi.
“Itulah program yang ada di BBPPMPV BOE. Guru yang kompeten dan sesuai standar industri akan berdampak dalam persiapan siswa SMK,” ungkapnya.
Selain itu, ia pun memberikan tip agar siswa bisa magang di industri, SMK harus menyesuaikan capaian pembelajaran dengan standar industri. (BBPPMPV BOE/Zia/Cecep)